Breaking News:

Kabar Tokoh

Pidato 'Game of Thrones' Jokowi Dapat Banyak Pujian, Fadli Zon: Tentulah, Sudah Dijamu Rp 1 Triliun

Addie MS mengunggah video pujian IMF untuk pidato Presiden Jokowi. Fadli Zon menanggapi unggahan tersebut dengan meminta Jokowi tidak berbangga diri.

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Claudia Noventa
Kolase TribunWow/ capture Youtube
Fadli Zon dan Joko Widodo 

TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk tidak berbangga diri karena mendapatkan pujian dari IMF atas pidatonya di acara pembukaan Rapat Tahunan International Monetary Fund (IMF) - World Bank Group (WBG) yang digelar di Hall Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Jumat (12/10/2018).

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut disampaikan Fadli Zon melalui laman Twitter @fadlizon, Sabtu (13/10/2018) malam.

Awalnya, komposer Addie MS dengan akun @addiems, mengunggah video yang memperlihatkan Director of Communications IMF, Garry Rice, yang memberikan pujian atas pidato Jokowi di acara IMF-World Banks Annual Meeting 2018 yang berlangsung di Bali.

"Menurut saya, pidato Presiden Jokowi sangatlah luar biasa. Seluruh substansi pesan terkandung dan tersusun baik, dengan cara yang menghibur dan semua orang menyukainya. Dan semua orang membicarakan. Ucapan selamat saya untuknya dan untuk siapa pun yang membantunya atas pidato tersebut," ujar Rice dalam bahasa Inggris.

Mahfud MD Jelaskan soal Negative dan Black Campaign hingga Minta Pelaku Politik Tak Melakukannya

Unggahan Addie MS ini pun langsung ditanggapi Fadli Zon.

Fadli meminta untuk tidak perlu bangga atas pujian yang diberikan IMF.

Menurutnya, pujian itu adalah hal yang wajar karena IMF sendiri sudah dijamu sebesar Rp 1 triliun.

"Dipuji IMF kok bangga?

Tentulah sudah dijamu Rp 1 trilyun. Acara termegah IMF/WB mungkin dalam sejarah.

Padahal pertemuan tahunan di Wash DC biasanya paling dikasih snack-snack saja makan sendiri-sendiri," tulis Fadli Zon.

Addie MS kemudian membalas cuitan Fadli Zon tersebut.

"Ajarkan saya sedikit saja tentang kemuliaan, Yang Mulia @fadlizon . Sedikit saja," tulis Addie MS.

Fadli Zon lantas kembali menanggapi kicauan Addie MS.

Ia menjawab dengan menjelaskan bahwa kemulian itu ketika rakyat bisa merasakan keadilan hukum, keadilan politik, keadilan ekonomi dan keadilan sosial.

"Kemuliaan itu ketika rakyat bisa merasakan keadilan hukum, keadilan politik, keadilan ekonomi dan keadilan sosial.

Salah satu tujuan tentu saja kebahagiaan rakyat.

Jangan silau pujian asing apalagi IMF," tulis Fadli Zon.

Kwik Kian Gie: Kalau Ilmu Politik Itu Mudah Dipelajari Tanpa Sekolah

Sebelumnya, Fadli Zon juga tampak memberikan kritiknya pada pidato Presiden di acara pembukaan Rapat Tahunan International Monetary Fund (IMF) - World Bank Group (WBG) yang digelar di Hall Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Jumat (12/10/2018).

Jika banyak pihak kagum akan isi pidato Jokowi yang menganalogikan keadaan ekonomi global seperti perebutan tahta di serial  'Game of Thrones', lewat unggahan twitter-nya, Fadli justru menyebut pidato Jokowi tersebut menunjukkan sikap pemimpin negara yang lemah.

Menurutnya, Indonesia harusnya menyampaikan kritik terhadap IMF.

Selain itu, menurut Fadli, analogi 'Game of Thrones' tak relevan dengan situasi sekarang.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini juga menyebutkan, hal itu malah membuat ekonomi Indonesia terlihat lemah di tengah tantangan ekonomi global.

Seperti dilansir TribunWow dari akun twitter @fadlizon, berikut cuitan lengkap Fadli Zon soal kritiknya terhadap pidato Jokowi.

Pidato Presiden @jokowi di depan IMF, yg menyatakan "kami bergantung pd Bapak Ibu semuanya, para pembuat kebijakan moneter dan fiskal dunia untuk menjaga komitmen kerja sama global", justru menunjukan sikap pemimpin negara yg lemah.

