Pembunuhan di Palembang
Satu Keluarga di Palembang Ditemukan Tewas, Guru Ceritakan Kathlyn Anak Cerdas, Rafael Sangat Supel
Satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan 2 anak ditemukan tewas di Palembang, Rabu (24/10/2018). Guru beberkan sifat anak-anak itu kala hidup.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Subroto mengaku sangat terkejut begitu mendengar kabar meninggalnya Rafael.
"Semua teman-temannya nangis semua tadi. Tapi ya kami sebagai pihak guru hanya bisa menenangkan mereka. Lalu menyarankan sebaiknya kita kirim doa untuk mereka," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, orang pertama yang menemukan mayat keluarga ini adalah pembantu rumah tangga mereka, Dewi dan Sarah.
Pada pukul 06.00 WIB, Dewi dan Sarah bangun pagi dan hendak melaksanakan aktivitasnya di dalam rumah seperti bersih-bersih rumah dan membuatkan sarapan untuk keluarga tersebut.
Pada saat masuk ke dalam kamar anak laki-laki keluarga tersebut, Rafael Fransiskus untuk membangunkannya berangkat sekolah, saksi justru melihat Rafael yang sudah dalam keadaan bersimbah darah.
Rafael dalam posisi tertelungkup dan terdapat luka dibagian kepada.
Melihat keadaan Rafael itu, Dewi dan Sarah pun terkejut dan langsung berteriak meminta tolong kepada tetangga.
Pukul 06.30 WIB, tetangga beserta Ketua RT daerah itu, Purwadi, datang ke lokasi dan menemukan jasad Rafael.
Ketua RT pun melaporkan kejadian tersebut kepada Babinsa, Serka Alimudin, dan Babinkamtibmas, Aipda Sudarman.
Anggota Polsek Kalidoni dan Polda Sumsel datang kelokasi dan melakukan olah TKP pada pukul 07.30 WIB.
Pada olah TKP ditemukan 3 jasad lainnya yang berada di kamar masing-masing, yaitu anak perempuan dalam keluarga itu Kathlyn Fransiskus, ibu Margaret Yentin Liana, dan ayah Fransiskus Xaverius ONG.
Kathlyn ditemukan tewas dalam keadaan telentang dengan luka bekas tembakan di bagian kepala.
Sementara itu Fransiskus dan Margaret ditemukan dalam satu kamar dengan keadaan terlentang.
Bagian kepala Margaret ditemukan luka tembak, sedangkan pada jasad Fransiskus terdapat luka tembak di bagian bawah dagunya.
Fransiskus juga tampak menggenggam senjata api jenis revolver.
Pada pukul 08.00 WIB, jasad keluarga tersebut pun dibawa oleh Mobil Ambulan Polda Sumsel menuju RS Bhayangkara Palembang untuk diotopsi.
(TribunWow.com/ Ananda Putri Octaviani)