Kabar Tokoh
Klarifikasi Lengkap Ratna Sarumpaet soal Kebohongannya, dari Alasan hingga Permohonan Maaf
Aktivis Ratna Sarumpaet memberikan klarifikasi lengkap kasus dugaan penganiayaan terhadap dirinya.
Penulis: Vintoko
Editor: Wulan Kurnia Putri
Saya pulang seperti membutuhkan alasan pada anak saya di rumah, kenapa muka saya lebam-lebam dan memang saya ditanya kenapa, dan saya jawab dipukul orang.
Jawaban pendek itu dalam satu minggu ke depannya akan terus dikorek, namanya juga anak lihat muka ibunya lebam-lebam kenapa, dan saya enggak tahu kenapa dan saya enggak pernah membayangkan bahwa saya akan terjebak dalam kebodohan seperti ini.
Saya terus mengembangkan ide pemukulan itu dengan beberapa cerita seperti yang diceritakan.
Dan ada kebenarannya dengan apa yang saya katakan kepada anak-anak saya.
• Ratna Sarumpaet Akui Bohong soal Penganiayaan, Rizal Ramli: Ternyata Terpleset
Jadi selama seminggu lebih cerita itu hanya berputar-putar di keluarga saya dan hanya untuk kepentingan saya berhadapan dengan anak anak saya, tidak ada hubungannya dengan politik, tidak ada hubungannya untuk keluar.
Tapi setelah sakit di kepala saya mereda dan saya mulai berhubungan dengan pihak luar.
Saya enggak tahu bagaimana saya memaafkan ini kelak, kepada diri saya, tetapi saya kembali dengan kesalahan itu saya kembali dengan cerita itu bahwa saya dipukuli.
Mohon jangan dikira saya mencari pembenaran, enggak, ini salah. Apa yang saya lakukan sesuatu yang salah.
Alasan Penganiayaan Ratna Sarumpaet Tersebar
Ketika sampai ketemu Fadli Zon datang ke sini, cerita itu yang sampai ke dia.
Iqbal saya panggil ke sini, cerita itu juga yang berkembang dalam percakapan.
Dan hari Selasa, tahu-tahu foto saya sudah beredar di seluruh media sosial, saya enggak sanggup baca itu, ada beberapa peristiwa yang membawa saya ke Pak Djoksan (Djoko Santoso) untuk membawa saya ke Pak Prabowo, bahkan di depan Pak Prabowo, orang yang saya perjuangkan, orang yang saya cita-citakan memimpin bangsa ini ke depan, mengorek apa yang terjadi pada saya, saya juga masih melakukan kebohongan itu, sampai kita keluar dari lapangan polo kemarin, saya tetap diam, saya biarkan semua bergulir dengan cerita itu.
Akui Kesalahan
Di lapangan polo, saya merasa betul ini salah. Waktu saya berpisah dengan Pak Prabowo, Amien Rais, saya sebenarnya tahu di hati ini saya salah, tetapi saya enggak mencegat mereka. Itu yang terjadi.
Jadi tidak ada penganiayaan, itu hanya cerita khayal entah diberikan oleh setan mana ke saya, dan berkembang seperti itu.