Viral Medsos
Sebut Iklan Oposisi Berisi Kisah Suram Isi Ancaman, Rustam Ibrahim Bandingkan dengan Milik Jokowi
Rustam Ibrahim mengatakan jika kubu oposisi khawatir dengan kisah-kisah sukses kerja Jokowi.
Penulis: Laila N
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Mantan Direktur LP3ES Rustam Ibrahim tampak menyoroti iklan-iklan politik jelang Pilpres 2019.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut tampak dari laman Twitternya, @RustamIbrahim, yang diunggah pada Kamis (13/9/2018).
Rustam Ibrahim mengatakan jika kubu oposisi khawatir dengan kisah-kisah sukses kerja Jokowi.
Oleh karena itu mereka menolak dengan berbagai alasan iklan-iklan pembangunan bendungan yang tayang di bioskop.
Menurut Rustam, tema sentral iklan kampanye Jokowi adalah kisah-kisah kesuksesan.
• Dira Sugandi Blak-blakan Berikan Dukungan pada Jokowi: Dia yang Dibutuhkan Negara Kita saat Ini
Hal tersebut berbeda dengan tema sentral kampanye kubu oposisi yang dianggapnya berisi kisah-kisah suram dan ketakutan dalam menghadapi masa depan.
"Yang paling dikuatirkan kubu oposisi adalah kisah2 sukses kerja Jokowi.
Meskipun kampanye di lapangan perlu ada untuk show of force," tulis Rustam Ibrahim.
• Dapat Ancaman dari Nasdem, Rizal Ramli: Tidak Ada Niat dan Kata-kata Menghina Surya Paloh, Kok Baper

'Iklan Jokowi' di Bioskop
Diberitakan sebelumnya, video iklan Jokowi menjadi viral dan ramai dibicarakan warganet di Twitter setelah akun @nynazka menceritakan pengalamannya di bioskop yang melihat iklan tersebut, pada Minggu (9/9/2018).
Ia mengaku jika iklan tersebut merusak suasana.
Keluhannya itu pun kemudian menjadi viral dan menuai kontroversi publik.
Beberapa tokoh politik bahkan turut memberikan kritik atas iklan itu.
• Soal Pesta Narkoba di Rutan Salemba, Najwa Shihab: Sampai Kapan Jadi Kecamaan Sesaat untuk Dilupakan

Tanggapan Kominfo
Atas kritikan yang terus berdatangan terkait pemasangan iklan capaian pemerintah di bioskop tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika diwakilkan Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas Kemenkominfo, Ferdinandus Setu, memberikan klarifikasi melalui halaman Facebook pribadinya, Rabu (12/9/2018) malam.
Dalam videonya, Ferdinandus mengungkapkan hal tersebut bukan bagian dari kampanye.
“Yang kami sampaikan tersebut bukan bagian dari kampanye. Kementerian Kominfo tidak sama sekali melakukan kampanye terkait dengan pencapresan Pak Jokowi pada periode mendatang,” ujar Ferdinandus.
Dalam keterangan videonya, Ferdinandus menulis poin-poin klarifikasi Kemenkominfo.
• Viral Iklan Jokowi di Bioskop, Sejumlah Tokoh Beri Tanggapan
Yang pertama, "Kementerian Komunikasi dan Informatika RI menjalankan tugas sebagai Humas Pemerintah (Government Public Relation) sebagaimana amanat UU No 39 Tahuh 2008 tentang Kementerian Negara, Peraturan Presiden No 54 Tahun 2015 dan Inpres No 9 Tahun 2015."
"Sebagai Humas Pemerintah, Kementerian Kominfo RI selalu berupaya menyampaikan program, kebijakan, kegiatan dan capaian, baik yang sudah, sedang, dan akan dilakukan pemerintah kepada publik melalui berbagai saluran yg tersedia, termasuk melalui iklan layanan masyarakat."
Ferdinandus juga menuliskan penayangan iklan layanan masyarakat di bioskop dipilih karena jumlah penonton yang terukur.
"Penayangan iklan layanan masyarakat di bioskop dipilih sebagai salah satu kanal karena dinilai tepat sasaran mengingat jumlah penontonnya terukur.
Untuk diketahui, pengelola bioskop menyediakan space utk iklan sebelum penayangan sebuah film."
Lanjutnya, ia menuliskan anggaran pembuatan iklan tersebut dibebankan kepada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kemkominfo.
"Anggaran yg digunakan utk iklan layanan masyarakat tersebut dibebankan pada DIPA Kementerian Kominfo Tahun 2018, yg mana proses perencaannya telah disiapkan sejak pertengahan 2017," imbuhnya.
(TribunWow.com/Lailatun Niqmah)