Travel dan Kuliner
5 Menu Sarapan Unik di Indonesia, Ada Bubur Kalkun hingga Lentog Tanjung
Sarapan ala orang Indonesia identik dengan makanan berkuah atau bubur. Setiap daerah di Indonesia memiliki hidangan khas untuk sarapan.
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Sarapan ala orang Indonesia identik dengan makanan berkuah atau bubur.
Setiap daerah di Indonesia memiliki hidangan khas untuk sarapan.
Belakangan, banyak tempat makan yang berkreasi dengan menyajikan sarapan tak biasa.
Berikut beberapa pilihan sarapan di berbagai daerah yang bisa coba.
• Menu Sarapan Khas dari 7 Negara Tetangga Indonesia
1. Bubur Kalkun

Jika foodies biasa makan bubur ayam untuk sarapan, bagaimana dengan bubur kalkun?
Berada di lokasi yang sedikit tersembunyi, yakni di gang pertama arah barat dari ruas Jalan C Simanjuntak, Yogyakarta, warung bubur Burjon menyajikan menu bubur kalkun.
Bisa dibilang, tempat makan ini adalah satu-satunya di Yogyakarta yang menyediakan bubur kalkun.
Adalah Tantowi pria asal Bumiayu, Brebes yang setiap harinya mulai pukul 06.00 pagi menjajakan menu unik ini.
Jika memesan satu porsi bubur kalkun, foodies akan mendapati semangkuk bubur yang berisikan bawang goreng, cakwe, kacang kedelai, daun bawang, daun sledri, kerupuk, emping, tentunya potongan daging kalkun.
2. Cungkring

Jika pelesiran di Kota Bogor, sempatkanlah pagi-pagi mengunjungi Jalan Surya Kencana.
Foodies akan disuguhkan berbagai panganan khas Bogor pada pagi hari, satu di antaranya cungkring.
Jangan lewatkan panganan khas yang satu ini, apalagi tergolong sangat jarang ditemukan di Bogor.
Cungkring, dari namanya mungkin kurang menggugah selera, tetapi ketika disajikan dijamin foodies tak sabar menyantapnya.
Berbahan dasar kaki sapi, hidangan ini dijajakan menggunakan panggulan oleh Deden.
3. Bubur Tinutuan
Tuntutan santap pagi di Manado, Sulawesi Utara, dapat dipenuhi di kawasan kuliner Wakeke di tengah kota Manado.
Kawasan kuliner itu berada di Jalan Wakeke.
Dego-Dego Manado Cafe bisa menjadi satu pilihan.
Sudah menjadi kebiasaan warga Manado sarapan di rumah-rumah makan.
Biarpun namanya kafe, tetapi menu yang disajikan tetap masakan tradisional Manado.
Tinutuan, bubur Manado ini menjadi pilihan utama para pengunjung, ditambah beberapa lauk pendamping.
Tinutuan ini memiliki rasa yang mantap dan segar.
Dalam satu piring berisi bubur nasi lengkap dengan sayuran bayam, labu kuning, dan pipilan jagung manis.
Sayur-sayuran di bubur itu disajikan segar, ditambah bumbunya yang mantap.
Terasa lengkap menikmati tinutuan dengan gorengan ikan Nike, semacam teri halus yang hanya ada di Danau Tondano.
4. Lentog Tanjung
Lentog Tanjung demikian sebutannya, semula berasal dari desa kecil bernama Tanjungkarang, Kecamatan Jati, Kudus.
Lentog artinya adalah lontong, yang merupakan makanan dari beras, dalam prosesnya dibungkus daun pisang lalu dikukus di atas air mendidih.
Hidangan itu terasa lezat nan gurih ketika dinikmati di pagi hari.
Tak ada salahnya, ketika foodies berada di Kudus, sempatkanlah makan Lentog.
Hidangan ini terasa gurih lantaran terdiri dari lontong yang diiris tipis, sayur gori atau nangka muda, opor tahu, sambal serta taburan bawang goreng sebagai pelengkap.
5. Kopi Sanger dan Roti Gempol

Segelas kopi dengan dasar penuh susu kental manis tersaji depan mata.
Sanger, begitu nama kopi susu ala kedai ini, merupakan akronim 'saling mengerti'.
Diharapkan dengan menyeruput kopi ini, muda-mudi yang nongkrong di Roti Gempol & Kopi Anjis!!! bisa saling mengerti.
Bukan, ini bukan minuman jampi-jampi.
Sanger adalah satu varian kopi favorit di kedai ini: kopi susu yang ditaburi beragam topping.
Mulai dari Toblerone, Nutella, Oreo, juga alpukat.
Untuk menemani sarapan, tersedia Roti Gempol dengan beragam isian.
Mulai dari Nutella, Toblerone, Keju Susu, juga roti asin seperti Kornet Keju Telor.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bubur Kalkun sampai Cungkring, Ide Sarapan Tak Biasa"