Pilpres 2019
Sindir Kubu Lawan Prabowo-Sandiaga dengan Syair, Fadli Zon: Cukup Sampai di Sini
Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon melayangkan sindiran kepada kubu lawan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan syair lagu anak-anak.
Penulis: Qurrota Ayun
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon melayangkan sindiran kepada kubu lawan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan syair lagu anak-anak.
Dilansir TribunWow.com, melalui laman Twitternya @fadlizon, Rabu (19/9/2018), Fadli Zon menulis syair lagu 'potong bebek angsa' dan 'bangun tidur'.
Fadli Zon mengganti beberapa lirik syair dengan kata-kata sindirian dan pernyataan dukungan kepada Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Pada syair lagu 'bangun tidur', Fadli Zon menulis "... cukup sampai di sini."
Dalam kicauannya, Fadli Zon menyebut kubu lawan Prabowo-Sandiaga gagal mengurus bangsa.
• Soal Kursi Wakil Gubernur DKI, Gerindra: Rebutan Itu Hanya Bahasa Media untuk Mendramatisir Keadaan
"POTONG BEBEK ANGSA
MASAK DIKUALI
GAGAL URUS BANGSA
MAKSA DUA KALI
TAKUT DIGANTI PRABOWO-SANDI
LALALALALALALA LALALALA," tulis @fadlizon.

"BANGUN TIDUR KUTERUS MANDI
TIDAK LUPA MENGGOSOK GIGI
PILIH SAJA PRABOWO-SANDI
............. CUKUP SAMPAI DI SINI," tulis Fadli Zon pada akun Twitternya.

Diberitakan sebelumnya, Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyebut pemerintah telah salah urus negara.
Melalui laman Twitter @LawanPoLitikJW, Ferdinand berpendapat pemerintah miskin gagasan dan prestasi.
Menurut Ferdinand, utang pemerintah yang menumpuk hanya menjadi tumpukan beton di atas tanah.
• Abdul Kadir Karding: Menolak Jokowi Berarti Bertentangan dengan Aspirasi Rakyat
Ferdinand juga menuturkan pembangunan manusia terabaikan ditengah kerasnya kehidupan akibat salah urus.
"Miskin gagasan dan prestasi, sementara utang menggunung dan jd tumpukan beton diatas tanah. Itupun hrs berbayar jika ingin melintasinya.
Sementara itu, pembangunan manusia terabaikan dan dipaksa survive ditengah kerasnya kehidupan akibat salah urus," tulis Ferdinand dalam akun Twitternya.

Kicauan Ferdinand ini menanggapi pemberitaan sebelumnya dari Tribunnews.com, Senin (17/9/2018) terkait pernyataan Presiden Keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyebut pemerintah sekarang mengemas ulang dan mengganti nama program-program di era pemerintahannya.
"Dewasa ini kita mendengar program-program (di zaman SBY) diganti nama dan dikemas ulang, namun itu hak pemerintah sekarang, yang penting bagi Partai Demokrat negara tidak mengabaikan bantuan kepada masyarakat kecil,” ujar SBY dalam pidato politiknya di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat.
• Bahas Saling Cela di Medsos, Jokowi: Apa Energi Mau Kita Habiskan ke Hal Tak Bermanfaat Seperti Itu?
SBY menyebut setidaknya ada sembilan program bantuan kepada masyarakat di era pemerintahannya.
Pertama adalah Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Bantuan Langsung Sementara (BLSM).
Kemudian pemberian beras miskin (raskin) sebagai bagian dari Program Keluarga Harapan (PKH).
Untuk menjamin pelayanan kesehatan bagi masyarakat, pemerintahan pada era SBY membuat program Jaskesmas dan BPJS.
"Kita juga memberi bantuan kepada lansia dan disabilitas, memberi bantuan operasional sekolah (BOS) dan Bidikmisi di bidang pendidikan, memberi bantuan KUR untuk pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)," ujar SBY.
SBY juga mnyebut pada era pemerintahannya memberikan kenaikan upah kepada TNI, Polri, PNS, Guru dan buruh secara signifikan.
"Juga membuat program PNPM untuk pembangunan di kecamatan termasuk infrastruktur di desa yang diperkuat dengan dana desa sebagai implementasi UU Desa tahun 2014,” jelas SBY.
• Jokowi Tegaskan untuk Tidak Gunakan Isu SARA apalagi Fitnah di Pilpres 2019
Menurutnya, bantuan subsidi bagi nelayan, petani dan peternak juga diberikan di masa pemerintahan SBY.
Meski mendapat banyak sindiran dari berbagai pihak pada kala itu, SBY berpendapat negara wajib membantu rakyat yang tidak mampu.
"Banyak yang mengatakan bantuan itu tidak produktif dan bersifat konsumtif, tapi saya tidak setuju karena negara wajib membantu rakyatnya saat susah dan tidak mampu,” ujar SBY. (TribunWow.com/ Qurrota Ayun)