Breaking News:

Pembunuhan Jamal Khashoggi

Pembunuhan Jamal Khashoggi Mulai Temui Titik Terang, Presiden Turki Beberkan Kronologi Sebenarnya

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, membeberkan kronologi kasus pembunuhan jurnalis Washington Post, Jamal Khashoggi yang mulai temui titik terang.

Penulis: Hestin Nurindah
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Al Jazeera
Jamal Khashoggi 

TRIBUNWOW.COM - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, membeberkan kronologi kasus pembunuhan jurnalis Washington Post, Jamal Khashoggi yang mulai temui titik terang.

Dilansir TribunWow.com dari DailyMail.co.uk, Selasa (23/10/2018), Presiden Erdogan itu mengatakan bahwa Jamal Khashoggi dibunuh secara keji.

Presiden Turki Sebut Kematian Jamal Khashoggi Merupakan Pembunuhan Keji Berencana

Menurutnya, pembunuhan keji itu telah direncanakan sebelumnya.

Erdogan mengatakan bahwa tiga mata-mata telah tiba di Istanbul, Turki sehari sebelum pembunuhan Khashoggi direncanakan.

Keesokan harinya, sebanyak 15 orang tak dikenal datang ke kantor konsulat.

"Kenapa 15 orang ini bertemu di Istanbul pada hari pembunuhan? Kami sedang menyelidiki hal ini. Siapa yang memberi perintah orang-orang ini?" kata Erdogan dalam pidato yang disampaikannya dalam konferensi pers yang digelar Selasa (23/10/2018).

Erdogan meminta agar 18 orang Saudi ini diadili di Istanbul.

Ia juga menambahkan bahwa dalang pelaku pembunuhan ini harus dihukum.

Presiden berusia 64 tahun ini juga mengatakan pembunuhan ini telah direncanakan berhari-hari sebelumnya.

Rencana ini dibuktikan dengan pengiriman beberapa anggota Saudi ke Istanbul.

Sistem pengawasan di kantor konsulat Saudi di Istanbul juga dinonaktifkan dengan sengaja.

"Hal pertama yang Saudi lakukan adalah menghapus harddisk dari sistem kamera. Ini pembunuhan politik," kata Erdogan.

Pelaku Pembunuhan Jamal Khashoggi Diduga Menelepon Putra Mahkota Arab Saudi Sebanyak 7 Kali

Erdogan juga menambahkan bahwa dia masih menginginkan jawaban atas berbagai pertanyaan termasuk siapa dalang pembunuhan dan dimana mayat Jamal Khashoggi.

Dalam pidatonya itu, Erdogan tidak menyebut nama Putra Mahkota Mohammed bin Salman sama sekali.

Namun, Erdogan yakin bahwa ia akan kerja sama dengan Raja Salman untuk mengungkap kasus tersebut.

"Arab Saudi telah mengambil langkah penting untuk mengakui pembunuhan itu. Sampai sekarang, kami mengharapkan Saudi secara terbuka mengungkap pelaku dan membawa mereka ke pengadilan," kata Erdogan.

"Semua bukti yang terkumpul menunjukkan bahwa Jamal Khashoggi adalah korban pembunuhan keji. Menutupi pembunuhan keji itu sama dengan melukai hati nurani manusia," tambahnya.

Diduga Dibunuh, Sosok Mirip Jamal Khashoggi Terekam CCTV saat Keluar dari Konsulat Saudi di Turki

Sebelumnya, Arab Saudi menyangkal bahwa Jamal Khashoggi dibunuh.

Namun, pada Sabtu (20/10/2018) lalu, kerajaan Saudi mengabarkan bahwa Jamal Khashoggi meninggal karena terlibat dalam perkelahian.

Saudi juga mengatakan bahwa 18 orang yang diduga sebagai pelaku telah ditangkap dan pejabat tinggi intelejen yang terlibat dalam pembunuhan itu telah dipecat.

Namun, para kritikus menuding bahwa hukuman itu dirancang untuk membebaskan Putra Mahkota.

Tunangan Jamal Khashoggi, Hatice Cengiz: Saya Tetap Yakin bahwa Dia Masih Hidup

Erdogan juga telah memerintahkan 18 orang Saudi yang dicurigai sebagai kelompok pelaku pembunuhan ditangkap dan diadili di Instanbul, Turki.

Namun, Saudi menolak dan merasa tidak aman jika 'orang-orang'nya itu dibawa ke Turki.

Di akhir pidatonya itu, Erdogan berjanji bahwa ia akan mengungkap secara tuntas kasus pembunuhan Jamal Khashoggi ini.

Pihaknya juga akan bekerja sama dengan badan internasional untuk mengusut kasus ini. (*)

Tags:
Pembunuhan Jamal KhashoggiJamal KhashoggiTurkiArab SaudiRecep Tayyip ErdoganPresiden Turki Erdogan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved