Gejolak Rupiah
Ekonom Asing Sebut Rupiah Bisa Tembus Rp 18 Ribu, Ferdinand: Tenang Kami Punya Presiden Terhebat
Dari unggahan Ferdinand Hutahaean, ekonom luar negeri berpendapat nilai tukar rupiah bisa tembus Rp 18.000 per dolar AS pada Januari 2018 mendatang.
Penulis: Qurrota Ayun
Editor: Lailatun Niqmah
Oleh sebab itu, BI memberikan apresiasi kepada pelaku ekonomi yang menjual valasnya sehingga menambah suplai di pasar.
• Rizal Ramli Sindir Jokowi, Fahri Hamzah: Bagaimana Cara Kita Membantu Dia Bang?
Sementara itu, BI dan pemerintah akan terus melakukan langkah nyata untuk menurunkan defisit transaksi berjalan.
Meski menguat, Perry Warjiyo menuturkan pergerakan nilai tukar rupiah saat ini masih di luar nilai fundamentalnya.
Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator makro ekonomi Indonesia yang membaik.
Sebagai contoh, di bulan Agustus tercatat deflasi 0,05 persen.
Pertumbuhan ekonomi di semester II tahun 2018 tercatat 5,27 persen.
Sedangkan pertumbuhan kredit berada diatas 11 persen di bulan Juli 2018.
• Ketua Progres 98 Faizal Assegaf: Semoga Erick Thohir Dapat Membuat Sandiaga Insaf
"Tentu saja (di luar fundamental). Kalau kita lihat, pergerakan inflasi yang sangat rendah, malah deflasi di Agustus, pertumbuhan ekonomi cukup bagus, perbankan yang kuat, kredit yang tumbuh lebih dari 10%,” ujar Perry Warjiyo.
Perry Warjiyo menambahkan, dibanding saat ini, ke depan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bisa terus menguat.
Dikutip dari bi.go.id, Jumat (7/9/2018), nilai tukar rupiah mencapai Rp 14.884 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor).
Sedangkan kurs transaksi Bank Indonesia menunjukkan Rp 14.958 per dolar AS untuk kurs jual dan Rp 14.810 untuk kurs beli. (TribunWow.com/ Qurrota Ayun)