Sebagai tuan rumah, mestinya posisi Indonesia diuntungkan untuk dapat menyampaikan masukan serta kritik terhadap IMF.

Selain analogi "Games of Thrones" tak relevan dengan situasi saat ini, jika disimak baik-baik, pidato Presiden @jokowi di forum IMF-World Bank Annual Meeting kemarin, justru menunjukkan ekonomi Indonesia itu lemah di tengah tantangan ekonomi global saat ini.

Jika demikian, apa yang patut diapresiasi dari pidato tsb? Setidaknya, ada dua hal yg menjadi pertimbangan sy, menilai pidato Presiden kemarin tak punya substansi penting bagi bangsa kita di hadapan IMF.

Kembali Kritik Peraturan Pemerintah soal Pelaporan Korupsi, Fahri Hamzah: Matilah Negara Ini

Pertama, pidato Presiden @jokowi di forum IMF, menyiratkan kecemasan akut. Sangat disayangkan di forum tsb, sikap mental yg dipertontonkan Presiden justru mental inferior yg mengemis belas kasihan negara besar.

Di sisi lain, pidato tsb justru menunjukkan pemerintah Indonesia sedang tak percaya diri dengan arah kebijakannya dalam mengatasi kondisi rupiah yang terus terdepresiasi.

Sejak rupiah menembus angka 14.000 per dollar, kami sudah mengingatkan, agar pemerintah menghentikan drama “rupiah baik-baik saja.

Kebobrokan ekonomi jangan ditutup-tutupi. Sekarang, ketika rupiah semakin terdepresiasi, dan tak dapat ditutup-tutupi lagi, pemerintah justru mengeluhkannya kepada IMF. Ironis!

Sehingga, sy melihat pidato Presiden kemarin, justru mencerminkan mental pemimpin kita yang inferior, krn kepercayaan dirinya yg terus terkikis.

Kedua, krn kita tuan rumah, seharusnya kritik thdp IMF yg pernah disampaikan Presiden @jokowi di 2015 dalam momen peringatan Konferensi Asia-Afrika, dapat disampaikan langsung dalam forum tsb.

Isu ketidakadilan global, ketimpangan, serta kritikan Indonesia atas dominasi negara-negara besar dalam arsitek keuangan global, mestinya kembali disuarakan. Jika itu yg kemarin disampaikan, pidato Presiden patut kita apresiasi.

Lebih jauh, Presiden sebenarnya dapat memanfaatkan forum tsb untuk mendorong agenda reformasi peran IMF dan WB yg semakin tdk relevan di era baru ini. Juga mendorong agar emerging markets diberikan porsi yg lebih luas dan strategis dlm organisasi IMF dan WB," tulis Fadli Zon dalam unggahan twitter pribadinya, Sabtu (13/10/2018).

Diberitakan TribunWow.com, Jokowi menjadi sorotan usai menyampaikan pidato sambutan dalam acara pembukaan Rapat Tahunan International Monetary Fund (IMF) - World Bank Group (WBG) yang digelar di Hall Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Jumat (12/10/2018).

Jokowi menganalogikan kondisi ekonomi global dengan cerita drama serial 'Game of Thrones'.

Seminarnya Dibatalkan, Sudirman Said Sempat Mewanti-wanti Panitia hingga Lanjutkan Diskusi di Warung

Pidato unik tersebut menuai sambutan positif dari para delegasi, tak terkecuali duta besar dari berbagai negara.

Bahkan, mereka memberikan standing ovation kepada presiden ketujuh RI itu.

Dalam pidatonya itu, Jokowi mengatakan bahwa 'musim dingin' akan segera datang.

'Musim dingin' yang dimaksud Jokowi adalah masalah perekonomian dunia yang cenderung tidak stabil.

Selain itu, Jokowi juga mengibaratkan persaingan ekonomi di negara maju seperti perang Game of Thrones.

"Perang dagang semakin marak dan inovasi teknologi mengakibatkan banyak industri terguncang, negara-negara yang tengah tumbuh juga mengalami tekanan pasar yang besar, dengan banyak masalah perekonomian dunia."

"Sudah cukup bagi kita untuk mengatakan winter is coming," kata Jokowi dalam pidatonya. 

(TribunWow.com/Ananda Putri Octaviani)

Tags:
JokowiPresiden Joko Widodo (Jokowi)International Monetary Fund (IMF)IMF-World Bank Annual MeetingBaliFadli ZonTwitterGame of Thrones (GOT)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved