Kabar Tokoh
Soal Kursi Wagub DKI Jakarta, Syamsuddin Haris: Berkoalisi Itu Harus Take and Give
Analis politik LIPI Syamsuddin Haris angkat bicara soal kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta yang kosong.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Analis politik LIPI Syamsuddin Haris angkat bicara soal kursi Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta yang kosong.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut disampaikan Syamsuddin Haris melalui laman Twitter miliknya, @sy_haris, Kamis (20/9/2018).
Melalui kicauannya, Syamsuddin berpendapat bahwa Partai Gerindra harusnya merelakan posisi Wagub DKI Jakarta kepada Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Menurutnya, jika partai politik berkoalisi, maka tidak boleh ada partai yang mendominasi.
• Soal Kursi Wagub DKI, PKS: 100 Persen Pak Prabowo akan Memberikan kepada Kami
"Partai @Gerindra semestinya legowo memberikan posisi Wagub DKI Jakarta kpd @PKSejahtera.
Berkoalisi ya harus take and give, tdk boleh ada parpol yg mendominasi yg lain," tulisnya.
Diberitakan Kompas.com, Syamsuddin Harris juga menyatakan hal serupa dengan apa yang ia tuliskan di Twitter.
“Gerindra mestinya mengikhlaskan posisi Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk PKS. Jika tidak, maka PKS akan setengah hati dukung Prabowo Subianto dalam Pilpres,” kata Syamsuddin, Kamis (20/9/2019).
Apalagi, ujar Syamsuddin, sembilan kader PKS yang diajukan sebagai bakal calon wakil presiden tidak dipilih oleh Prabowo.
Prabowo justru memilih Sandiaga Uno yang sebelumnya merupakan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.
Menurut Syamsuddin, dalam koalisi partai politik seharusnya setiap parpol memiliki posisi yang setara dan seimbang.
“Yang namanya koalisi itu ya take and give, tidak bisa parpol yang satu mendominasi yang lain,” kata Syamsuddin.
Diketahui, hingga saat ini Partai Gerindra masih belum memutuskan siapa yang akan menggantikan Sandiaga Uno untuk mengisi kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta.
• Yunarto Wijaya: Saya Bingung Kenapa pada Gak Setuju M Taufik Jadi Wagub DKI, Beliau Berpengalaman
Pada internal Gerinda, M Taufik ditunjuk untuk mengisi posisi tersebut.
Sedangkan PKS teguh menyatakan ada kesepakatan antara partainya dan Prabowo bahwa kursi Wagub DKI Jakarta adalah milik PKS.
Sebelumnya, Presiden PKS Sohibul Iman mengatakan, sudah ada dua nama yang diusulkan PKS untuk menjabat sebagai wakil gubernur DKI.
Mereka adalah Ahmad Syaikhu, kader PKS yang gagal merebut kursi Jabar 2 pada Pilkada 2018; dan Agung Yulianto yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Umum DPW PKS DKI.
Menurut Sohibul, kedua nama tersebut sudah disampaikannya kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan akan segera mengerucut pada satu nama dalam waktu 1-2 hari ini.
"Tinggal nanti secara formal kami sampaikan,'Pak mohon dalam satu dua hari ini, segera ada penandatanganan usulan nama'," kata Sohibul seusai rapat di rumah Prabowo.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik mengatakan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak bisa mengusung dua kandidat wakil gubernur sekaligus tanpa dukungan dirinya.
Menurut Taufik, ini dikarenakan dirinya juga harus membubuhkan tanda tangan.
"Kalau (PKS) mengajukan dua nama tetap butuh tanda tangan saya," ujar Taufik di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (19/9/2018).
(TribunWow.com/ Ananda Putri Octaviani)