Breaking News:

Pilpres 2019

Soal Dukungan pada Jokowi-Maruf, Alissa Wahid: Nama yang Benar adalah Kader Gus Dur, Bukan Gusdurian

Alissa Wahid meluruskan publik dan media mengenai nama yang benar untuk menyebut dukungan dari keluarga Gus Dur kepada Jokowi-Maruf Amin.

Penulis: Qurrota Ayun
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNNEWS/Jeprima
Yenny Wahid mewakili keluarganya dan Konsorsoium Gus Dure saat menyatakan sikap dalam Pilpres 2019 di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (26/9/2018). Keluarga dan Konsorsium Gus Dur mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan Jokowi-Maruf Amin dalam Pilpres 2019 mendatang. 

TRIBUNWOW.COM - Putri pertama Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Alissa Wahid meluruskan publik dan media mengenai nama yang benar untuk menyebut dukungan dari keluarga Gus Dur kepada Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin.

Hal ini disampaikan Alissa Wahid melalui laman Twitternya @AlissaWahid, pada Jumat (28/9/2018).

Alissa menyebut pihaknya meluruskan publik dan media mengenai nama yang benar untuk menyebut dukungan dari keluarga Gus Dur kepada Jokowi-Maruf.

Alissa menuturkan, nama sebutan untuk dukungan itu adalah Gerakan Kader Gus Dur, bukan Gusdurian.

Menurutnya, dalam ranah politik, di Ciganjur hanya ada Gerakan Kader Gus Dur.

Kicauan Alissa ini menanggapi unggahan dari akun Twitter, @Alamalika, yang menganggap Alissa membantah dukungan pihak Gus Dur (Gusdurian) kepada Jokowi.

"Pernyataan yang dibantah Inayah dan mba @AlissaWahid alhamdulillah Gusdurian tetep netral!," tulis akun @Alamalika.

Gatot Nurmantyo Sebut Generasi Milenial Harus Tonton Film Gerakan 30 September

"Apa yang dibantah ya mbak?

Kami cuma meluruskan publik & media bahwa nama yang benar untuk menyebut dukungan itu adalah gerakan Kader Gus Dur. @yennywahid juga menyebut itu. Bukan @gusdurians. Dalam ranah politik, di Ciganjur adanya Gerakan Kader Gus Dur. Itu aja," tulis Alissa daam akun Twitternya.

Unggahan Alissa Wahid pada Twitter
Unggahan Alissa Wahid pada Twitter (Twitter @AlissaWahid)

Sebelumnya, Alissa Wahid juga telah menegaskan jika Gusdurian adalah gerakan sosial kemasyarakatan.

Sedangkan Kader Gus Dur merupakan gerakan politik.

"Saya paham kawan-kawan mungkin bingung soal gusdurian ini ya.

Kebingungan ini HANYA karena selama ini yang muncul di publik hanya @GUSDURians.

Gerakan kader GusDur yang berpolitik baru beberapa tahun terakhir ini dikonsolidasikan," tulis @AlissaWahid, Kamis (27/9/2018).

Kunjungi Surabaya, Sandiaga Uno Diwawancarai Wartawan Cilik

Unggahan Alissa Wahid pada Twitter
Unggahan Alissa Wahid pada Twitter (Twitter @AlissaWahid)

Sementara itu, dikutip dari akun Twitter milik Komedian Ernest Prakasa, dirinya menyebut Gusdurian berada di jajaran yang netral dan tidak berpolitik.

Gusdurian disebut tidak berpolitik praktis meski keluarga Gus Dur menyatakan dukungan kepada Jokowi-Maruf.

"Mbak Yenny Wahid memang deklarasi dukung Jokowi, tapi beberapa media menulis “Gusdurian” yang dukung Jokowi, padahal setau gw sih @GUSDURians itu netral, tidak berpolitik. Biar ga salah paham aja," tulis @ernestprakasa, Rabu (26/9/2018).

Sri Mulyani: Presiden Minta Anggaran untuk Sektor Pariwisata Tidak Dipotong

Unggahan Ernest Prakasa pada Twitter
Unggahan Ernest Prakasa pada Twitter (Twitter @ernestprakasa)

Diberitakan sebelumnya dari Kompas.com, Rabu (26/9/2018), keluarga almarhum Gus Dur menyatakan dukungan politik kepada pasangan nomor urut 01 Jokowi-Maruf pada Pilpres 2019.

Deklarasi dukungan dibacakan oleh putri kedua Gus Dur, Yenny Wahid di rumah pergerakan politik Gus Dur, Jalan Kalibata Timur I No 12, Kalibata, Jakarta Selatan.

"Dengan mengucap bismillahirahmanirohim, dengan ini kami menyatakan mendukung pasangan nomor 01. Bismilah Presiden Jokowi akan kembali memimpin Indonesia," ujar Yenny.

Yenny memastikan dukungan tersebut merupakan sikap politik dari keluarga Gus Dur.

"Keluarga Gus Dur saya wakili sikap politiknya. Sikap politik sudah diamanatkam kepada saya," jelas Yenny.

Bahas soal Fitnah yang Sering Menimpanya, Jokowi: Apa Ada PKI Balita? Jangan seperti Itu

Meski demikian, Yenny menegaskan jika ibunya, Sinta Nuriyah Wahid akan tetap memilih bersikap netral di Pilpres 2019.

Yenny menuturkan, meski dirinya mewakili keluarga Gus Dur, Ibunya tidak turut menyatakan sikap karena merupakan ibu bangsa.

"Ibu saya tidak ikut-ikutan, beliau ibu bangsa, beliau tugasnya lebih berat dibanding memilih presiden, karena ia bertugas menjewer yang bandel dari kedua kubu," tambahnya.

Yenny juga menuturkan, Indonesia saat ini membutuhkan sosok pemimpin seperti Gus Dur.

Pemimpin yang bisa memahami seluruh warga negara harus dipenuhi hak dan kewajiban dasarnya tanpa membeda-bedakan.

Jadwal Babak Perempat Final Piala AFC U-16 2018: Indonesia Tampil Tepat di Hari Kesaktian Pancasila

"Pemimpin yang sederhana cara berpikirnya, bahwa bangsa ini harus dipenuhi hak dan kebutuhan dasarnya untuk hidup sejahtera," ujar Yenny.

Yenny menjelaskan, pemimpin yang dipilih dapat menghadirkan keadilan sosial bagi kelompok masyarakat yang selama ini tidak diperhatikan.

Jokowi dinilai mampu menghadirkan layanan pendidikan, kesehatan dan konektivitas untuk masyarakat yang dulunya tidak terjamah. (TribunWow.com/ Qurrota Ayun)

Tags:
Joko WidodoAlissa WahidGus DurGusdurianKader Gus DurYenny Wahid
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved