Kabar Tokoh
Isi Pesan Terbuka Sudjiwo Tedjo untuk Presiden Jokowi
Pekerja seni Sudjiwo Tedjo mengirimkan pesan terbuka untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin (15/10/2018)
Penulis: Laila N
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Pekerja seni Sudjiwo Tedjo mengirimkan pesan terbuka untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun twitter @sudjiwotedjo, Senin (16/10/2018).
Sudjiwo Tedjo menanyakan apa artinya pembangunan infrastruktur jika pencapaian masyarakat mudah dianggap sesat oleh yang lainnya.
Ia kemudian mencontohkan soal perusakan sedekah laut yang tengah menjadi perbincangan publik.
Lebih lanjut, Sudjiwo Tedjo berpesan agar ketenteraman harus menjadi prioritas.
"Yth, Pak Jokowi, apa artinya pembangunan infrastruktur dll pencapaian bila masyarakat mudah anggap sesat satu sama lainnya.. sedekah laut dicerca .. saling curiga dll ..
Mohon ini diperhatikan dan jd perhatian utama pula jk Sampeyan terpilih lagi. Ketenteraman hrs jd prioritas," tulis Sudjiwo Tedjo.
• Fakta-fakta Perusakan Sedekah Laut di Bantul, Kronologi hingga 9 Orang Diperiksa Polisi
Pembangunan Infrastruktur
Diketahui, saat ini pemerintah memang sedang menggenjot pembangunan infrastruktur.
Perkembangan pembangunan proyek infrastruktur pun turut dibagikan oleh Presiden Jokowi melalui akun Instagramnya pada Senin (15/10/2018).
"Tak sampai tiga bulan lagi, kita akan menutup tahun 2018 ini. Dari Kementerian PUPR, saya mendapatkan laporan bahwa dari Oktober hingga Desember 2018 akan beroperasi 13 ruas jalan tol baru dengan total panjang 468 kilometer di seluruh Indonesia.
Jalur-jalur tol itu ada yang di sepanjang Pulau Jawa seperti ruas Tol Pejagan-Pemalang seksi 3 dan 4 yang panjangnya 37,3 kilometer, ruas tol dari Ciawi ke Cigombong di Jawa Barat sejauh 15,4 kilometer, juga di Pulau Sumatera yakni ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Paket 1-4 sepanjang 126,9 kilometer.
Pembangunan jalan tol yang masif ini kita lakukan untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah, menurunkan biaya pengangkutan logistik, dan menghidupkan ekonomi lokal," tulis Jokowi.
• Kritik Fadli Zon atas Pertemuan IMF, soal Manfaat hingga Anggap Pidato Jokowi Tak Menunjukkan Wibawa
Perusakan Sedekah Laut
Sementara itu, baru-baru ini viral teror perusakan sedekah laut yang dilakukan oleh sekelompok orang di Bantul, Yoygakarta.
Dikutip dari Kompas.com, awalnya, pada Senin (10/9/2018), masyarakat Bantul mengadakan acara sedekah laut di Pantai Baron dan Kukup di Tanjungsari, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Acara tersebut merupakan sebuah tradisi turun temurun yang bisa menarik ribuan wisatawan, selain untuk melestarikan kearifan lokal.
Adapun makna dari acara itu sendiri adalah sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan atas pemberian rezeki di kawasan pantai, terutama untuk masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan.
Namun, kurang lebih satu bulan sesudah acara di Pantai Baron, terjadi aksi peneroran ketika warga akan melakukan sedekah laut.
Jumat (12/10/2018) malam, sekitar pukul 23.45 WIB, sekelompok orang dengan menggunakan sepeda motor dan mobil tiba di lokasi sedekah laut di Pantai Baru, Srandakan, Bantul.
Orang-orang itu langsung melakukan perusakan yang membuat warga dan panitia yang sedang menggelar acara persiapan sedekah laut untuk Sabtu (13/10/2018) kalang kabut, hingga ada yang trauma.
"Yang jelas warga dan nelayan trauma," ujar Tuwuh, seorang warga setempat.
• Tegaskan Demokrat Tidak akan Kampanye Negatif dalam Pemilu, Andi Arief: Tugas Kami Mendidik Rakyat
Akibat kejadian tersebut, panitia acara sedekah laut akhirnya memutuskan untuk tidak menggelar acara sedekah laut dan hanya mempertunjukkan reog.
Pihak kepolisian pun membenarkan aksi perusakan itu.
"Di situ ada perusakan terkait sedekah laut itu, ya ini sudah kita amankan. Masih kita dalami," ucap Kapolres Bantul, AKBP Sahat Marisi Hasibuan.
Hingga kini, sudah ada 9 orang diperiksa, pihak kepolisian pun terus mendalami kasus tersebut.
Dilaporkan, sejumlah barang bukti turut diamankan oleh petugas guna penyeledikan lebih lanjut, di antaranya sebuah spanduk penolakan acara sedekah laut dan penjor untuk acara ritual.
"Kalau (mobil) ambulans belum, hanya spanduk dari ormas, dan ada penjor untuk ritual sedekah (laut) yang dirusak," ujarnya. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)