Kabar Tokoh
Luhut Bantah Lakukan Kampanye dalam Forum IMF-Wolrd Bank hingga Jelaskan Makna Pose Jari yang Viral
Menko Bindang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan membantah jika dirinya telah melakukan kampanye dalam forum pertemuan IMF-World Bank di Bali.
Penulis: Laila N
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNWOW.COM - Menko Bindang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan membantah jika dirinya telah melakukan kampanye dalam forum pertemuan IMF-World Bank di Bali, Minggu (14/10/2018).
Dilansir TribunWow.com dari tayangan KompasTV, Jumat (19/10/2018), Luhut pun memberikan klarifikasi soal pose 1 jari yang viral diperbincangkan publik.
Menurutnya, pose satu jari itu adalah simbol Indonesia nomor 1.
"Ya gak ada (kampanye) itu hanya ngarang-ngarang, itu kan saya bilang... mereka bilang Indonesia nomor 1, ya saya bilang Indonesia nomor 1, great Indonesia, Indonesia number one," kata Luhut.
Meski demikian, Luhut Binsar Pandjaitan mengaku tak masalah apabila ada pihak-pihak tertentu yang melaporkannya ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
"Ya silahkan saja, suka-sukanya," ujar Luhut.
• Ferdinand Hutahaean Bandingkan Pernyataan Luhut soal Meikarta dengan Kasus Ratna Sarumpaet
Di sisi lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang juga berada dalam forum tersebut dan melakukan hal yang sama dengan Luhut enggan berkomentar.
Awal Mula
Seperti yang dikutip TribunWow.com dari tayangan Kabar Petang TvOne, mulanya Sri Mulyani, bersama Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim, Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde, Luhut Binsar Pandjaitan, dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo turut berpose foto setelah memberikan pidato kesimpulan.
Kelima orang tersebut saling bergandengan tangan sambil melempar tawa.
Namun sebelum pose mereka diabadikan, Luhut Binsar dalam video yang beredar terlihat membenarkan pose dari Christine Lagaerde dan Jim Yong Kim.
Koreksi tersebut mulanya diketahui oleh Sri Mulyani.
"Jangan pakai dua, bilang, not dua not dua," ujar Sri Mulyani sambil tertawa.
Luhut yang berada di samping Lagarde turut menyampaikan pesan Sri Mulyani.
"No, No, Not Two, Not Two," ujar Luhut.