Polemik Impor Beras
Dukung Buwas Tolak Impor Beras, Gede Pasek Suardika: Tetaplah Tegas
Wakil Ketua Umum DPP Partai Hanura Gede Pasek Suardika turut menanggapi impor beras yang kini menjadi polemik.
Penulis: Vintoko
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua Umum DPP Partai Hanura Gede Pasek Suardika turut menanggapi impor beras yang kini menjadi polemik.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan melalui akun Twitter-nya, @G_paseksuardika, Kamis (20/9/2018).
Awalnya, Gede Pasek Suardika mendukung langkah Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso (Buwas) yang mencoba untuk mandiri pangan dengan menolak impor beras.
• Perankan Sosok Ahok di Film Perdananya, Daniel Mananta Alami Perubahan yang Terjadi di Hidupnya
Gede Pasek Suardika berharap, pelaku-pelaku yang berada di belakang impor beras bisa segera diungkap.
"Mari dukung langkah kabulog Buwas untuk mencoba mandiri pangan, utamanya dari beras dulu dengan menolak impor karena stok beras masih aman. Tetaplah tegas dan bongkar bila ada permainan impor beras yang tidak sehat. Buka saja siapa pelaku-pelaku impor yang kini gerilya," tulis Gede Pasek Suardika.
Sebelumnya diberitakan Kompas.com, Direktur Utama Bulog Budi Waseso (Buwas) menyebut jika sampai tahun depan Indonesia tidak memerlukan impor beras.
Dikutip TribunWow.com melalui tayangan Kompas TV, Buwas mengatakan kebijakan impor beras merupakan kebijakan dari dirut lama.
"Mantan Dirut Bulog, dia gak ngerti itu masanya beliau itu, itung-itungannya beliau jangan dibawa ke masa sekarang.
Saya hanya bilang jangan jadi pengkhianat-pengkhianat bangsa ini, dari mana itungan dia, kayak yang paling pinter aja," ujarnya.
Ia juga mengatakan jika stock beras hingga akhir tahun masih aman dengan perhitungan masih memiliki 2,7 juta ton.
"Kita punya stok di akhir tahun ini tanpa penyerapan lagi itu ada 2,7 (juta ton beras), itu itungan pasti gak ngarang-ngarang karena saya bukan ahli itung-itungan," tambahnya.
Selain itu, Buwas juga menyindir soal pengadaan impor beras yang dirasa tidak perlu.
"Ada yang ngomong 'perlu impor' , ini pikiran dari mana, saya juga bingung ini warga negara atau bukan, ini berpikir negara bangsa atau bukan.
Cobalah kita sama-sama, gunanya berkoordinasi itu kita menyamakan pendapat, kira-kira ini lo prediksinya.
Jadi kalo saya mengeluhkan fakta gudang saya ini sudah tidak mampu menyimpan, saya harus menyewa gudang bahkan meminjam itu kan cost tambahan itu cost tambahan, ada yang jawab itu urusannya Bulog kalo soal gudang, (mengumpat)," ujar Buwas.
• Moeldoko: Impor Beras Tidak Boleh Dilakukan saat Petani Sedang Panen
Kemendag Terbitkan Impor Beras
Pemerintah melalui Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita memberikan ijin impor beras untuk Bulog sebanyak 2 juta ton.
Impor ini telah disetujui menteri Enggar dalam ketiga kalinya secara bertahap.
Kemendag telah menerbitkan kembali izin impor beras sebesar satu juta ton kepada Bulog.
Adapun izin impor tersebut dikeluarkan pada Juli 2018 dan mulai berlaku hingga September 2018.
Oleh karenanya, secara total Bulog mendapatkan izin untuk impor beras sebanyak dua juta ton.
Satu juta ton impor beras sudah direalisasikan Bulog pada Februari dan Mei 2018.
"Keputusan (impor 2 juta ton) itu sudah dari bulan April, berdasarkan rakor (rapat koordinasi), bukan saya yang impor," kata Enggar saat ditemui usai rapat di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (27/8/2018) yang dikutip dari Kompas.com.
Keputusan persetujuan Enggar itu didasari karena menurutnya stok beras belum aman dan produksi beras lokal terbatas karena peralihan fungsi lahan sawah yang gencar dilakukan.
Enggar pun mengatakan jika permohonan itu telah diminta oleh Bulog.
"Bulog meminta mengajukan permohonan kepada kami agar ijinnya diperpanjang, karena kapalnya belum masuk ada keterlambatan pengiriman.
Jadi semua itu adalah dasar keputusan rapat dan Bulog meminta perpanjangan ijin.
• Jokowi Perintahkan Menko Perekonomian Panggil Buwas dan Mendag terkait Polemik Impor Beras
Namun, Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso (Buwas) membantah dirinya yang meminta agar impor beras itu terlaksana.
Buwas menegaskan keputusan impor beras sebanyak 2 juta ton yang kuotanya diberikan kemendag dilakukan sebelum dirinya menjabat Dirut Bulog, yakni Djarot Kusumayakti. (TribunWow.com/Rekarinta Vintoko)