Pipres 2019
Cerita Perubahan Nomor Urut Capres-Cawapres dari 1 dan 2 Menjadi 01 dan 02
Nomor urut calon presiden dan wakil presiden dalam kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2019 sudah ditetapkan.
Penulis: Gigih Prayitno
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM – Nomor urut calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dalam kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2019 sudah ditetapkan, Jumat (21/9/2018) di Gedung Komisi Pemilihan umum (KPU), Jakarta.
Pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin mendapat nomor urut 01 sementara Prabowo-Sandiaga mendapat nomor urut 02.
Ketua Umum KPU Arief Budiman mengatakan, ada perubahan terkait nomor urut calon presiden dan wakil presiden.
Awalnya nomor urut capres dan cawapres adalah 1 dan 2, kemudian berubah menjadi 01 dan 02.
• Ketua PKPI Ungkap Momen Hangat saat Prabowo dan Jokowi Berdiskusi sebelum Pengundian Nomor Urut
Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy melalui akun Instagramnya @romahurmuziy menceritakan dibalik perubahan nomor urut tersebut, Sabtu (22/9/2018).
Romahurmuziy mengatakan bahwa terjadi perubahan dalam penarikan nomor urut capres sehingga seluruh atribut surat yang akan diedarkan oleh KPU berubah dari 1 dan 2 menjadi 01 dan 02.
Romahurmuziy menceritakan bahwa para pimpinan partai politik Koalisi Indonesia Kerja (KK) berdiskusi tentang bagaimana agar nomor urut capres dan cawapres bisa berbeda dengan nomor urut partai politik dan calon legislatif (caleg) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) pada pemilu 2019.
Akhirnya, Romahurmuziy, Airlangga Hartato dan Johnny G Plate menemui ketua umum KPU Arief Budiman untuk menyampaikan kemungkinan perubahan nomor urut pasangan ccapres dan cawapres karena tidak dimuat dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU).
• Usai Penetapan Nomor Urut Capres-Cawapres, Iwan Fals Unggah 2 Foto yang Tunjukan Simbol Jari Berbeda
Karena hal itu, ketua KPU mengundang seluruh komisioner KPU dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) membicarakan terkait perubahan nomor urut ini.
Akhirnya disepakati bahwa KPU dan Bawaslu tidak keberatan ata perubahan nomor urut.
Sehingga terkait masalah nomor urut dikembalikan kepada pasangan calon dan partai pendukung.
Romahurmuziy menambahkan, di ruang transit seluruh pimpinan parpol pengusung sudah berkumpul dan kemudian mereka menuju ke ruang pleno.
• Kementerian ATR/BPN Buka rekrutmen 1.700 CPNS dengan Syarat Mengabdi Sekurang-kurangnya 10 Tahun
Romahurmuziy bersama Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Sekjen Nasdem Johnny G Plate kemudian beraudiensi dengan penyelenggara KPU.
Mereka kemudian langsung menemui Megawati yang sudah hadir di ruangan.
Megawati menyerahkan terkait perubahan nomor urut kepada Jokowi dan dirundingkan dengan Prabowo.
Setelah Jokowi tiba di gedung KPU, Jokowi setuju dengan perubahan nomor urut ini dan meminta agar diadakan pertemuan dengan Prabowo terlebih dahulu.
• Anies Baswedan Sebut Tantangan Utama dari Kota Besar adalah Kesenjangan
Prabowo pun merespon baik dengan perubahan nomor urut tersebut, sehingga disepakati nomor 1 dan 2 berubah menjadi nomor 01 dan 02.
Bahkan secara serius, Prabowo menyampaikan kalau semua sepakat dengan perubahan 02 untuk pasangan Prabowo-Sandiaga, karena partai Gerindra juga bernomor 2.
Namun ketua KPU dan Bawaslu mengingatkan bahwa nomor urut harus diundi terlebih dahulu.
Dari hasil pengundian nomor urut, ditetapkan pasangan Jokowi-Ma’ruf nomor 01 dan Prabowo-Sandiaga nomor urut 02.
• Jokowi Ajak Prabowo-Sandiaga Berkontestasi secara Sehat dalam Pilpres 2019
• Jokowi Sebut Prabowo-Sandiaga Sahabat Lama, PDI-P: Sangat Menyejukkan
"DIBALIK PERUBAHAN 1&2 MENJADI 01&02
Sebagaimana dikatakan ketua KPU sebelum penarikan nomer, semalam terjadi perubahan dalam penarikan nomer urut capres.
Di seluruh atribut suara yg nantinya diedarkan untuk Pilpres, nomor 1 menjadi 01, dan nomer 2 menjadi 02.
Ada cerita dibalik perubahan itu.⠀
⠀
Diawali bincang-bincang para pimpinan parpol Koalisi Indonesia Kerja (KIK) sambil menunggu kedatangan @Jokowi di ruang transit.
Intinya, bagaimana agar nomor urut pencapresan berbeda dengan no urut parpol dan caleg DPD pada pemilu 2019.⠀
⠀
Saya bersama Ketum Golkar Airlangga Hartarto dan Sekjen Nasdem Jhony Plate menemui Ketua KPU, menyampaikan kemungkinan perubahan.
Karena tidak termuat di PKPU, untuk memutuskan itu Ketua KPU mengundang seluruh komisioner KPU dan Bawaslu.
Pada pokoknya disepakati hal ini dikembalikan kepada paslon dan parpol pengusung.
Penyelenggara intinya tidak keberatan.⠀
⠀
Di ruang transit sudah ada seluruh pimpinan parpol pengusung @prabowo, yang kemudian mereka segera naik ke ruang pleno begitu kami bertiga selesai audiensi dengan penyelenggara pemilu.
Kami bertiga menyampaikan kepada bu Megawati yang sudah hadir di ruangan.
Pada prinsipnya bu Mega juga menyerahkan kepada @Jokowi dan dipersilakan merunding @Prabowo.⠀
⠀
Setelah Jokowi tiba, kami sampaikan hal ini.
Alhamdulilah beliau berkenan menerima pemikiran ini dan beliau meminta agar ada pertemuan terlebih dulu dengan @prabowo.
Alhamdulilah pak pabowo merespon baik. S
esaat setelah bertemu @Jokowi, disepakatilah perubahan 1&2 menjadi 01&02.
Sempat @prabowo guyon, boleh nomer 08 nggak kepada Ketua KPU & Bawaslu.⠀
⠀
Bahkan secara serius @prabowo menyampaikan, kalau sama-sama sepakat perubahan, mengapa tidak sekalian sepakati saja 02 untuk @prabowo karena partainya juga bernomor 2.
Namun karena Ketua KPU dan Bawaslu mengingatkan, bahwa nomor urut harus diundi, maka diundilah.
Meski hasil akhirnya juga sama, 01 untuk @jokowi dan 02 untuk @prabowo.⠀
⠀
#Jokowi1KaliLagi #Jokowi1PeriodeLagi," tulis @romahurmuziy
(TribunWow.com/Gigih Prayitno)