Breaking News:

Kabar Tokoh

Soal Biaya IMF, Andi Arief: Pak Luhut Mendongeng, Setiap Hari Alasan Berubah Sesuai Tekanan

Menurut Andi Arief, Luhut Binsar Pandjaitan hanya mendongeng dan memberikan alasan yang berubah-ubah.

Penulis: Laila N
Editor: Wulan Kurnia Putri
Tribunnews.com/Apfia Tioconny Billy
Menko Maritim, Luhut Binsar Pandjaitan saat ditemui di kantor Kementerian Kemaritiman, Jakarta Pusat, Selasa (9/1/2018). 

Sementara dana estimasi untuk penyelenggaraan pertemuan sebesar Rp 566 miliar.

"Saya sebagai Ketua, sampai hari ini kami gunakan kira-kira Rp 566 miliar. Jumlah yang sudah kami bayarkan Rp 192,1 miliar," kata Luhut, Senin (8/10/2018).

Luhut menyebut, Rp 566 miliar murni untuk acara yang dikeluarkan Indonesia sebagai tuan rumah.

Sementara biaya hotel tidak menjadi tanggungan Indonesia.

"Mereka kan bayar (hotel) sendiri. Kalau ada yang bilang kita bayarin, enggak ada dibayarin," sambung Luhut.

Di sisi lain, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengatakan jika pemerintah turut mengucurkan dana sebesar Rp 4,9 triliun untuk pembangunan infrastruktur di Bali.

Dana itu dipakai untuk membangun nderpass Ngurah Rai, Pelabuhan Benoa, Patung Garuda Wisnu Kencana, serta Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarbagita Suwung.

Diketahui, pertemuan IMF-WB di Bali sempat menjadi kontroversi lantaran besaran biaya yang digelontorkan pemerintah untuk acara tersebut di tengah bancana yang kini melanda Lombok, Palu, dan Donggala.

Sejumlah tokoh pun menyebut apabila pemerintah hanya menghamburkan uang hingga meminta pemerintah membatalkan pertemuan tersebut.

Menanggapi kritikan-kritikan yang masuk, Presiden Jokowi pun akhirnya buka suara.

Melalui setkab.go.id, Jokowi menyatakan bahwa peserta pertemuan IMF-World Bank 2018 membiayai dirinya sendiri untuk hadir dalam pertemuan tersebut, seperti kebutuhan hotel hingga makan.

“Hotel bayar sendiri, makan bayar sendiri,” ucap Jokowi saat ditemui usai menyampaikan orasi ilmiah di Universitas Sumatera Utara (USU), Medan, Sumut, Senin (8/10/2018) pagi.

Sementara itu, mengenai anggaran yang dinilai cukup besar oleh sejumlah pihak, Jokowi mengungkapkan anggaran tersebut digunakan untuk memperluas appron di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali.

Anggaran juga dipakai untuk membuat terowongan, dan persimpangan yang ada di Bali sehingga nantinya tidak terjadi kemacetan lalu lintas.

“Artinya, itu juga akan kita gunakan terus, terowongan dan appron untuk parkir bandara akan kita gunakan terus, bukan sesuatu yang hilang,” tambah Jokowi.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Tags:
RawamangunPulogadungIsnawati
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved