Breaking News:

Kabar Tokoh

Tanggapi Cuitan Fahri Hamzah, Tsamara Amany: Saya Tak Paham, Baru Tatap Muka Bisa Ambil Kesimpulan

Tsamara Amany tidak paham mengapa koalisi Prabowo langsung adakan jumpa pers, bersimpati ke Ratna Sarumpaet tanpa melapor ke polisi dan tindakan visum

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Lailatun Niqmah
Tribunnews
Ketua DPP PSI Tsamara Amany 

TRIBUNWOW.COM - Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Tsamara Amany Alatas menanggapi sandiwara penganiayaan Aktivis Ratna Sarumpaet.

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitternya @TsamaraDKI yang diunggah pada Kamis (4/10/2018).

Awalnya, Tsamara Amany melontarkan sindiran kepada pihak-pihak yang membangun narasi seolah menjadi korban setelah menyebarkan berita bohong penganiayaan Ratna Sarumpaet.

"Mereka mencoba membangun narasi bahwa mereka korban hoax setelah mereka ramai-ramai menyebarkan hoax itu melalui media sosial.

Mahfud MD Usul Penyebar Hoax soal Ratna Sarumpaet Dijerat UU ITE dengan Ancaman Hukuman 6 Tahun

Jika sebagai elite saja terlalu malas untuk cari tahu & lebih asik bermain jempol, bagaimana kita bisa berharap mereka ciptakan Pemilu yg edukatif?," tulis Tsamara Amany.

Cuitan itu kemudian mendapat tanggapan dari Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah yang memintanya untuk mencari tahu bagaimana cara orang bertatap muka.

"Cari tahu gimana orang tatap muka... #MaenkanTerus," ujar Fahri Hamzah.

Tsamara Amany pun lantas membalas komentar Fahri Hamzah tersebut dengan mengungkapkan ketidakpahamannya.

Politisi yang juga calon legislatif ini mengaku tidak paham mengapa orang-orang langsung menyimpulkan adanya penganiayaan tanpa menunggu hasil visum atau melapor kepada polisi terlebih dahulu.

"Itu yg saya tidak paham, Pak Fahri. Baru tatapan muka saja bisa ambil kesimpulan & konpers. Kenapa tidak melapor polisi & visum dulu agar punya bukti kuat sebelum menyimpulkan? Hanya karena dekat dg orang tsb langsung dipercaya? Mengelola negara kan tak bisa seperti itu Pak?," ungkap Tsamara.

Kasus Ratna Sarumpaet Dipolisikan, Fahri Hamzah: Semua yang Sebar Hoax Harus Diproses

Sebelumnya, Tsamara Amany juga memberikan tanggapan atas sandiwara Ratna Sarumpaet.

Menurutnya, klarifikasi yang disampaikan oleh Ratna Sarumpaet mencerminkan jika kubu koalisi tidak dapat memimpin bangsa.

"Klarifikasi Bu Ratna Sarumpaet hari ini menunjukkan bahwa koalisi ini nampaknya tak mampu memimpin bangsa," cuitnya.

Tak hanya itu, Tsamara Amany juga sempat menyinggung soal gempa bumi yang melanda Donggala-Palu, Sulawesi Tengah atas kasus Ratna ini.

Hal itu ia sampaikan sebelum Ratna memberikan klarifikasi jika tidak ada penganiayaan dan semua berita yang ada hanyalah khayalannya belaka.

Menurut Tsamara, tindakan menyebarkan hoax di tengah bencana yang melanda adalah sebuah tindakan yang keji.

Kicauan Tsamara Amany Alatas soal kasus dugaan penganiayaan Ratna Sarumpaet, Rabu (3/10/2018).
Kicauan Tsamara Amany Alatas soal kasus dugaan penganiayaan Ratna Sarumpaet, Rabu (3/10/2018). (Twitter @TsamaraDKI)

Diberitakan sebelumnya, Ratna menggelar jumpa pers di kediamannya di kawasan Kampung Melayu Kecil V, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (3/10/2018).

Ratna mengakui telah datang ke rumah sakit Bina Estetika pada Jumat, 21 September 2018.

Ibunda Atiqah Hasiholan ini mengaku ke rumah sakit untuk menemui dokter bedah plastik lalu menjalani prosedur sedot lemak di wajahnya.

Ia mengaku tak ada penganiayaan namun pergi ke dokter untuk melakukan sedot lemak di pipi kiri dan kanannya.

"Tanggal 21, saya mendatangi rumah sakit khusus menemui dokter Sidik, dokter bedah plastik. Kedatangan saya ke situ karena kami sepakat beliau akan menyedot lemak di pipi kiri dan kanan. Dokter Sidik adalah dokter ahli bedah plastik yang saya percaya," ujar Ratna  dalam konferensi pers, Rabu (3/10/2018), seperti dikutip TribunWow dari live Facebook Grid.ID.

Buntut Hoax Penganiayaan Ratna Sarumpaet, Prabowo dan Fadli Zon Dilaporkan ke Polisi

Ratna juga mengaku kaget setelah melihat bengkak di wajahnya usai operasi sedot lemak.

Dokter pun menjelaskan, jika lebam itu hal biasa muncul setelah melakukan prosedur tersebut.

Pengakuan Ratna tersebut otomatis menyanggah dugaan bahwa dirinya mengalami penganiayaan.

"Jadi apa yang saya katakan ini akan menyanggah bahwa ada penganiayaan," katanya.

Ratna juga menyebut bahwa dirinya telah melakukan tindakan bodoh dengan mengatakan kebohongan.

"Saya dijadwalkan pulang, lebam-lebam di muka saya masih, Ada kebodohan yang tak pernah saya bayangkan saya lakukan dalam hidup saya. Ada yang tanya kenapa muka saya lebam, lalu saya jawab (karena) pemukulan," lanjutnya. 

Dalam kesempatan tersebut Ratna juga menyampaikan permintaan maafnya untuk Prabowo dan tim pemenangannya.

"Melalui forum ini juga saya dengan sangat memohon maaf kepada Pak Prabowo terutama, kepada Pak Prabowo Subianto yang kemarin dengan tulis membela saya, membela kebohongan yang saya buat," kata Ratna.

"Saya berjanji saya akan memperbaiki semua ini, dan memulihkan perjuangan kami yang sekarang ini sedang terhenyak," lanjutnya.

"Saya mohon maaf kepada Bapak Amien Rais yang juga dengan sabar mendengar kebohongan saya kemarin dan ikut jumpa pers," tambah Ratna.

"Saya minta maaf kepada teman-teman seperjuangan di koalisi 02, sekarang ini saya melukai hati kalian, membuat kesal, saya ini membuat kalian marah, demi Allah saya tidak berniat seperti itu dan saya berharap Tuhan memberi kepada saya kekuatan kepada kita semua agar kejadian ini tidak mempengaruhi perjuangan kita," tutur wanita 70 tahun ini.

(TribunWow.com/Ifa Nabila)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Ratna SarumpaetTsamara AmanyFahri Hamzah
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved