Breaking News:

Kabar Tokoh

Tanggapan Misbakhun soal Anggaran IMF-World Bank 2018: Jangan Menelan Ludah Sendiri untuk Pencitraan

Anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun tampak angkat bicara soal anggaran dana penyelenggaraan IMF-World Bank Annual Meeting 2018.

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Claudia Noventa
Twitter @MMisbakhun
Anggota Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun. 

TRIBUNWOW.COM - Anggota Komisi XI DPR, Mukhamad Misbakhun, tampak angkat bicara soal anggaran dana penyelenggaraan IMF-World Bank Annual Meeting 2018 yang berlangsung di Bali.

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut disampaikan Misbakhun melalui laman Twitter @MMisbakhun, Senin (8/10/2018).

Misbakhun dalam kicauannya menegaskan bahwa anggaran IMF-World Bank Annual Meeting 2018 itu melalui proses persetujuan DPR RI.

Karenanya, Misbakhun meminta kepada anggota partai untuk menanyakan dulu kepada pengurus partainya yang punya kursi DPR sebelum bicara ke media.

Lebih lanjut, Misbakhun juga meminta agar persoalan anggaran IMF-World Bank Annual Meeting 2018 tidak dijadikan ajang pencitraan.

8 Poin Penjelasan Jokowi soal Penyelenggaraan Pertemuan Tahunan IMF-WB 2018

Ia bahkan menganggap, bila ada anggota partai yang mempertanyakan soal anggaran IMF-World Bank Annual Meeting 2018, hal tersebut merupakan kegagalan anggota partai itu dalam mengerti arti berpartai.

Berikut kicauan lengkap Misbakhun tentang hal tersebut.

"Kalau ada ketua umum partai atau pengurus partai yg punya kursi di DPR RI mempertanyakan soal jumlah anggaran penyelenggaraan IMF-WB Annual Meeting 2018 di Bali,

silahkan tanyakan dulu ke pengurus fraksi dan anggota badan anggaran partai mereka di DPR RI sebelum bicara ke media.

Proses anggaran yg dialokasikan pemerintah untuk IMF-WB Annual Meeting 2018 di Bali melalui proses persetujuan Komisi XI dan badan anggaran DPR RI.

Melalui perdebatan yg panjang.

Semua fraksi di DPR RI setuju anggaran tersebut.

Janganlah menelan ludah sendiri untuk pencitraan.

Dapat Uang Saku Rp 70 Juta dari Pemprov DKI, Ratna Sarumpaet Hanya Bisa Kembalikan Rp 10 Juta

Semua proses penyusunan anggaran IMF-WB Annual Meeting 2018 di Bali melaui proses politik yg transparan.
Pemerintah mengajukan sbg anggaran Kementrian Keuangan.

Masuk dalam struktur APBN 2018.

Lalu ada sebagian anggaran melalui anggaran di Anggaran Tahunan Bank Indonesia 2018.

Soal perdebatan jumlah, alokasi dan manfaat dari IMF-WB Annual Meeting 2018 semua diperdebatkan melalui proses perdebatan yg panjang di DPR RI.
Termasuk oleh anggota fraksi dari partai yg ketua umum nya menanyakan soal anggaran tersebut saat ini.

Semuanya sudah dibahas.

Saran saya, sebelum mempertanyakan ke pemerintah.

Ketua umum partai bertanya dulu ke anggota fraksi mereka di Komisi XI dan Badan Anggaran DPR RI.

Atau pimpinan fraksi di DPR RI.

Jangan-jangan pimpinan fraksi dan anggotanya belum lapor ke ketua umum mereka soal ini.

Amien Rais bakal Bongkar Kasus Korupsi yang Mengendap Lama di KPK: Fakta yang akan Menarik Perhatian

Bila ada pengurus partai atau anggota partai ikut-ikutan mempertanyakan soal anggaran IMF-WB Annual Meeting 2018 di Bali lebih kepada kegagalan mereka mengerti berpartai.

Keputusan fraksi DPR RI mereka yg setuju adalah sama dengan keputusan partai mereka.

Sebab fraksi di DPR RI adalah kepanjangan partai politik yg memperoleh kursi di DPR RI.

Sehingga keputusan apapun fraksi di DPR RI baik soal anggaran atau keputusan politik yg lain.

