Polemik Impor Beras
Kronologi Saling Tuding soal Impor Beras antara Direktur Bulog Buwas dan Mendag Enggartiasto
Pemerintah melalui Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita memberikan ijin impor beras untuk Bulog sebanyak 2 juta ton.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Pemerintah melalui Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita memberikan ijin impor beras untuk Bulog sebanyak 2 juta ton.
Impor ini telah disetujui menteri Enggar dalam ketiga kalinya secara bertahap.
Kemendag telah menerbitkan kembali izin impor beras sebesar satu juta ton kepada Bulog.
Adapun izin impor tersebut dikeluarkan pada Juli 2018 dan mulai berlaku hingga September 2018.
Oleh karenanya, secara total Bulog mendapatkan izin untuk impor beras sebanyak dua juta ton.
Satu juta ton impor beras sudah direalisasikan Bulog pada medio Februari dan Mei 2018.
"Keputusan (impor 2 juta ton) itu sudah dari bulan April, berdasarkan rakor (rapat koordinasi), bukan saya yang impor," kata Enggar saat ditemui usai rapat di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (27/8/2018) yang dikutip dari Kompas.com.
• Rizal Ramli: Mendag Sudah Offside, jika Tidak Ada Tindakan Artinya Mas Jokowi Memang di Pihak Sana
Keputusan persetujuan Enggar itu didasari karena menurutnya stok beras belum aman dan produksi beras lokal terbatas karena peralihan fungsi lahan sawah yang gencar dilakukan.
Enggar pun mengatakan jika permohonan itu telah diminta oleh Badan Urusan Logistik (Bulog).
"Bulog meminta mengajukan permohonan kepada kami agar ijinnya diperpanjang, karena kapalnya belum masuk ada keterlabatan pengiriman.
Jadi semua itu adalah dasar keputusan rapat dan Bulog meminta perpanjangan ijin.
Diajukan oleh direksi Bulog kepada kami, ya kami menyetujui, ujar Enggar yang dikutip dari tayangan Lensa Indonesia Siang, RTv, Selasa (18/9/2018).
Namun, Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso (Buwas) membantah dirinya yang meminta agar impor beras itu terlaksana.
Buwas menegaskan keputusan impor beras sebanyak 2 juta ton yang kuotanya diberikan kemendag dilakukan sebelum dirinya menjabat dirut Bulog.
Sementara, keputusan impor disetujui dirut bulog lama, Djarot Kusumayakti.