Breaking News:

Kabar Tokoh

Pemerintahan SBY Disebut Pengusul Pertemuan IMF, Andi Arief: Berlindung di Balik Ini adalah Dagelan

Andi Arief mengatakan apabila pada tahun 2014, SBY tentu tidak mengharapkan pertemuan IMF akan digelar secara besar-besaran.

Penulis: Laila N
Editor: Mohamad Yoenus
Tribunnews
Wasekjen Demokrat, Andi Arief 

Sebelumnya, sejumlah tokoh membahas mengenai awal mula terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah pertemuan IMF-WB.

Di antaranya seperti mantan Menteri Keuangan era SBY Chatib Basri hingga mantan Direktur LP3ES Rustam Ibrahim.

Awalnya, Chatib Basri membenarkan jika pemerintahan SBY yang mengajukan diri sebagai tuan rumah pertemuan IMF.

"Ya benar, bersama Bank Indonesia , pemerintah mengajukan diri menjadi tuan rumah pertemuan tahunan Sept 2014. Prosesnya tdk mudah, bersaing dg negar2 lain. Indonesia dipilih menjadi tuan rumah Okt 2015, kalau sy tdk salah," tulisnya.

Menanggapi hal tersebut, Rustam Ibrahim kemudian menyindir jika SBY lah yang ternyata mengundang 'rentenir (IMF)' ke Indonesia.

"Ternyata benar, masa Presiden SBY-lah pemerintah ajukan diri jadi tuan rumah Pertemuan IMF-Bank Dunia.

Jokowi hanya laksanakan komitmen pemerintah sblmnya, sebaik mungkin. Klo @AndiArief__ sebut mrk rentenir, maka yg undang rentenir tsb SBY & SBY pernah dipinjami "rentenir" ini," tulis Rustam.

Postingan Rustam Ibrahim-Chatib Basri
Postingan Rustam Ibrahim-Chatib Basri (Capture/Twitter)

Diberitakan sebelumnya, pertemuan IMF-WB di Bali sempat menjadi kontroversi lantaran besaran biaya yang digelontorkan pemerintah untuk acara tersebut di tengah bancana yang kini melanda Lombok, Palu, dan Donggala.

Sejumlah tokoh pun menyebut apabila pemerintah hanya menghamburkan uang hingga meminta pemerintah membatalkan pertemuan tersebut.

Seperti yang disampaikan oleh Wakil Ketua DPR Fadli Zon, di mana ia menilai tidak ada urgensi dalam pertemuan itu.

"Event Pertemuan Tahunan IMF-World Bank 2018 yg akan berlangsung di Bali awal Oktober nanti menunjukkan pemerintah telah gagal menjawab pertanyaan publik atas urgensi Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan event mahal tersebut.

Pemilihan Indonesia sbg tuan rumah Pertemuan Tahunan IMF-World Bank 2018 bukanlah bentuk penghargaan, krn kita mengajukan diri melalui bidang proposal.

Masalahnya, apa urgensinya kita mengajukan diri jadi tuan rumah event mahal tsb? Ini agak berbeda dengan penyelenggaraan Asian Games atau Olimpiade yg jelas manfaatnya.

Sejauh ini pemerintah hanya bicara ttg dampak terhadap pariwisata Bali dan sekitarnya saat berbicara tentang acara tersebut. Menurut saya itu jawaban yg dangkal.

Biaya teknis event tsb menyedot anggaran sekitar Rp. 1 triliun, sementara biaya yg harus dikeluarkan negara untuk membangun infrastruktur pendukung mencapai Rp4,9 triliun.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Kepulauan SocotraRepublik YemenTribunWow.comSusilo Bambang Yudhoyono (SBY)IMF-World Bank Annual MeetingIMFAndi Arief
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved