Breaking News:

Gempa Bumi

Terkait Gempa Sulteng, Wapres Jusuf Kalla Soroti Lambannya Kinerja Pemerintah Daerah

Melansir dari KompasTV, Selasa (9/10/2018), JK bahkan menyebut bahwa pihak TNI lebih aktif dibanding pemda dalam penanganan bencana.

Penulis: Maria Novena Cahyaning Tyas
Editor: Astini Mega Sari
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Jusuf Kalla 

TRIBUNWOW.COM - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyoroti lambannya kinerja pemerintah daerah (Pemda) dalam penanganan pasca gempa dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah (Sulteng), akhir September lalu.

Melansir dari KompasTV, Selasa (9/10/2018), JK bahkan menyebut bahwa pihak TNI lebih aktif dibanding Pemda dalam penanganan bencana.

"Minggu lalu saya ke Palu. melihat bencana. Semua yang memegang kendali, tentara. Semua bantuan lewat korem (komando resor militer), lewat tentara. Kemana aparat sipil? Kemana kantor Gubernur? Kemana kantor Walikota?" tanya JK.

"Ya tentu di samping itu juga ada yang kena (bencana), tapi langsung kehilangan kendali."

"Terpaksa semua didatangkan dari Jakarta, termasuk untuk orang yang jualan bensin (petugas SPBU), operator bensin juga dari Jakarta, kita datangkan dari luar daerah," imbuhnya.

Jusuf Kalla Sebut Penyebab Melemahnya Rupiah Ada Faktor dari Dalam, Jansen Sitindaon: Ini Baru Bijak

JK memang tak menampik bahwa untuk pemulihan pasca bencana, dibutuhkan bantuan dari luar daerah.

Namun, yang ia sayangkan adalah ketika Pemda sedang dibutuhkan, malah tidak efektif.

Wapres juga menyoroti lambannya informasi perkembangan pasca bencana yang dilakukan Pemda.

"TNI langsung update, Pemda seminggu baru update," imbuhnya.

Update Gempa Sulawesi Tengah: 2.010 Korban Meninggal, Evakuasi Mulai Dihentikan 11 Oktober 2018

Diberitakan sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Benacana (BNPB) melaporkan korban meninggal akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah masih terus bertambah.

Hal tersebut disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho pada konferensi pers Update Tanggap Bencana Sulteng, Selasa (9/10/2018) yang dikutip TribunWow.com dari akun YouTube BNPB Indonesia.

Dilaporkan hingga Selasa (9/10/2018), korban meninggal sebanyak 2.010 orang.

Korban meninggal di Kota Palu sebanyak 1.601 orang, Kabupaten Donggala 171 orang, Kabupaten Sigi 222 orang, Kabupaten Parigi Mautong 15 orang, dan Pasangkayu 1 orang.

Dari 1.763 korban meninggal, seluruhnya telah dimakamkan.

Sutopo menyampaikan korban meninggal paling banyak berasal dari Palu yang disebabkan oleh tsunami.

BNPB menginformasikan bahwa tercatat masih ada 671 korban yang belum ditemukan.

Untuk korban luka tercatat berjumlah 10.679 orang, dengan rincian 2.549 orang luka berat, dan 8.120 orang luka ringan.

Sutopo Sebut Postingan Viral Seputar Video dan Foto Pascagempa di Bulukumba adalah Hoax

Selain itu, gempa susulan masih terus berlangsung dan tercatat ada sebanyak 508 gempa susulan.

"Gempa susulan masih terus berlangsung , tadi pagi sempat 5,2 SR," ujar Sutopo.

Akan tetapi gempa 5,2 SR tersebut tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan apapun.

Tersebar video yang mengatakan kerusakan akibat gempa 5,2 SR, tetapi ditekankan oleh Sutopo bahwa video tersebut adalah hoaks, dan tidaklah benar.

Sutopo menambahkan, ada 82.775 pengungsi, 74.044 orang tersebar pada 112 titik di Sulawesi Tengah, dan 8.731 orang mengungsi di luar Sulawesi Tengah.

Selengkapnya dapat disimak dari video berikut.

(*)

Sumber: Kompas TV
Tags:
Gempa Bumi
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved