Kabar Tokoh
Yunarto Wijaya: Saya Bingung Kenapa pada Gak Setuju M Taufik Jadi Wagub DKI, Beliau Berpengalaman
Direktur Lembaga Survei Charta Politika Yunarto Wijaya turut menanggapi pengusungan M Taufik sebagai wakil gubernur DKI Jakarta oleh Gerindra.
Penulis: Laila N
Editor: Fachri Sakti Nugroho
Simak selengkapnya dalam fakta-fakta di bawah ini.
Pengusungan M Taufik
Diinformasikan WartaKotaLive.com, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Gerindra Mohammad Taufik mengaku telah ditunjuk untuk menjadi calon Wakil Gubernur DKI Jakarta menggantikan Sandiaga Uno.
"Ya maju, saya yang mewakili Gerindra. Memang saya disuruh maju, bukan seandainya lagi. Sudah benar gua yang disuruh maju," ujar Taufik di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (17/9/2018).
Majunya Taufik sudah sesuai keputusan pada Rapat Pimpinan DPD beberapa waktu lalu.
"Ya sudah keputusan di rapim DPD, saya yang maju," ucap Taufik.
Namun hingga saat ini Taufik masih menunggu Surat Keputusan (SK) Presiden terkait pemberhentian Sandiaga.
"Nunggu SK Presiden. Saya baru dengar katanya sudah keluar tapikan saya belum lihat," katanya.
Ia juga mengatakan sudah melapor kepada Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo subianto terkait ditunjuknya ia sebagai calon Wakil Gubernur.
"Saya sudah lapor, responnya ketawa aja Pak Prabowo," katanya.
• Soal Polemik Impor Beras, Fadli Zon: Kok Bisa Antar Lembaga Pemerintah Beda Data dan Sikap
Selain itu, diwartakan Tribunnews.com, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menuturkan, internal Gerindra di Jakarta berharap Mohammad Taufik menduduki kursi wakil gubernur DKI Jakarta.
"Ya memang dari harapan internal Gerindra di Jakarta ada harapan bahwa yang diajukan adalah kader," ujar Muzani di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/9/2018).
Ia menyebutkan, saat ini nama Taufik masih sebatas usulan dari DPD Gerindra DKI Jakarta.
Untuk itu, Muzani belum bisa memastikan apakah Taufik akan resmi ditunjuk sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Pasalnya, hal itu masih akan dibicarakan lebih lanjut dengan pimpinan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).