Pilpres 2019
Dahnil Anzar Mundur dari ASN karena Jadi Jubir TKN Prabowo-Sandi, Mahfud MD: Saya Salut
Menurut Mahfud, banyak dari pengurus partai politik yang tetap mempertahankan posisi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menanggapi mundurnya Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah (PPPM) Dahnil Anzar dari Aparatur Sipil Negara (ASN).
Hal ini diunggah dalam akun Twitternya, @mohmahfudmd, Jumat (21/9/2018).
Sebelumnya, Dahnil Anzar mudur dari ASN karena terpilih menjadi juru bicara Tim Kemenangan Nasional (TKN) kubu calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Menanggapi hal itu Mahfud mengaku salut kepada keputusan Dahnil.
Menurut Mahfud, banyak dari pengurus partai politik yang tetap mempertahankan posisi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
• Buwas Tegaskan Tak Perlu Impor Beras, Mahfud MD: Saya Sangat Suka Orang Ini
Mahfud menambahkan, ada juga anggota DPR yang masih berstatus PNS, padahal menurut Mahfud hal itu dilarang oleh peraturan perundang-undangan.
"Sy pendukung #2019PilpresCeria : silahkan pilih siapapun.
Tp sy salut kpd Dahnil yg mundur dari ASN krn jd jubir 1 paslon.
Bnyk loh org yg jd pengurus parpol tp tetap bertahan sbg PNS.
Bahkan ada yg saat jd anggota DPR msh PNS shg stlh dari DPR jd PNS lg pd-hal dilarang oleh UU," tulis akun @mohmahfudmd.

Diberitahukan sebelumnya, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengklarifikasi keputusan dirinya maju menjadi koordinator juru bicara (jubir) Tim Kemenangan Nasional (TKN) kubu calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Hal ini diunggah dalam postingan Dahnil di akun Twitternya, @Dahnilanzar, Jumat (21/9/2018).
Ia mengatakan telah menerima ajakan Prabowo-Sandiaga sebagai Koordinator Jubir TKN pada Kamis (20/9/2018) malam, saat menghadap Sekretaris Jenderal dan pimpinan partai koalisi.
• Jadi Jubir Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar: Kepemimpinan Mereka Kuat dan Tidak Dikontrol Pihak Lain
Dahnil juga mengungkapkan secara resmi telah menyampaikan pengunduran diri sebagai Apratur Sipil Negara (ASN) di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sebagai dosen.
"Salam.
Sahabat sekalian, baru hari ini saya bisa twit keputusan saya untuk menerima ajakan Pak @prabowo dan Mas @sandiuno sbg Koordinator Jubir Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, karena baru tadi malam saya bertemu para Sekjen Partai dan pimpinan partai Koalisi lainnya.
Terkait dengan keputusan saya menerima tugas sebagai Koordinator Jubir @prabowo dan @sandiuno saya telah menyampaikan secara resmi pengunduran diri sbg ASN di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, tempat dimana saja mengabdi sbg Dosen sejak 10 tahun lalu," tulis akun @Dahnilanzar.

Dahnil mengatakan telah melakukan diskusi panjang dengan para pimpinan dan aktivis lain untuk menerima ajakan menjadi koordinator jubir TKN Prabowo-Sandiaga.
"Keputusan saya untuk menerima ajakan bergabung menjadi Koordinator Jubir Badan Pemenangan Nasional @prabowo @sandiuno tentu setelah sy mohon petunjuk dr Allah SWT (Istikhoroh) dan berdiskusi panjang dg bnyk pihak terutama pimpinan, jamaah @muhammadiyah dan sahabat2 aktivis lain."
• Dahnil Anzar jadi Koordinator Jubir Prabowo-Sandiaga, Fadli Zon Ucapkan Terimakasih
Dahnil juga mengutarakan awalnya ia berencana juga mundur dari PPPM, namun sejumlah pimpinan Muhammadiyah tidak menyetujuinya.
"Selain keputusan untuk mundur sbg ASN saya sebenarnya juga bersedia mundur sbg ketua umum @pppemudamuh meski tdk ada aturan yg mengatur Ketum PPPM tdk boleh terlibat dlm politik praktis.
Namun, Pimpinan lain termasuk bapak2 Muhammadiyah tdk bersepakat sy mundur," tulis Dahnil.

Menurutnya alasan ia tidak diijinkan mudur karena Pimpinan Muhammadiyah telah terbiasa dengan keberagaman politik.
• Soal Kabar Dahnil Anzar Mudur dari PNS, Hidayat Nur Wahid: Beliau Ikuti Jejak Sandiaga Uno
Selain itu, Muktamar PM telah terjadwalkan pada bulan November 2018.
"Ada 2 alasan mengapa sy tdk diperkenankan sahabat @pppemudamuh dan bapak2 Muhammadiyah mundur.
Pertama, tdk ada regulasi yg mengatur dan selama 86 thn PM berdiri sdh terbiasa dg keberagaman pilihan2 politik ketum dan pimpinannya. Kedua, Muktamar PM sdh terjadwal pd Nov 2018."
Dipostingan terakhir klarifikasinya, Dahnil menuliskan Indonesia yang adil dan makmur dilakukan oleh pemimpin yang tidak dikontrol pihak lain, yakni Prabowo-Sandiaga.
"Indonesia yang adil dan makmur hanya dapat diwujudkan oleh Pemimpin yang memimpin. Kepemimpinan yang kuat dan tidak dikontrol pihak lain. Dan, mereka adl @prabowo @sandiuno #IndonesiaAdilMakmur," tulis Dahnil.
(TribunWow.com/ Roiafh Dzatu Azmah)