Gempa Bumi
Pasca Gempa dan Tsunami, Stok BBM di Sejumlah SPBU Sulawesi Tengah Kosong
Sejumlah SPBU di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah mengalami kekosongan stok semua jenis Bahan Bakar Minyak (BBM).
Penulis: Qurrota Ayun
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Gempa dengan kekuatan 7,4 Skala Richter (SR) disusul tsunami melanda Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com, Sabtu (29/9/2018), sejumlah SPBU di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah mengalami kekosongan stok semua jenis Bahan Bakar Minyak (BBM).
Akibat stok BBM kosong, kendaraan antre panjang menunggu pasokan dari Pertamina.
Truk dan kendaraan barang menjadi mayoritas antrean tersebut.
Pengemudi truk yang turut antre, Sawal mengaku tidak tahu harus menunggu sampai kapan.
• Peringatan Tsunami Sempat Jadi Pertanyaan, Andi Arief: Bukan Waktunya Menyalahkan BMKG
Sebab persediaan bahan bakar kendaraannya tidak cukup untuk melanjutkan perjalanan.
"Saya tidak tahu menunggu sampai kapan di sini. Persediaan bahan bakar todak cukup untuk melanjutkan perjalanan," ujar Sawal.
Sementara itu, SPBU lain di Kabupaten Parigi Moutong diserbu warga yang ingin membeli bahan bakar.
Terdapat seorang pembeli yang membawa banyak jerigen kosong dan mobil bak terbuka untuk mengangkut.
Warga yang mengantre berebut untuk mendapat pengisian pertama.
Bahan bakar yang didapat kemudian dijual kembali dalam botol eceran dengan harga mencapai Rp 15.000.
Hal ini dijumpai di Desa Tomoli.
• Guntur Romli Tunjukkan Kondisi Rumah Kader PSI usai Gempa Palu-Donggala: Terus Kuat Bro
Pengecer bahan bakar yang masih mematok harga Rp 10.000 per liter bahkan didatangi oknum warga yang kemudian memboronhnya untuk dijual dengan harga tinggi.
Seorang pengemudi kendaraan, Pramono mengaku terpaksa membeli dengan harga tinggi di eceran.
Sementara dikutip dari Tribunnews, Sabtu (29/9/2018), Terminal BBM Donggala mengalami kerusakan karena gempa dan tsunami.