Pemilu 2019
Tanggapi Pernyataan SBY soal Pemilu 2019, Teddy Gusnaidi: Diamnya Anda Kunci Keberhasilan Tim
Dewan Pakar PKPI, Teddy Gusnaidi mengomentari pernyataan Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Dewan Pakar PKPI, Teddy Gusnaidi mengomentari pernyataan Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Komentar itu disampaikan Teddy melalui Twitter miliknya, @TeddyGusnaidi, Rabu (12/9/2018).
Dalam klarifikasi yang disampaikan SBY, Teddy menganggap jika SBY berbicara maka akan menciptakan kegagalan.
Karena langkah yang diambil SBY dianggap merusak strategi tim.
"Semakin anda bicara, maka semua kegagalan anda semakin terpublikasi.
Ingat, setiap anda melakukan langkah politik, maka rusak strategi yang dibangun Tim. Pilkada DKI dan pilkada Jawa barat sebagai buktinya.
Diamnya anda adalah kunci keberhasilan Tim. @SBYudhoyono," tulis Teddy.
• SBY: Dalam Kampanye Pemilu 2019, Izikan Saya Lebih Sering Berbicara

Tweet Teddy Gusnaidi (Capture Twitter)
Sementara itu, diberitakan sebelumnya, melalui Twitter miliknya, @SBYudhoyono, SBY menuliskan harapannya saat kemarin dirinya berulang tahun tanggal 9 September 2019 yang bebarengan dengan ulang tahun partainya.
Walaupun sering mendapatkan komentar bully-an karena perkataannya, namun sebagai pemimpin partai politik dirinya memiliki kapasitas untuk mengutarakan pendapatnya.
Ia juga meminta izin untuk sering banyak berbicara yang berkaitan dengan Pemilu 2019.
• Bantah Klaim Oposisi, Komisioner KPU: Tidak Mungkin Potensi Pemilih Ganda Mencapai 25 Juta
Berikut ini tweet dari SBY yang dirangkum TribunWow.com.
"Diiringi rasa syukur, saya ucapkan terima kasih kpd para sahabat yg berikan selamat, pesan & harapan, atas ultah saya 9 September 2018 yg lalu *SBY*
Dari ratusan ribu "messages" yg saya terima, intinya ada 3. Ucapan selamat; terima kasih 10 th kepemimpinan saya & "SBY Jangan Diam Saja.
Yg berterima kasih atas "10 th SBY", saya sampaikan bahwa semua yg saya lakukan dulu, adlh tugas & kewajiban saya sbgi Presiden.
Yg saya lakukan dulu sebenarnya adlh bagian kecil dari yg dilakukan semua Presiden sebelum saya, beserta pemerintahan yg dipimpinnya.
Tak mungkin saya bisa meraih hasil & capaian, serta bikin Indonesia lebih maju, jika landasannya tak dibangun oleh para pendahulu saya.
Terhadap pesan "SBY Jangan Diam Saja" ~ sebenarnya saya juga ikut berpikir & berkontribusi agar Indonesia kita makin maju, adil & sejahtera.
• Super Junior Undang Jokowi ke Konsernya, Shindong: Kalau Jalanan Macet Bapak Bisa Naik Motor
Dlm kapasitas saya sbg pemimpin Partai Demokrat, sekali-sekali saya mesti sampaikan pandangan & saran kpd negara & pemerintah
Saya konsisten utk dukung kebijakan & tindakan pemerintah yg tepat & pro-rakyat. Namun, saya sampaikan kritik & saran jika yg ada sebaliknya
Setiap saya sampaikan pernyataan ~ ada yg setuju & dukung, namun ada yg menentang & marah. Tapi itu risiko saya. Demokrasi kan begitu
Memang keluarga & para sahabat saya sering tidak tega kalau saya "di-bully" habis, gara-gara pandangan & saran saya kpd pemerintah
Sbg mantan Presiden tentu tidak etis "tiap hari" berbicara, apalagi kalau bikin gaduh. Itu bukan karakter saya. Seringkali "diam itu emas"
Nah, sbg pemimpin partai politik, dlm keadaan tertentu saya mesti berbicara... secara terukur & konstruktif. Ingat, "speak is silver"
Dlm kampanye Pemilu 2019 ini, izinkan saya utk lebih sering berbicara, agar rakyat tahu apa yg akan Demokrat lakukan jika kelak dpt amanah," tulis SBY. (TribunWow.com/Tiffany Marantika)