Pilpres 2019
Demokrat Angkat Bicara soal Video Pesan Dukungan SBY untuk Nomor Urut 1 yang Beredar di WhatsApp
Pesan melalui aplikasi WhatsApp yang berisi video SBY memberikan dukungan kepada nomor urut 1, Jokowi-Ma'ruf dikonfirmasi Demokrat adalah hoax.
Penulis: Laila N
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Beredar pesan melalui aplikasi WhatsApp yang berisi video Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan dukungan kepada nomor urut 1, Joko Widodo (Jokowi) -Ma'ruf Amin.
Menanggapi hal itu, Partai Demokrat pun langsung memberikan klarifikasi.
Dilansir TribunWow.com, klarifikasi ini disampaikan oleh Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon melalui akun Twitternya, Sabtu (22/9/2018).
Jansen Sitindaon menegaskan apabila video tersebut adalah hoax.
• Kata Gubernur Edy Rahmayadi soal Aksinya Menampar Suporter PSMS Medan: Kita Semua Ingin Kedisiplinan
Jansen mengungkapkan apabila video dukungan untuk nomor urut 1 bukanlah buat pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Melainkan dukungan untuk nomor urut 1 pada Pilkada 2015 silam.
Ia pun menyatakan apabila SBY merupakan juru kampanye nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Di group² WA beredar video ini. Diedarkan utk menunjukkan pak @SBYudhoyono mendukung Nomor 1 Jokowi Ma'ruf.
Video ini benar adanya. Tapi dulu dibuat utk PILKADA.
Bukan PILPRES. Di Pilpres 2019 jelas pak SBY mendukung NOMOR 2 @prabowo @sandiuno.
Wong beliau JURKAMNASnya langsung," tulis Jansen.
• SBY Walk Out, Dahnil Anzar: Pendukung Jokowi Ciderai Kampanye Damai Pemilu 2019
Berdasarkan penelusuran TribunWow.com, video lengkap SBY merupakan video dukungan SBY untuk pasangan Rasiyo-Lucy dalam Pilkada Surabaya 2015.
Akan tetapi, video berdurasi 2.34 menit itu kemudian dipotong hanya pada bagian ketika SBY mengatakan "Saya SBY yang pernah memimpin dan menjalankan pemerintahan di negeri ini meyakini...coblos nomor 1" saja.
SBY akan Ikut Kampanyekan Prabowo-Sandiaga
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief menyebutkan, Ketua Umum Partai Demokrat, SBY akan berkampanye untuk memenangkan Demokrat di Pileg 2019, dan Prabowo Subianto di Pilpres 2019.
Hal tersebut disampaikan Andi Arief melalui laman Twitter miliknya, @AndiArief__ yang diunggah pada Jumat (21/9/2018).
Melalui unggahannya, Andi Arief menyebutkan, SBY akan berkampanye di 150 kabupaten/kota di Indonesia.
Menurutnya, SBY dan Partai Demokrat nantinya akan berkeliling melakukan kampanye untuk memenangkan partainya dan Capres Prabowo mulai tanggal 27 September 2018.
• Sebut Relawan Jokowi Langgar Aturan, Demokrat Kirim Pesan Terbuka ke KPU: Kami Tunggu Sikap Anda
Lebih lanjut, Andi Arief menyebutkan rute kampanye yang akan dilalui, yaitu 30 persen daerah aman, 40 persen daerah potensial, dan 30 persen daerah kritis.
Berikut kicauan lengkap Andi Arief mengenai hal tersebut.
"SBY akan tetap berkampanye buat Demokrat dan Prabowo di 150 kabupaten kota di Indonesia.
SBY dan Partai Demokrat akan keliling melakukan serangan kampanye darat memenangkan Partai dan Capres Prabowo mulai 27 September 2018. Dengan rute 30 persen daerah aman, 40 persen daerah potensial dan 30 persen daerah kritis.
Daerah aman adalah daerah yang diperkirakan suara demokrat dan Prabowo menang, Daerah potensial adalah daerah yang kemungkinan menang dan bertambah suara, Daerah kritis adalah yang kemungkinan kalah. Mari kuatkan pertempuran darat.
Kalau SBY dan AHY menyerang di 150 kabupaten kota, Lalu Prabowo di 200 kota /kabupaten dan Sandi Uno di 150 kabupaten kota lainnya, maka serangan darat akan makin sempurna.
Serangan di udara melalui sosial media sangat penting, Namun memetik suara melalui operasi serangan darat adalah kunci memenangkan peperangan. Jika di udara hoaks kemungkinan ada, maka operasi darat menghindari hoaks yang paling mujarab," tulis Andi Arief.
Sementara itu, diberitakan Kompas.com pada Kamis (20/9/2018), Sekretaris jenderal (sekjen) partai politik pengusung pasangan bakal calon presiden Prabowo Subianto dan bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno telah merampungkan struktur tim pemenangan nasional.
Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengungkapkan, struktur tim pemenangan pasangan Prabowo-Sandiaga berjumlah 800 orang.
"Memang cukup besar, sekitar 800 orang jumlahnya," ujar Eddy saat memberikan keterangan seusai pertemuan para sekjen di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (19/9/2018) malam.
Menurut Eddy, tim pemenangan didominasi oleh juru kampanye nasional.
Ia mengatakan, parpol pengusung Prabowo-Sandiaga ingin memaksimalkan peran juru kampanye dalam menyebarkan visi, misi dan program terkait Pilpres 2019.
• Mahfud MD: Tidak Boleh Sebuah Ormas Menghalangi atau Membubarkan Acara, Hormatilah Hukum
"Kami maksimalkan agar tokoh-tokoh yang ada di dalam partai itu bisa juga bekerja sebagai jurkamnas berkeliling untuk menyampaikan, mewartakan apa yang menjadi visi, misi, program dari pasangan calon kami," kata Eddy.
"Jadi memang jurkamnasnya itulah porsi yang terbesar dalam tim pemenangan kami," imbuh Eddy.
Seperti diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebagai pasangan calon presiden yang berkompetisi dengan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam Pemilu Presiden 2019.
Penetapan tersebut dituangkan dalam keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 1131/PL.02.2-KPT/06/IX/2018 tentang penetapan calon presiden dan calon wakil presiden pemilihan umum tahun 2019.
Kedua pasangan capres-cawapres ini kemudian mengambil nomor urut pada Jumat (21/9/2018) malam.
Jokowi-Ma'ruf mendapat nomor urut 01, sedangkan Prabowo-Sandiaga memperoleh nomor urut 02. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)