Gejolak Rupiah
Tanggapi Sri Mulyani soal Pelemahan Rupiah, Jansen Sitindaon: Lepas Saja sampai Rp 30 Ribu
Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon angkat bicara soal pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait pelemahan rupiah.
Penulis: Vintoko
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon angkat bicara soal pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait pelemahan rupiah.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan melalui akun Twitter-nya, @jansen_jsp, Selasa (11/9/2018).
Awalnya, Jansen Sitindaon mentautkan pemberitaan terkait pernyataan Sri Mulyani yang menyebut melemahnya nilai rupiah tidak selalu berdampak negatif.
• Sri Mulyani Sebut Pelemahan Rupiah Naikkan Pendapatan Negara Rp 4,7 Triliun
Dalam pemberitaan itu, Sri Mulyani menganggap pelemahan rupiah secara tidak langsung menyumbang pada penerimaan negara.
Menanggapi hal itu, Jansen Sitindaon menilai pernyataan Sri Mulyani seharusnya tidak disampaikan ke publik.
Menurutnya, pelemahan rupiah tidak baik untuk ekonomi dan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Jika memang berdampak positif, kata Jansen Sitindaon, lebih baik dilepas hingga mencapai Rp 30 ribu per dolar Amerika Serikat (AS).
"Lanjutkanlah kalau begitu..
--penjelasan begini yg menurut saya tak perlu disampaikan ke Publik oleh Menkeu bu Sri. Konotasinya seakan² melemahnya rupiah ini baik untuk ekonomi dan APBN kita. Padahal faktanya TIDAK! Kalau memang baik lepas aja sampai 30 ribu," tulis Jansen Sitindaon.

Cuitan Jansen Sitindaon (Capture Twitter)
Seperti dikutip dari Kompas.com, pelemahan rupiah tak selalu berdampak buruk bagi Indonesia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menganggap secara tak langsung pelemahan rupiah menyumbang penerimaan negara.
Diketahui, nilai tukar rupiah saat ini berada pada kisaran Rp 14.835 per dolar AS, melebihi asumsi makro APBN 2018 yakni Rp 13.500.
Menurut dia, setiap rupiah melemah Rp 100, maka pendapatan negara bertambah Rp 4,7 triliun.
"Dengan postur APBN 2018, Rp 100 dari pelemahan rupiah memengaruhi kenaikan penerimaan kita Rp 4,7 triliun," ujar Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI di kompleks DPR/MPR RI, Jakarta, Senin (10/9/2018).
Di sisi lain, belanja negara naik Rp 3,7 triliun. Namun, angkanya tak mengkhawatirkan karena penerimaan negara angkanya lebih besar.