Breaking News:

Gejolak Rupiah

Rupiah Tembus Rp 15.200 Per Dollar AS, Ferdinand Hutahaean: Terpuruk Di Dasar Bumi

Ferdinand Hutahaean memberikan tanggapannya soal nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat (AS) yang terus melemah.

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Bobby Wiratama
Kolase/Twitter @LawanPoLitikJW
Ferdinand Hutahaean dan gejolak rupiah 

TRIBUNWOW.COM - Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean memberikan tanggapannya soal nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat (AS) yang terus melemah.

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut disampaikan Ferdinand melalui laman Twitter @LawanPoLitikJW, Senin (8/10/2018).

Ferdinand menyebutkan bahwa rupiah terus terpuruk di dasar bumi.

Ia menyebutkan, dampak pelemahan nilai tukar rupiah akan terasa perlahan tapi pasti.

Menurutnya, pelemahan nilai tukar rupiah akan memberikan beban bagi semua pihak, baik negara sebagai satu kesatuan, maupun rakyat umum.

"Dolar terus meroket meninggalkan Rupiah terpuruk di dasar bumi.

Dampaknya tentu perlahan tapi pasti akan makin menambah beban bagi semua.
Negara terbeban utang meningkat karena selisih nilai tukar, dan rakyat akan bertambah bebannya dari kenaikan harga," tulis Ferdinand.

Kicauan Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean soal pelemahan nilai tukar rupiah, Senin (8/10/2018).
Kicauan Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean soal pelemahan nilai tukar rupiah, Senin (8/10/2018). (Twitter @LawanPoLitikJW)

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon juga tampak berkomentar terkait pelemahan nilai tukar rupiah melalui Twitter miliknya, @Jansen_jsp, Senin (8/10/2018).

Awalnya, netizen dengan akun @oyahyaputra mengatakan jika rupiah kian terpuruk.

Pengungsi yang Mau Minum Dimintai KTP atau KK, Ferdinand Hutahaean: Saya Tak Mengerti Kenapa Begini

"Rp.15.240/USD per jam sekarang...Rupiah makin terpuruk!!," tulis akun netizen @oyahyaputra.

Jansen lantas membalas kicauan netizen tersebut dengan mengaitkan pada kasus kebohongan Ratna Sarumpaet.

Jansen bahkan mengatakan rupiah yang terus melemah tidak perlu pembuktian dari dokter kecantikan.

"Sudahlah bro, mana ada lg mereka pikirkan itu.

Bagi mereka skg jauh lebih penting terus menggoreng kasus @RatnaSpaet ini dibanding cari solusi agar rupiah tdk terus ditonjokin dollar.

Padahal Rupiah terus "dianiaya" dollar ini fakta. Tak perlu ke dokter kecantikan membuktikannya," tulis Jansen Sitindaon.

Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Dahnil Anzar Tawarkan Solusi yang Bisa Dilakukan Pemerintah

 
Kicauan Jansen Sitindaon
Kicauan Jansen Sitindaon (Capture Twitter)

Sementara itu, diwartakan Kontan.co.id, pada Senin (8/10/2018) pukul 10.29 WIB, kurs rupiah spot melemah 0,24% ke Rp 15.220 per dollar Amerika Serikat (AS). 

Ini adalah rekor terendah baru rupiah tahun ini.

Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menunjukkan posisi rupiah di Rp 15.193 per dollar AS, melemah 0,07% dari penutupan akhir pekan lalu.

Sedangkan, di pasar spot, rupiah berada di atas level Rp 15.000 sejak Selasa pekan lalu.

Rupiah kian tertekan mengingat tren kenaikan harga minyak dunia masih berlanjut.

Kenaikan tersebut berpotensi membebani defisit transaksi berjalan Indonesia untuk beberapa waktu ke depan.

“Data cadangan devisa Indonesia yang kembali berkurang juga kurang baik dampaknya bagi rupiah di tengah belum adanya upaya baru dari pemerintah untuk menekan pelemahan kurs,” ungkap Analis Monex Investindo Futures, Faiysal.

Menurut Faisyal, rupiah masih rentan terkoreksi sepanjang hari ini karena minimnya data ekonomi terbaru dari dalam negeri.

Prediksinya, rupiah berpeluang bergerak di kisaran Rp 15.130—Rp 15.250 per dollar AS pada hari ini.

Ahmad Mikail Ekonom Samuel Sekuritas mengatakan meski indeks dollar AS berpotensi melemah hari ini, karena data pertumbuhan upah di AS melemah.

Senada dengan Faisyal, Ahmad memproyeksikan rupiah masih akan bergerak di level Rp 15.150 per dollar AS hingga Rp 15.250 per dollar AS di perdagangan hari ini.

Penguatan dollar AS pun terasa di pasar uang Asia.

Di kawasan Asia, hanya mata uang dollar Hong Kong yang hari ini menguat terhadap dollar AS.

Sedangkan mata uang lainnya melemah.

Persentase pelemahan terbesar tampak pada mata uang yuan, disusul dollar Taiwan, dan rupiah. (TribunWow.com/Ananda Putri Octaviani)

Tags:
RupiahFerdinand HutahaeanDollar ASPartai Demokrat
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved