Liga Indonesia
Resmi Dijatuhi Sanksi PSSI, Ini Pernyataan Resmi Arema FC
Komisi Disiplin (Komdis) PSSI secara resmi merilis sanksi untuk Arema FC, pada Kamis (11/10/2018).
Penulis: muhammad syaifudin bachtiar
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Komisi Disiplin (Komdis) PSSI secara resmi merilis sanksi untuk Arema FC, Kamis (11/10/2018).
Sanksi ini diberikan sebagai buntut dari insiden yang terjadi dalam laga antara Arema FC kontra Persebaya Surabaya pada pekan ke-24 Liga 1 2018 di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (6/10/2018).
CEO Arema FC Iwan Budianto mengatakan, sanksi tersebut tentunya akan memberatkan pihak Arema FC, namun dirinya mengaku bahwa Arema FC tidak akan mengajukan banding dan menerima keputusan Komdis PSSI.
“Tidak hanya bagi klub yang kehilangan dukungan dari Aremania di saat posisi Arema FC di klasemen masih berada di posisi yg mengkhawatirkan, Klub juga kehilangan pendapatan, tentu akan berpengaruh terhadap operasional kelangsungan hidupnya. Tidak hanya pemain dan official, tapi nasib karyawan juga akan terdampak,” tuturnya dilansir dari laman resmi Arema FC, aremafc.com.
• Hasil Lengkap UEFA Nations League, Portugal Menang Tipis, Rusia Hanya Mampu Imbang
Tak hanya itu ia juga beranggapan sanksi tersebut akan berdampak lebih luas, yakni pada pelaku usaha kecil yang mencari nafkah saat Arema bertanding, dan juga pajak daerah yang akan terhambat.
"Dampak yang dirasakan bagi Aremania yang tidak dapat mendampingi tim kebanggaannya, juga akan berimbas bagi pelaku usaha kecil seperti asongan, PKL yang mendapat rejeki saat pertandingan, efek lainnya yakni pada sisi kontribusi penerimaan pajak daerah yg juga akan terhambat” imbuh IB.
Selain itu ia menambahkan bahwa Arema FC ikhlas dihukum 10 tahun asalkan hukuman tersebut mampu merevolusi perilaku suporter di Indonesia.
“Jangankan dihukum sampai akhir musim, Sejujurnya Arema FC ikhlas jika harus dihukum 10 tahun tanpa penonton dan sanksi lainnya, asalkan mampu membawa revolusi perubahan perilaku positif bagi suporter Indonesia. Kita siap menjadi martir perubahan kebaikan dalam sepakbola kita,” ujarnya.
Mereka mengaku akan menjalani hukuman dengan lapang dada dan berharap ini akan menjadi contoh agar semua pihak patuh dengan regulasi yang ada.
“Kita tidak akan mengajukan banding. Namun akan berada di barisan terdepan untuk membangun kesadaran para suporter utamanya Aremania agar berubah menjadi lebih baik,” tegasnya.
• Tanpa Cristiano Ronaldo, Portugal Hanya Mampu Menang Tipis atas Polandia
Ia juga meminta agar Aremania mulai intropeksi diri, dan berubah menjadi lebih baik.
“Jadikan perenungan massal. Dan jadikan momentum untuk berubah dalam sikap dan berperilaku yang baik dalam mendukung tim kebanggaan kita,”katanya.
Dirinya juga meminta agar semua pihak tidak merespon hal ini secara berlebihan, ia justru meminta untuk semua pihak bangkit dan bersatu untuk perubahan yang lebih baik di persepakbolaan Indonesia.
”Hentikan perdebatan. Tapi kita perlu bangkit bersatu untuk berubah lebih baik. Jika perlu kita harus lebih sering bertemu berdiskusi berbicara dari hati ke hati agar kejadian serupa tidak terjadi dan tidak diulang ulang lagi di masa yg akan datang” tegasnya.
• Pelatih Persib Bandung, Mario Gomez Sebut Banyak Orang Kotor di Sepak Bola Indonesia
Dilansir dari laman resmi PSSI, pssi.org, pelanggaran dalam laga tersebut, yakni adanya pengeroyokan yang dilakukan suporter Arema FC terhadap suporter Persebaya Surabaya.