Kabar Tokoh
Ruhut Sitompul: SBY Sebagai Tokoh yang Membesarkan dan Mengajari Aku soal Demokrasi
Mantan politikus partai Demokrat, Ruhut Sitompul memberikan pendapatnya soal Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Mantan politikus partai Demokrat, Ruhut Sitompul memberikan pendapatnya soal Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Hal ini diungkapkan Ruhut melalui Twitter miliknya, @ruhutsitompul, Senin (24/9/2018).
Ia memberikan sanjungan pada SBY ketika ia masih menjadi kader Demokrat.
Ruhut pun mengatakan dalam demokrasi, hati boleh panas namun kepala tetap harus dingin.
"Pak SBY sebagai Tokoh yg pernah Membesarkan Aku mengenai Demokrasi mengajarkan “Kita harus Siap Menang Siap Kalah, Aku mohon ada Persoalan Besar mari Kita Kecilkan, dan Persoalan Kecil Kita Hilangkan”.
Hati boleh Panas Kepala tetap Dingin. #2019 Mohon Pak JOKOWI 1X Lagi MERDEKA," tulis Ruhut.
Sebelumnya, mantan politikus Demokrat ini juga memberikan himbauan soal kampanye damai, Minggu (23/9/2018).
"Baru ikut Kampanye Damai tapi Hatinya tidak Damai,
“Pada Nyinyir eh Ngebacot lagi Ngerasani Pendukung Pesaingnya memakai Atribut Partai & Relawan, nggak lihat itu Terang Benderang Bendera Partainya & Jubirnya memakai Atribut Partai, Baru mulai Kampanye Langsung Stresss” MERDEKA," kicau Ruhut Sitompul.
• Tanggapi Kostum Gatotkaca Romahurmuziy, Sudjiwo Tedjo: Melecehkan Wayang
Sementara itu, diberitakan sebelumnya dari Kompas.com, Partai Demokrat melancarkan protes terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI saat deklarasi kampanye damai Pemilu 2019 yang berlangsung di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Minggu (23/9/2018).
“Tadi teman-teman lihat Pak SBY hadir. Tadi malam saya telepon Ketua KPU (bahwa) Pak SBY akan hadir. Tapi baru kira-kira lima menit tadi ikut defile, beliau (SBY) turun dan walk out meninggalkan barisan,” kata Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan saat ditemui usai acara deklarasi kampanye damai itu.
Menurut Hinca, SBY walk out karena melihat banyak sekali aturan main yang dilanggar, tak sesuai dengan apa yang disepakati dari awal.
“Misalnya kan kita sepakat pakaian adat saja dan tidak membawa parpol apalagi membawa atribut begitu banyak sehingga terkesan sudah kampanye,” kata Hinca.
“Kemudian Pak SBY bilang ke saya, ‘Saudara sekjen pimpin defile sampai selesai’. Saya pimpin sampai selesai, belum tadi masuk di situ acara sudah selesai, sehingga deklarasi pun kami tidak bisa naik. Kami tak bisa tandatangan (ikrar kampanye damai),” tambah Hinca.
Ia mengemukakan, pihaknya telah menyampaikan protes kepada Ketua KPU Arif Budiman.
• Wakil Ketua TKN Prabowo-Sandi Fokus Garap Segmen Pemilih Emak-emak Milenial, dan Keumatan