Gempa Bumi
Abdul Kadir Karding Sarankan Distribusi Bantuan Bencana Disertai Pengawalan Dari Kepolisan
Abdul Kadir Karding angkat bicara terkait distribusi bantuan logistik kepada korban terdampak gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Penulis: Qurrota Ayun
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Maruf Amin, Abdul Kadir Karding angkat bicara terkait distribusi bantuan logistik kepada korban terdampak gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Hal ini disampaikan Abdul Kadir Karding melalui laman Twitternya @Kadir_Karding, Senin (1/10/2018).
Abdul Kadir Karding menyarankan adanya pengawalan dari pihak kepolisian atau TNI terkait penyaluran bantuan logistik.
Hal ini lantaran Abdul Kadir Karding memperoleh informasi dari lapangan bahwa angkutan logistik yang akan disalurkan ke daerah pengungsian diadang oleh oknum tertentu.
Abdul Kadir Karding berharap, pelaku pengadangan logistik ini bukan dari kalangan masyarakat.
• Sindir Puan soal Penanggulangan Bencana, Andi Arief: Jangan Asal Pasang Menteri, Lihat Kemampuannya
"Info dari lapangan, banyak angkutan logistik yang akan bawa bantuan ke daerah pengungsi dihadang oleh orang-orang tertentu, semoga bukan masyarakat, ada baiknya distribusi dibarengi dengan pengawalan oleh polisi/TNI atau distribusi dengan helikopter langsung ke lokasi pengungsi," tulis Abdul Kadir Karding dalam akun Twitternya.

Jumlah Korban Gempa dan Tsunami
BNPB sebelumnya telah merilis data korban meninggal yang tertimpa reruntuhan bangunan akibat gempa dan tsunami yang melanda Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
Jumlah korban tewas akibat gempa bumi dan tsunami hingga Minggu (30/9/2018) pukul 13.00 WIB mencapai 832 orang.
Korban meninggal di Kota Palu berjumlah 821, sedangakan Kabupaten Donggala berjumlah 11 orang.
• Sulawesi Tengah Berduka, Dahnil Anzar Simanjuntak Usul Pertemuan IMF-WB 2018 di Bali Dibatalkan
Korban yang meninggal dunia juga telah dimakamkan setelah dilakukan identifikkasi melalui DVI, deteksi wajah, dan sidik jari dan data tersebut disimpan oleh Polda Palu.
Untuk korban luka berat, tercatat mencapai 540 orang dan kini tengah dirawat di rumah sakit.
Untuk total pengungsi berjumlah 16.732 jiwa yang tersebar di 24 titik pengungsian.
Diperkirakan jumlah korban akan terus bertambah karena masih banyak korban yang belum terindentifikasi.
Korban lain diduga masih tertimbun bangunan runtuh dan juga sebab lain karena belum terjangkau oleh Tim SAR.
"Ratusan wartawan nasional dan internasional meliput konferensi pers update 30 September 2018, pk.13.00 WIB oleh Kapusdatinmas BNPB @Sutopo_PN , berikut materinya dan updatenya 832 org MD," tulis @BNPB_Indonesia.
• Hotel Roa-roa di Palu Runtuh, 7 Atlet Paralayang Belum Diketahui Nasibnya, Berikut Fakta-faktanya
Diberitakan sebelumnya, gempa berkekuatan 7,7 SR mengguncang wilayah Sulawesi Tengah tepatnya 27 km Timur Laut Donggala, Jumat (28/9/2018) sekitar pukul 17.02 WIB.
Dikutip dari akun Twitter BMKG @infoBMKG, gempa 7,7 SR terjadi di kedalaman 10 kilometer, dan berpusat di 0,18 LS dan 119,85 BT.
Gempa yang mengguncang wilayah Sulawesi Tengah dirasakan beberapa kali karena adanya gempa susulan.
"#Gempa Mag:7.7, 28-Sep-18 17:02:44 WIB, Lok:0.18 LS,119.85 BT (27 km TimurLaut DONGGALA-SULTENG), Kedalaman:10 Km, Potensi tsunami utk dtrskn pd msyrkt #BMKG," tulis BMKG dalam Twitternya, Jumat (28/9/2018).
• BNPB: Perlu Alat Pendeteksi Tsunami yang Lebih Canggih
(TribunWow.com/Qurrota Ayun)