Ronnie Higuchi Rusli Sebut Kebijakan Impor Beras Pemerintah Mengundang Kritik yang Berujung Bully
Dalam kicauannya, Ronnie menjelaskan impor beras hingga 2 juta ton oleh pemerintah bertujuan untuk menjaga stok beras dalam negeri.
Penulis: Qurrota Ayun
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Dosen Universitas Indonesia (UI) Ronnie Higuchi Rusli memberikan komentar terkait kebijakan impor beras yang dilakukan oleh pemerintah.
Hal ini disampaikan Ronnie melalui akun Twitternya @Ronnie_Rusli, Jumat (14/9/2018).
Ronnie menyebut kebijakan impor beras pemerintah mengundang kritik yang berujung bully oleh publik.
Dalam kicauannya, Ronnie menjelaskan impor beras hingga 2 juta ton oleh pemerintah bertujuan untuk menjaga stok beras dalam negeri.
• Indonesia Disebut Belum Siap untuk Tak Impor Beras, Gerindra: Anda Turun ke Lapangan Mana?
"Yg harus ditanya kelebihan impor beras dan gula untuk apa? Pemerintah mengimpor beras hingga 2 juta ton untuk menjaga stok beras dalam negeri. Tapi, kebijakan impor itu mengundang kritik yang berujung bully oleh publik," tulis Ronnie dalam akun Twitternya.

Diberitakan sebelumnya dari Kontan.co.id, Minggu (9/10/2018), Perum Bulog akan merealisasikan impor beras sejumlah 1,8 juta ton hingga Oktober 2018.
Perum Bulog mendapat kuota impor sebesar 2 ton dari Kementerian Perdagangan (Kemdag) berdasarkan Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas).
Kurangnya pasokan dari negara pengekspor, menjadikan Bulog hanya melakukan impor sebesar 1,8 juta ton.
• Diminta Membatasi Impor jika Jadi Presiden, Prabowo Sebut Indonesia Seluas Eropa
Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Tri Wahyudi Saleh, memaparkan hingga akhir tahun 2018, Bulog hanya bisa mengimpor 1,8 juta ton beras dari Vietnam, Thailand, dan Pakistan.
"Impor beras tahun ini hanya 1,8 juta ton yang sudah kontrak, karena dari negara tujuan impor hanya mampu memasok sebesar itu, jadi bukan 2 juta ton,"ujar Tri
Jika pemerintah memberikan tambahan impor, sebagai operator, Bulog siap menjalankan.
Tri menambahkan, dengan masuknya beras impor dan pasokan dari dalam negeri sebesar 1,3 juta ton, maka stok beras di gudang Bulog mencapai 2,6 juta ton.
• Diminta Batasi Impor jika Terpilih Jadi Presiden, Prabowo: Harusnya Mampu Swasembada Pangan
Dengan stok tersebut, Bulog yakin dapat mengendalikan harga beras dalam negeri hingga masuk masa panen raya tahun 2019.
Selain itu, operasi beras yang dilakukan Bulog disebut belum dalam jumlah besar karena penyerapan di pasar masih minim.
Hal ini lantaran pasokan beras masih cukup besar di beberapa pasar. (TribunWow.com / Qurrota Ayun)