Kabar Tokoh
Samakan Kasus Mahfud MD dengan Prabowo, Fahri Hamzah: Dalam Kasus Pak Mahfud Tidak Ada yang Ngaku
Fahri Hamzah menyamakan kasus calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dengan Mahfud MD yang juga mengaku dibohongi.
Penulis: Mutmainah Rahmastuti
Editor: Claudia Noventa
Sebelumnya, nama Mahfud MD memang digadang-gadang menjadi calon kuat pendamping Jokowi di Pilpres 2019.
Meskipun demikian, Jokowi nyatanya memilih Prof. Dr. KH Ma'ruf Amin sebagai cawapresnya.
Mengetahui dirinya tak dipilih, Mahfud mengaku tidak kecewa namun hanya sedikit kaget karena dirinya telah diberi instruksi untuk mempersiapkan diri.
"Saya tidak kecewa, kaget saja, karena sudah diminta mempersiapkan diri, bahkan sudah agak detail," kata Mahfud, dalam sebuah wawancara pada Kamis (9/8/2018) sore, dilansir TribunWow dari Kompas.com.
• Viral Foto Disebut Sosok Ibu dari Izrael, Bocah Korban Gempa Palu yang Ingin Ikut Jokowi
Dalam acara Indonesia Lawyers Club tvOne yang tayang pada Selasa (14/8/2018) dengan tema "Kejutan Cawapres: Antara Mahar dan PHP" Mahfud MD mengaku jika dirinya sudah menyerahkan CV, diminta mempersiapkan diri termasuk baju, untuk menjadi cawapres Jokowi oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensegnes) Pratikno.
Bahkan Mahfud MD diminta berada di restoran yang dekat posisi Jokowi dan menunggu pengumuman.
Akan tetapi Jokowi justru mengumumkan nama Maruf Amin lantaran ada perubahan nama.
Meski demikian, Mahfud MD menyatakan tidak sakit hati.
Menurutnya, keputusan Jokowi adalah keputusan yang terbaik.
Akan tetapi, Mahfud MD mengaku jika dirinya tersinggung dengan pernyataan Ketua Umum PPP Romahurmuziy.
"Romy begitu keluar dari ruangan itu, mengatakan loh Pak Mahfud itu kan maunya sendiri, bikin baju sendiri, siapa yang suruh? Saya agak tersinggung itu. Padahal Romy justru yang sehari sebelumnya mengatakan bahwa saya sudah final.
Pak Mahfud siapa yang membuat baju, itu kan kerjaannya tim sukses saja katanya. Apa betul itu? Nah di situ kemudian klarifikasinya. Saya dipanggil Pak Jokowi ke istana, Pak Jokowi menjelaskan situasinya dihadapkan pada situasi serba sulit, clear Pak Jokowi mengatakan,
'jika sampai kemarin sore itu sudah mengerucut ke satu orang, Pak Mahfud, sudah saya perintahkan, tapi tiba-tiba sore partai-partai datang, mengajukan calonnya sendiri-sendiri, lah saya akan tidak bisa menolak, saya kan bukan ketua partai, sementara ini koalisi harus ditanda tangani,' kata Pak Jokowi," ujar Mafud MD.
Mahfud MD kemudian mengatakan jika apa yang dilakukan oleh Jokowi sudah benar.
"Kalau saya jadi Pak Jokowi, pasti saya sudah melakukan hal yang sama," kata Mahfud MD.