Gempa Bumi
Gempa dan Tsunami Palu, Mahfud MD Sebut Solidaritas Sosial Masyarakat Indonesia masih Tinggi
Menurut Mahfud MD, solidaritas sosial masyarakat Indonesia dinilai masih cukup kuat saat ada musibah seperti ini.
Penulis: Qurrota Ayun
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD angkat bicara terkait gempa dan tsunami yang mengguncang Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
Hal ini disampaikan Mahfud MD melalui akun Twitternya @mohmahfudmd, Sabtu (29/9/2018).
Mahfud MD menuturkan bahwa dirinya merasa kaget, sedih dan berduka atas musibah yang melanda Palu.
Meski demikian, solidaritas sosial masyarakat Indonesia dinilai masih cukup kuat saat ada musibah seperti ini.
Mahfud MD juga mendoakan para korban yang terkena dampak gempa dan tsunami agar tetap tabah.
• Gempa Donggala dan Palu Sulawesi Tengah, Listrik dan Jaringan Komunikasi Mati Total
"Kaget, sedih dan duka atas gempa dan tsunami yang melanda Palu.
Semoga saudara-saudara sebangsa di Palu dapat menghadapinya dengan tabah dan bisa mengatasi masalah-masalah yang ditimbulkannya dengan baik.
Jika ada musibah seperti ini terasa bahwa solidaritas sosial kita masih lumayan menggembirakan. Semoga," tulis Mahfud MD dalam akun Twitternya.

Diberitakan dari situs resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), gempa bumi dengan kekuatan 7,7 Skala Richter (SR) telah mengguncang Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018).
Gempa tersebut terjadi pukul 17.02 WIB dengan potensi tsunami.
• Petugas ATC Bandara Palu Meninggal usai Memastikan Pesawat Selamat saat Terjadi Gempa
Posko BNPB telah mengkonfirmasi ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bahwa tsunami telah menerjang pantai Talise di Kota Palu dan pantai di Donggala.
Gempa dan tsunami yang terjadi menimbulkan korban jiwa.
BNPB menyebut korban meninggal karena tertimpa bangunan roboh.
Tsunami juga menerjang beberapa pemukiman dan bangunan yang terdapat di pantai Donggala.
Petugas BPBD, TNI, Polri, Basarnas dan para realawan melakukan evakuasi dan pertolongan pada korban.
Petugas kesehatan menangani korban yang luka-luka, dan penanganan darurat terus dilakukan.
Pasokan listrik di Donggala dan sekitarnya terputus sehingga menyebabkan jaringan komunikasi tidak dapat beroperasi.
• Sulteng Diguncang Gempa, Anies Baswedan: Mari Turun Tangan, Sisihkan Rezeki bila Ada Kelapangan
Operator komunikasi dan Kekominfo terus berusaha melakukan memulihkan komunikasi yang terputus.
Lumpuhnya komunikasi menyebabkan kesulitan koordinasi dan pelaporan dengan daerah.
Kondisi di Palu dan Donggala gelap gulita karena listrik padam.
Sementara itu, TNI akan mengerahkan pasukan guna membantu penanganan gempa dan tsunami.
Sedangkan Basarnas akan menggerakkan 30 personil dan peralatan dengan pesawat Hercules.
Polri juga akan menggerakkan personil beserta peralatan guna memberikan bantuan penanganan darurat.
Dikutip dari pemberitaan Kompas TV, hingga Sabtu (29/9/2018), jumlah korban jiwa mencapai 385 jiwa sedangkan 540 luka berat. (TribunWow.com/ Qurrota Ayun)