Pilpres 2019
Ferdinand Hutahaean Komentari Lukisan di Acara Deklarasi Dukungan Keluarga Gus Dur pada Jokowi-Maruf
Ferdinand Hutahaean menilai, lukasin tersebut menggambarkan sosok yang sedang menghapus huruf 'I'.
Penulis: Qurrota Ayun
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Ketua Bidang Advokasi dan Hukum Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengomentari lukisan yang ada dalam deklarasi dukungan keluarga Presiden ke-4, Andurrahman Wahid atau Gus Dur kepada pasangan capres cawapres nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin.
Komentar Ferdinand disampaikan melalui akun Twitternya, @LawanPoLitikJW, pada Kamis (27/9/2018).
Lukisan tersebut menggambarkan sosok mirip Jokowi yang sedang memegang kuas dan menulis NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).
Ferdinand menyebut, tulisan NKRI lebih mirip huruf NKR.
Menurut Ferdinand, lukisan tersebut menggambarkan sosok yang sedang menghapus huruf 'I'.
Ferdinand pun meminta kepada masyarakat Indonesia untuk berhati-hati.
• Gerindra Nilai yang Penting Bukan Rangkap Jabatan Edy Rahmayadi tapi Prestasi
"NKR ini negara mana ya? Kami mengenal Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kami tidak mengenal NKR. Apa itu NKR?
Lukisan ini saya pahami, dia sedang menghapus huruf “i”
Waspadalah wahai anak bangsa..!!," tulis Ferdinand dalam akun Twitternya.

Kicauan Ferdinand ini menanggapai unggahan dari Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA), Yustinus Prastowo.
Prastowo mengunggah foto lukisan dan menyebut gambar tersebut menarik.
"Mbak @yennywahid dan Konsorsium Kader Gus Dur telah bulat tekad mendukung pasangan No 1. Gambarnya menarik, Jokowi sedikit lagi menuntaskan tugas bagi NKRI. Saya meleleh," tulis @prastow, Rabu (26/9/2018).
• Istri Gus Dur Netral, Inayah Wahid: Kalau Ada yang Bandel, Ibu Tetap Bisa Nyentil dan Jewer

Diberitakan sebelumnya dari Kompas.com, Rabu (26/9/2018), keluarga almarhum Gus Dur menyatakan dukungan politik kepada pasangan nomor urut 01 Jokowi-Maruf pada Pilpres 2019.
Deklarasi dukungan dibacakan oleh putri kedua Gus Dur, Yenny Wahid.
Deklarasi dibacakan di rumah pergerakan politik Gus Dur, Jalan Kalibata Timur I No 12, Kalibata, Jakarta Selatan.
"Dengan mengucap bismillahirahmanirohim, dengan ini kami menyatakan mendukung pasangan nomor 01. Bismilah Presiden Jokowi akan kembali memimpin Indonesia," ujar Yenny.
Deklarasi dukungan ini pun ditutup dengan membuka lukisan.
Pada lukisan itu terlihat sosok mirip Jokowi sedang melukis kata 'NKRI'.
Yenny memastikan dukungan tersebut merupakan sikap politik dari keluarga Gus Dur.
• Pengamat Sebut Jokowi-Maruf Belum Tentu Menang Meski Didukung Keluarga Gus Dur
"Keluarga Gus Dur saya wakili sikap politiknya. Sikap politik sudah diamanatkam kepada saya," jelas Yenny.
Meski demikian, Yenny menegaskan jika ibunya, Sinta Nuriyah Wahid akan memilih bersikap netral di Pilpres 2019.
Yenny menuturkan, meski dirinya mewakili keluarga Gus Dur, Ibunya tidak turut menyatakan sikap karena merupakan ibu negara.
"Ibu saya tidak ikut-ikutan, beliau ibu bangsa, beliau tugasnya lebih berat dibanding memilih presiden, karena ia bertugas menjewer yang bandel dari kedua kubu," tambahnya.
Yenny juga menuturkan, Indonesia saat ini membutuhkan sosok pemimpin seperti Gus Dur.
Pemimpin yang bisa memahami seluruh warga negara harus dipenuhi hak dan kewajiban dasarnya tanpa membeda-bedakan.
"Pemimpin yang sederhana cara berpikirnya, bahwa bangsa ini harus dipenuhi hak dan kebutuhan dasarnya untuk hidup sejahtera," ujar Yenny.
• Soal Deklarasi Yenny Wahid, Ferdinand Hutahaean: Jokowi Jangan Disamakan dengan Mahatma Gandhi
Yenny menjelaskan, pemimpin yang dipilih dapat menghadirkan keadilan sosial bagi kelompok masyarakat yang selama ini tidak diperhatikan.
Jokowi dinilai mampu menghadirkan layanan pendidikan, kesehatan dan konektivitas untuk masyarakat yang dulunya tidak terjamah.
Semantara itu, sembilan organisasi yang tergabung dalam Konsorsium Kader Gus Dur juga menyatakan dukungannya kepada Jokowi-Maruf.
Sembilan organisasi tersebut di antaranya, Barikade Gus Dur, Gerakan Kebangkitan Nusantara (Gatara), Jaringan Perempuan Nusantara, Forum Silaturahim Santri Nusantara, Forum Kiai Kampung Nusantara, dan Forum Alumni Timur Tengah. (TribunWow.com/ Qurrota Ayun)