Gempa Bumi
Soal Gempa di Lombok dan Sulteng, Hidayat Nur Wahid: Melayani Semuanya adalah Kewajiban Negara
Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid angkat bicara soal gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
Penulis: Vintoko
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Hidayat Nur Wahid angkat bicara soal bencana gempa dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan melalui akun Twitter-nya, @hnurwahid, Minggu (30/9/2018).
Awalnya, seorang netizen dengan akun @suryadelalu menuliskan, rehabilitasi Lombok belum dimulai.
• Penjelasan Kemensos soal Foto Viral Mensos Agus Gumiwang saat Gendong Balita Korban Gempa di Palu
"Rehabilitasi Lombok bukan belum selesai, bahkan belum dimulai," tulis akun @suryadelalu, Sabtu (29/9/2018).
Menanggapi hal itu, Hidayat Nur Wahid mengatakan gempa dan tsunami yang terjadi di Sulawesi Tengah tidak boleh menjadi alasan bagi pemerintah pusat untuk tidak memenuhi janjinya.
Janji, kata Hidayat Nur Wahid, sudah dinyatakan secara terbuka kepada korban gempa bumi di Lombok dan Sumbawa.
Menurutnya, melayani semua korban gempa sudah menjadi kewajiban bagi negara.
"Dan tentunya gempa dan tsunami yg terjadi di Sulawesi Tengah (Donggala&Palu dll), tak boleh dijadikn sbg alasan olh Pemerintah Pusat unt tidak penuhi janji2 terbuka yg sudah langsung dinyatakan kpd korban2 gempa bumi di Lombok&Sumbawa. Melayani semuanya adalah kewajiban Negara," tulis Hidayat Nur Wahid.
Diberitakan sebelumnya, gempa berkekuatan 7,7 SR mengguncang wilayah Sulawesi Tengah tepatnya 27 km Timur Laut Donggala, Jumat (28/9/2018) sekitar pukul 17.02 WIB.
Dikutip dari akun Twitter BMKG @infoBMKG, gempa 7,7 SR terjadi di kedalaman 10 kilometer, dan berpusat di 0,18 LS dan 119,85 BT.
• Video Proses Evakuasi 50 Korban Tertimbun Reruntuhan Bangunan Hotel Roa-Roa Kota Palu akibat Gempa
Gempa yang mengguncang wilayah Sulawesi Tengah dirasakan beberapa kali karena adanya gempa susulan.
"#Gempa Mag:7.7, 28-Sep-18 17:02:44 WIB, Lok:0.18 LS,119.85 BT (27 km TimurLaut DONGGALA-SULTENG), Kedalaman:10 Km, Potensi tsunami utk dtrskn pd msyrkt #BMKG," tulis BMKG dalam Twitternya, Jumat (28/9).
30 menit kemudian, status peringatan dini tsunami berakhir.
Update Gempa
Dilansir dari Tribun Timur, hingga Minggu (30/8/2018) pagi ini, korban jiwa akibat gempa di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, yang masuk di posko Basarnas sebanyak 388 jiwa.