Jawab Sindiran Sekjen PSI ke Kubu Prabowo-Sandiaga, Gerindra: Tidak Punya Cara Lain Menarik Simpati?

TRIBUNWOW.COM - Partai Gerindra tampak menanggapi sindiran Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni, kepada pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Hal itu disampaikan Partai Gerindra melalui akun Twitter resminya, @Gerindra, Kamis (28/9/2018).

Awalnya, seorang netizen dengan akun @roninpribumi mengunggah sebuah pernyataan Sekjen PSI Raja Juli Antoni terkait dukungan Barisan Kader Gus Dur dan Ahokers ke pasangan Jokowi-Mar'uf Amin.

• Antoni Raja Singgung Dana Kampanye Prabowo-Sandiaga, Gerindra: Kenapa Tidak Berhenti Cari Sensasi

"PSI: Kader Gus Dur dan Ahokers Dukung Jokowi, Prabowo ke Laut," tulis akun @roninpribumi.

Menanggapi hal itu, Partai Gerindra mengatakan jika PSI hanya mencari sensasi setiap hari.

Menurutnya, banyak cara yang bisa digunakan untuk menarik simpati, seperti mengkampanyekan kerja kader, hingga program caleg dan partainya.

"Kami perhatikan, kelompok mereka ini hampir setiap hari mencari sensasi seperti ini. Apa tidak punya cara lain ya untuk menarik simpati? Minimal mengkampanyekan kerja kader, program caleg atau partainya gitu lho," tulis Partai Gerindra.

• Gerindra Sebut Raja Juli Hanya Cari Sensasi, Marzuki Alie: Partai Harus Jadi Buah Bibir agar Dikenal

Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni tampak menanggapi dukungan keluarga Gus Dur terhadap pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut tampak dari laman Twitter @AntoniRaja yang diunggah, pada Kamis (27/9/2018).

Raja Juli Antoni mengatakan apabila dukungan keluarga Presiden RI keempat itu menjadi darah segar bagi pemenangan pasangan nomor urut 01.

"Dukungan Gus Durian (keluarga Gus Dur-red) menjadi semacam darah segar bagi pemenangan Jokowi-Ma’ruf," katanya.

Sebelumnya, Raja Juli Antoni juga pernah menyindir nominal Rp 2 miliar dana awal kampanye kubu Prabowo-Sandiaga Uno.

"Tim Kampanye Prabowo-Sandi laporkan dana kampanye Rp 2 miliar. Publik wajar bertanya-tanya kenapa hanya Rp 2 miliar. Apa sekadar dicocok-cocokkan dengan nomor urut mereka, nomor 2?," ujar Raja Juli Antoni saat dikonfirmasi wartawan, Senin (24/9/2018) yang dikutip dari Wartakota.

Menurut Raja Juli Antoni, nominal dana kampanye yang dilaporkan oleh kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, tidak sebanding dengan jumlah harta kekayaan mereka secara pribadi.

"Angka Rp 2 miliar ini terasa aneh bagi rakyat. Mereka tiap hari bicara kemiskinan, tapi keduanya sebenarnya tajir melintir, harta mereka naik signifikan tahun-tahun terakhir. Menurut LHKPN, kekayaan Prabowo Rp 1,9 triliun dan Sandi Rp 5 triliun," beber Raja Juli Antoni.

• Gerindra Nilai yang Penting Bukan Rangkap Jabatan Edy Rahmayadi tapi Prestasi