Polemik Impor Beras
Jokowi Perintahkan Menko Perekonomian Panggil Buwas dan Mendag terkait Polemik Impor Beras
ekisruhan antara Menteri Perdagangan (Mandag) Enggartiasto Lukita dan Dirut Bulog Budi Waseso sudah diketahui oleh Jokowi.
Penulis: Gigih Prayitno
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM – Kekisruhan antara Menteri Perdagangan (Mandag) Enggartiasto Lukita dan Dirut Bulog Budi Waseso sudah diketahui oleh Jokowi.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan Presiden Jokowi memerintahkan Menko Perekonomian Darmin Nasution untuk memanggil Mendag dan Dirut Bulog tersebut.
Mantan Panglima TNI tersebut menyebut bahwa permasalahan antara Buwas dan Mendag hanya masalah komunikasi, sehingga bisa diselesaikan dengan upaya komunikasi oleh Menko Pereekonomian.
• Komentari Perkataan Buwas soal Polemik Impor Beras, Mahfud MD: Tegas, Rasional, dan Pro Rakyat
"Secepatnya, tadi dari Presiden supaya Menko mengundang, ini sebenarnya masalah komunikasi, nanti kalau udah dikomunikasikan oleh menteri koordinator saya pikir sudah," tutur Moeldoko, Kamis (20/9/2018) dikutip dari Tribunnews.
Menko Perekonomian Darmin Nasuton menjelaskan dirinya akan memanggil Buwas, Enggar dan menteri pertanian Amran Sulaiman untuk menjelaskan kekisruhan persoalan impor beras sehingga tidak berlarut-larut.
Namun, Darmin juga mengungkapkan sulitnya mencari waktu yang tepat untuk pertemuan ini.
"Waktu beliau-beliau ini agak susah, sampai ada yang bilang bisanya malam, ada yang bilang sore pukul 16.00 WIB," paparnya.
Diberitakan sebelumnya, polemik antara Budi Waseso (Buwas) dan Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita ini berawal dari izin impor beras untuk Bulog sebanyak 2 juta ton.
Keputusan persetujuan Enggar itu didasari karena menurutnya stok beras belum aman dan produksi beras lokal terbatas karena peralihan fungsi lahan sawah yang gencar dilakukan.
• Mardani Ali Sera Komentari Pernyataan Moeldoko yang Samakan Peran Relawan Projo dengan TNI/Polri
Enggar pun mengatakan jika permohonan itu telah diminta oleh Badan Urusan Logistik (Bulog).
Namun, Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso (Buwas) membantah dirinya yang meminta agar impor beras itu terlaksana.
Buwas menegaskan keputusan impor beras sebanyak 2 juta ton yang kuotanya diberikan kemendag dilakukan sebelum dirinya menjabat dirut Bulog.
Diberitakan Kompas.com, Buwas menjelaskan gudang yang dimiliki Bulog saat ini tidak cukup menampung stok beras sehingga Bulog pun harus menyediakan gudang tambahan sebelum didistribusikan ke pasar.
• Buwas Tegaskan Tak Perlu Impor Beras, Mahfud MD: Saya Sangat Suka Orang Ini
Buwas mengungkapkan pihaknya bahkan harus menyewa gudang milik institusi negara lain untuk mengakomodir stok beras tersebut.
"Secara kapasitas, gudang Bulog mampu menampung tiga juta ton beras, tetapi karena ada beberapa yang harus diperbaiki, rusak, dan lainnya jadi hanya mampu 2,2 juta ton. Hari ini kita sewa dan pinjam gudang milik TNI AU buat menyimpan beras di luar gudang Bulog," jelas Waseso di Pasar Raya Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (14/9/2018).
(TribunWow.com/Gigih)