Jokowi Sebut Delegasi IMF dan WB Biayai Diri Sendiri, Jansen Sitindaon: 855 Miliar Itu Apa Dong Pak?

TRIBUNWOW.COM - Ketua DPP Demokrat Jansen Sitindaon turut menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut bahwa delegasi IMF dan World Bank membiayai diri sendiri.

Hal ini disampaikan Jansen melalui akun Twitternya @jansen_jsp pada Senin (8/10/2018).

Awalnya politisi Partai Demokrat ini mengomentari sebuah berita yang berisi soal pernyataan Presiden Jokowi tersebut.

Jansen kemudian mentautkan akun Twitter Kementerian Keuangan (@KemenkeuRI) dan bertanya terkait besaran dana untuk penyelenggaraan Pertemuan Tahunan IMF dan World Bank yang hampir mencapai 1 triliun rupiah.

Ketua DPP Demokrat ini kemudian juga bertanya siapakah yang menyebarkan hoaks atau kebohongan di sini.

"Cc: @KemenkeuRI.

Aduhh.. Kacau ini, bisa² minta maaf lagi awak ini. Ternyata IMF dan WB membiayai sendiri acara di Bali itu. Jadi: apakah pemerintah Indonesia sama sekali tidak keluar uangkah pak @jokowi? 855 Milyar itu apa dong pak? Siapa yg HOAX ini ya?," tulis Jansen Sitindaon.

• Jokowi Tanggapi Kritik Kubu Prabowo-Sandi soal Pertemuan IMF-WB 2018 yang Dinilai Terlalu Mewah

Diberitakan laman Sekretariat Kabinet (setkab.go.id) pada Senin (8/10/2018), Presiden Jokowi menyebutkan bahwa peserta Pertemuan Tahunan IMF dan World Bank yang bertempat di Bali ini membiayai diri mereka sendiri.

“Hotel bayar sendiri, makan bayar sendiri,” ucap Jokowi saat ditemui usai menyampaikan orasi ilmiah di Universitas Sumatera Utara (USU), Medan, Sumut, Senin (8/10/2018) pagi.

Sementara itu, anggaran sebesar 855 miliar rupiah tersebut digunakan untuk pembangunan infrastruktur di Bali, misalnya untuk memperluas appron di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali.

Anggaran juga dipakai untuk membuat terowongan, dan persimpangan yang ada di Bali sehingga nantinya tidak terjadi kemacetan lalu lintas.

“Artinya, itu juga akan kita gunakan terus, terowongan dan appron untuk parkir bandara akan kita gunakan terus, bukan sesuatu yang hilang,” tambah Jokowi.

Menurut Jokowi, ada banyak negara yang berminat pada pertemuan itu.

Jokowi mengungkapkan, jika banyak yang berebut mengikuti pertemuan itu, pasti sebagai tuan rumah, akan memiliki dampak yang baik untuk Indonesia.

“Annual Meeting sebesar itu 15.000 (orang) yang datang jadi rebutan semua negara, karena meeting seperti itu pasti memiliki dampak.