Gempa Bumi
BMKG Rilis Pernyataan Resmi soal Gempa 7,7 SR yang Guncang Donggala, Jumlah Korban hingga Penyebab
Badan Meterologi dan Geofisika (BMKG) merilis pernyataan resmi mengenai gempa bumi 7,7 SR yang melanda Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.
Penulis: Maria Novena Cahyaning Tyas
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Badan Meterologi dan Geofisika (BMKG) merilis pernyataan resmi mengenai gempa bumi 7,7 SR yang melanda Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018) pukul 17.02 WIB.
Rilis tersebut dimuat di laman resmi BMKG (bmkg.go.id) pada Sabtu (29/9/2018).
Tertulis dalam rilis tersebut bahwa gempa bumi 7,7 SR terjadi di Donggala, Sulawesi Tengah, tepatnya pada pukul 17.02.44 WIB atau 18.02.44 WITA.
Lokasi pusat gempa tercatat pada koordinat 0,18 LS dan 119,85 BT, 26 km dari Utara Donggala, dengan kedalaman 10 km.
• Respons Gempa dan Tsunami di Donggala, PMI Siapkan Personil Terdekat
Karena kekuatan gempa yang cukup besar, BMKG sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami di wilayah Palu dan Mamuju, Sulawesi Barat.
Level tertinggi tsunami berada di Palu dengan status siaga (ketinggian tsunami 0,5-3m) estimasi waktu kedatanga tsunami pukul 17.22 WIB.
Sementara itu Mamuju berada di level waspada (ketinggian tsunami kurang dari 0,5m).
Peringatan Dini Tsunami (PDT) kemudian dicabut oleh BMKG pada pukul 17.36 WIB.
• Fakta Gempa di Donggala, Sulawesi Tengah: Jembatan Ponulele Hancur hingga Penyebab Tsunami
Menurut laporan dari BMKG, hingga pukul 02.55 WIB, tercatat sudah ada 76 kali gempa susulan, 14 di antaranya dirasakan oleh warga.
Magnitudo gempa terbesar 6,3 SR dan terkecil 2,9 SR.
Tak hanya dirasakan oleh warga Sulteng saja, gempa juga dirasakan oleh hampir seluruh wilayah Sulawesi serta Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat.
Data sementara dari BMKG menunjukkan bahwa korban meninggal dunia satu orang, 10 terluka, serta sejumlah bangunan roboh.
• Update Gempa Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah, Kondisi Korban hingga Bantuan dari TNI AU
Diketahui korban meninggal dunia dan terluka akibat tertimpa oleh bangunan yang roboh.
BMKG menyebut gempa ini merupakan gempa bumi dangkal akibat aktifitas sesar Palu Koro.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktifitas sesar Palu Koro.