Pasti sebelumnya sudah melalui mekanisme persetujuan para pimpinan partai.

Kalau sbg pengurus partai gagal paham mekanisme berpartai maka kita tinggal mempertanyakan kualitas dan kapasitas yg bersangkutan dalam berorganisasi.

Fraksi DPR RI itu kepanjangan partai mereka di DPR RI.

Melalui fraksi atau anggota fraksi keputusan politik di DPR berproses," tulis Misbakhun.

Pada unggahan setelahnya, tampak Misbakhun membalas kicauan beberapa warganet.

Satu diantaranya adalah warganet dengan akun @fakhruddinhalim yang mempertanyakan perihal biaya makan dan hotel perserta IMF-World Bank Annual Meeting 2018.

"Pak..apakah benar kalau biaya makan dan hotel dibiayai sendiri peserta alias bukan dari APBN RI?,"  tanyanya.

Misbakhun pun tampak membenarkan pertanyaan tersebut.

Ia lantas mengungkapkan bahwa dirinya pun tidak menggunakan anggaran pemerintah.

"Betul. Bahkan saya sebagai anggota DPR RI Komisi XI yg hadir di pertemuan tahunan IMF-WB 2018 di Bali tidak menggunakan anggaran pemerintah," jawabnya.

Sebut Pemerintah Pentingkan Importir, Sandiaga Uno: Kita Hidup di Negeri yang Kaya Sumber Daya Alam

Sementara itu, warganet pemilik akun @Mycuban11 mempertanyakan soal kabar yang menyebutkan seluruh biaya IMF-World Bank Annual Meeting 2018 ditanggung oleh IMF dan World Bank.

Misbakhun lantas menjawab bahwa hal tersebut tidaklah benar.

"Tanyakan sama yg bilang tersebut. Karena apa yg dia bilang tidak benar. Yang bilang siapa. Koq tanya komentarnya ke saya," kicaunya.

Diketahui, terdapat sejumlah kritik yang menyebutkan bahwa anggaran untuk IMF-World Bank Annual Meeting 2018 terlalu besar.

Sementara itu, menanggapi hal tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun menyebutkan bahwa peserta pertemuan IMF-World Bank 2018 membiayai dirinya sendiri untuk hadir dalam pertemuan tersebut.

Dikutip TribunWow.com dari setkab.go.id, hal tersebut disampaikan Jokowi usai menyampaikan orasi ilmiah di Universitas Sumatera Utara (USU), Medan, Sumut, Senin (8/10/2018) pagi.

Yang dimaksud dalam pernyataan Jokowi ini adalah biaya akomodasi para peserta IMF-World Bank Annual Meeting 2018.

“Hotel bayar sendiri, makan bayar sendiri,” jelasnya.

John Terry Gantung Sepatu, dari Kawan hingga Lawan Kenang Perjalanan Kariernya: Dia Bek Terbaik!

Terkait anggaran yang besar, Jokowi mengungkapkan anggaran tersebut digunakan untuk memperluas appron di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali.

Anggaran juga dipakai untuk membuat terowongan, dan persimpangan yang ada di Bali sehingga nantinya tidak terjadi kemacetan lalu lintas.

“Artinya, itu juga akan kita gunakan terus, terowongan dan appron untuk parkir bandara akan kita gunakan terus, bukan sesuatu yang hilang,” tambah Jokowi.

Menurut Jokowi, ada banyak negara yang berminat pada pertemuan itu.

Jokowi mengungkapkan, jika banyak yang berebut mengikuti pertemuan itu, pasti sebagai tuan rumah, akan memiliki dampak yang baik untuk Indonesia.

“Annual Meeting sebesar itu 15.000 (orang) yang datang jadi rebutan semua negara, karena meeting seperti itu pasti memiliki dampak.

Paling tidak memberikan citra yang baik terhadap negara yang dipakai untuk pertemuan itu,” jelasnya.

Jokowi berharap, agenda IMF-World Bank Annual Meeting tahun 2018 tersebut memperkuat promosi untuk tempat wisata yang ada di Indonesia.

“Saya kira tujuannya ke sana,” kata Jokowi. (TribunWow.com/Ananda Putri Octaviani)

Tags:
Mukhamad MisbakhunInternational Monetary Fund (IMF)BaliDPR RITwitter
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved