Pilpres 2019
Mardani Ali Banggakan Prabowo Taklukkan Everest, Arsul Sani Beri Tanggapan yang Undang Tepuk Tangan
Mardani Ali Sera mengatakan jika prestasi Prabowo adalah menaklukkan Gunung Everest, Arsul Sani beri jawaban terkait pilpres ke depan.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Lailatun Niqmah
"Saya katakan Pak Jokowi adalah tetangga saya, seorang Mantri Puskesmas dan Pak Haji Maruf Amin adalah guru ngaji saya di desa. Mereka hidup dengan keseharian sederhana," ujar Budiman Sudjatmiko mengawali.
Ketika ditanya terkait konkritnya merakyat yang dimaksudkan oleh Budiman, ia menjawab jika Jokowi dan Maruf bukan berasal dari orang tua yang dikenal.
• Fadli Zon Mengaku Hanya Tulis Ulang Gubahan Lirik Naik-naik ke Puncak Gunung dari Habib Rizieq
"Merakyat kita tahu bahwa Pak Jokowi keluarganya tidak terlibat dalam kekuasaan, pengambil keuntungan, dia berbisnis dari bawah."
"Pak Amin adalah seorang kyai kampung yang lahir dari bawah, saya diingatkan oleh teman saya, bahwa mereka berdua itu tidak punya ayah ibu yang dikenal, sehingga mereka hanya membuat sejarah atas nama mereka sendiri."
"Dan itu adalah kebaikan dari kita, bapak ibu saya tidak dikenal oleh orang banyak, jika bapak ibu kita dikenal oleh orang banyak, kita akan habiskan waktu kita untuk mempertahankan catatan sejarah itu," kata Budiman.
Belum usai Budiman Sudjatmiko meneruskan pembicaraannya, Najwa memotong dengan menanyakan orang yang disindir oleh Budiman.
"Siapa nih yang dikenal orang banyak? Karena perbandingannya hanya satu atau dua (nomor urut capres)?, jadi mau anda katakan lebih merakyat (Jokowi), karena Pak Prabowo orangtuanya lebih terkenal gitu?," tanya Najwa.
"Saya ingin katakan Pak Prabowo, Pak Sandiaga Uno bukan salah mereka karena lahir dari sebuah klan bisnis politik dan klan bisnis yang lama, tapi bahwa sejarah sosiologis dan biologis memberikan tempat sejarah bagi orang yang sama dengan kita yaitu Pak Jokowi, Pak Maruf Amin sesuai panggilan jaman di era kesetaraan era berbagi era demokrasi."
Setelah itu, tim pemenangan Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar memberikan jawaban bahwa calon yang ia usung merupakan orang yang paling merakyat.
• Pakar Hukum Sebut Pasal yang Dijeratkan pada Prabowo, Fadli Zon, Fahri, dkk, Tidak Bisa Digunakan
"Tentu Pak Prabowo lebih merakyat karena beliau lebih otentik, beliau hadir tidak dengan keberpura-puraan, hadir dengan orisinalitas, tidak memaksakan diri untuk tampil dengan pencitraan, apa yang dilakukan ketika tampil itu adalah otentisitas beliau."
"Beliau tidak pernah memaksakan untuk naik motor, beliau tidak pernah memaksakan diri untuk pakai sepatu anak muda."
"Berangkat dari keluarga yang terhormat, keluarga yang punya dedikasi sejak awal terhadap republik, artinya keluarga ini berhasil mendidik anaknya menjadi orang-orang yang terhormat kemudian mendedikasikan dirinya bagi rakyat kebanyakan," ujar Dahnil Anzar.
Najwa kembali menanyakan yang dimaksud pencitraan dengan naik motor dan memakai sneakers.
"Mas Dahnil ketika anda mengatakan naik motor, pakai sneakers itu menyindir Pak Jokowi?," tanya Najwa.
"Oh ndak, Pak Prabowo ndak pernah mau dipaksa untuk melakukan pencitraan," jawab Dahnil Anzar.