Breaking News:

Lifestyle

Pasangan di Swiss Langsungkan Pernikahan dengan Menggunakan Adat Bali

Sebuah upacara perkawinan Hindu yang disakralkan baru-baru ini berlangsung di sebuh daerah perbukitan Unterwasse, Swiss, Jumat (12/10/2018).

Editor: Claudia Noventa
Istimewa
Pasangan warga Swiss, Claudio dan Margareta tengah mengikuti serangkaian prosesi pernikahan ala Bali di sebuah perbukitan di Unterwasse, Swiss, Jumat (12/10) lalu. 

TRIBUNWOW.COM – Sebuah upacara perkawinan Hindu yang disakralkan baru-baru ini berlangsung di sebuh daerah perbukitan Unterwasse, Swiss, Jumat (12/10/2018) pukul 10.00 Wita.

Berdasarkan data yang diterima Tribun Bali, Minggu (14/10/2018), upacara pernikahan itu dipimpin oleh Romo Ida Sri Bhagawan Kanjeng Panembahan Jawi dari Griya Agung Panembahan, Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali.

Prosesi perkawinan ala masyarakat Hindu di Bali tetap berlangsung khidmat di luar negeri, yakni  Swiss.

Uniknya lagi yang menggelar perkawinan ala Bali ini, bukanlah orang Bali yang tinggal di  Swiss.

Kisah Adik Ipar Happy Salma, Putri Bali yang Rela Lepas Gelar Kerajaan demi Cinta Sejati

Melainkan warga asli Swiss, Claudio dan pasangannya, Margareta, yang beberapa tahun ini memilih ajaran Hindu sebagai referensinya dalam menjalani kehidupan.

Pada video yang dikirim langsung Ida Kanjeng, sapaannya Sri Bhagawan Kanjeng Panembahan Jawi, proses pernikahan ini berjalan khidmad, dengan dihadiri puluhan warga Swiss.

Pernikahan yang berlangsung di kawasan hijau, dengan latar belakang bukit ini menjadi sangat sakral, saat penyanyi sariosa asal Swiss, Febio melantunkan ‘Gayatri Mantram’ di tengah prosesi ritual.

Pada awalnya, seorang pria memandu melantunkan Gayatri Mantram di tengah prosesi upacara, saat sulinggih memercikkan tirta pada kedua mempelai.

Warga Swiss, Claudio dan Margareta tengah mengikuti serangkaian prosesi pernikahan ala Bali di sebuah perbukitan, di Unterwasse, Swiss, Jumat (12/10/2018)
Warga Swiss, Claudio dan Margareta tengah mengikuti serangkaian prosesi pernikahan ala Bali di sebuah perbukitan, di Unterwasse, Swiss, Jumat (12/10/2018) (Istimewa)

Kemudian, mantram Gayatri Mantram dilantunkan bersama-sama oleh para undangan yang hadir di sana.

Meskipun lagu suci ini dinyanyikan dengan intonasi ala Swiss, sama sekali tidak menghilangkan sakralitas ‘Gayatri Mantram’.

Link Live Streaming UEFA Nations League: Islandia Vs Swiss, Pukul 01.30 WIB

Sabab Febio melantunkannya dengan penuh penghayatan.

Kedua mempelai tampak berberapa kali tersenyum sumringah dengan balutan kain khas Bali.

Bahkan saat pelaksanaan mekalan-kalan, keduanya tampak bahagia ketika mempelai pria menusukkan keris pada sebuah tikar dari daun pandan yang dipegang oleh mempelai wanita.

Ida Kanjeng, saat dikonfirmasi via WhatsApp mengaku terharus dan bangga melihat budaya Hindu Bali, diterima oleh masyarakat luar negeri.

“Ini luar biasa, karena perkawinan secara Hindu Bali diterima oleh masyarakat di sana. Sangat khidmat dan secara spiritual bisa memberikan kebahagiaan bagi semuanya termasuk yang hadir. Mantram Gayatri juga dilantunkan ala Swiss oleh penyanyi Seriosa Febio. Jadi, Hindu Bali menjadi universal, bisa beradaptasi dengan budaya setempat (Swiss),” ujar sulinggih yang juga anggota PHDI Pusat itu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Tags:
SwissLifestyleBaliAdat Bali
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved