Gejolak Rupiah
Soal Nilai Tukar Rupiah, Wakil Ketua Tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf: Jangan Dipolitisasi
Waketum TKN Jokowi-Ma'ruf memberikan apresiasinya atas kinerja ekonomi Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Johnny G Plate memberikan apresiasinya atas kinerja ekonomi Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Dilansir TribunWow.com dari laman resmi DPR RI, hal tersebut disampaikan Johnny yang juga Anggota Komisi XI DPR RI saat menghadiri rapat kerja dengan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (05/9/2018).
Menurut Johnny, meskipun terjadi pelemahan pada nilai tukar rupiah, fondasi ekonomi Indonesia terbilang tidak buruk.
Karenanya, ia berpesan untuk tidak memberikan kesan buruk bagi kondisi ekonomi Indonesia.
“Kita paham dan tahu walau tidak terlalu hebat. Fondasi perekonomian kita baik dan tidak buruk. Jangan diberikan kesan bahwa situasi ekonomi Indonesia memburuk,” ucap Johnny.
Johnny membandingkan kondisi ekonomi Indonesia dengan negara lain yang memiliki pengaruh cukup besar akibat tekanan global yang semakin tak terkendali ini.
Di negara lain seperti Argentina dan Italia, pelemahan mata uang juga terjadi.
Namun, jika dibandingkan, kondisi mereka terbilang lebih parah dari Indonesia.
Hal itu yang membuat Johnny memberikan apresiasi kepada pemerintah.
“Di luar sana ada tekanan eksternal yang besar dan kuat yang membuat rupiah ini melemah. Tapi keseluruhan rupiah masih terkendali, itu harus kita apresiasi,” jelas politisi Partai NasDem ini.
Ia pun meminta kepada seluruh elite politik untuk bersikap tenang dan tidak membuat kegaduhan, karena kegaduhan-kegaduhan opini tersebut juga turut menyumbang kelemahan rupiah secara psikologis.
“Faktor eksternal ini sangat besar. Ini perlu direspon dengan kekuatan yang kuat yakni solid. Karena ini berkaitan dengan kepentingan nasional. Jangan ada kesan bahwa kita ini lemah dan saling berantam,” tutur Johnny.
Johnny juga meminta agar isu mengenai melemahnya rupiah ini tidak dipolitisasi.
Ia menuturkan, perlu ada kekuatan dari semua pihak supaya rupiah kembali pada situasi normal.
Karenanya, ia meminta kepada semua elite untuk menyatukan kekuatan, bukan justru saling menyerang.
“Jangan ada kesan dipolitisasi. Jika ini dilakukan maka kita turut menyumbang peran bagi depresiasi rupiah secara psikologis,” tutup Johnny.
Diberitakan Tribunnews.com, Johnny menjelaskan sejumlah langkah cepat yang diambil pemerintahan Jokowi sudah sangat tepat.
"Mengajak juga dunia usaha untuk melakukan konversi dari simpanan-simpanan mata uang asing mereka, khususnya mata uang dolar AS untuk ke rupiah. Itu yang memperkuat kita," ungkap Johnny.
Selain itu Sekjen Partai NasDem ini mengungkapkan, semua pihak harus sama-sama menjaga pelemahan nilai tukar rupiah ini sebagai tantangan ekonomi.
Ia juga mengimbau oposisi pemerintahan untuk turut serta memberikan kepastian.
"Kalau oposisi hanya bisa kritik-kritik, membuat ketidakpastian ke masyarakat, ini menurunkan kepercayaan kepada perekonomian kita, menurunkan kepercayaan nilai tukar rupiah," kata Johnny.
Secara tegas Johnny juga meminta agar persoalan nilai tukar rupiah ini tidak disangkut pautkan dengan urusan politik.
"Harus solid, berikan optimis, karena memang faktanya makro ekonomi, fundamental makro ekonomi kita kuat," tutur Johnny.
(TribunWow.com/ Ananda Putri Octaviani)