Gejolak Rupiah
Rustam Ibrahim dan Andi Arief Berbalas Tweet soal Potensi Naiknya Harga BBM untuk Stabilkan Rupiah
Alasannya karena kenaikkan premiun dan TDL akan berdampak pada kehidupan rakyat kecil.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Mantan Direktur LP3ES, Rustam Ibrahim meyakini bahwa pemerintah yang dipimpin olej Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan menaikkan harga premium (BBM) dan tarif dasar listrik (TDL) untuk mengatasi anjloknya nilai rupiah.
Alasannya karena kenaikkan premiun dan TDL akan berdampak pada kehidupan rakyat kecil.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Rustam melalui kicauan Twitternya Rabu (5/9/2018).
Menurut Rustam, masih banyak langkah lain yang bisa dilakukan untuk menstabilkan nilai rupiah.
• Rupiah Melemah, Sandiaga Uno Sarankan Pemerintah Lakukan Pembauran Kebijakan
Misalnya, mengurangi impor, menunda beberapa infrastruktur, menaikkan sukubunga, menaikkan eksport dan menambah pinjaman.
"Saya pikir Presiden @jokowi TIDAK akan mengambil opsi menaikkan harga Premium atau TDL listrik, karena akan berdampak terhadap kehidupan rakyat kecil.
Masih banyak opsi lain. Kurangi impor, tunda beberapa infrastruktur, naikkan sukubunga, naikkan ekspor, tambah pinjaman dll," kicau Rustam.
Dalam kicauan selanjutnya, Rustam juga menyinggung pihak-pihak akan memanfaatkan keuntungan elektabilitas politik jika pemerintah menaikkan harga BBM.
Rustam menduga pihak-pihak tersebut akan kecewa karena pemerintah tak akan menaikkan harga premium dalam waktu dekat.
"Yang berharap atau 'berdoa' agar pemerintah menaikkan harga BBM utk mendapatkan keuntungan politik menaikkan elektabilitas, tampaknya akan kecewa.
Pemerintah @jokowi tidak akan menaikkan harga Premium dlm waktu dekat, karena berdampak thdp kehidupan rakyat kecil @KementerianESDM," imbuh Rustam.
• Roy Suryo Dituding Bawa 3.226 Aset Negara, Andi Arief: Barang Rumah Konglomerat Aja Tak Sebanyak Itu
Kicauan Rustam tersebut mendapat komentar dari politisi Partai Demokrat, Andi Arief.
Dalam komentarnya, Andi mengatakan jika menaikkan harga BBM adalah obat, maka pemerintah tak perlu lagi menunda-nunda langkah tersebut.
"Ini yang keliru om, kalau menaikkan BBM adalah obat, jangan ditunda," kicau Andi Arief.
Komentar tersebut disanggah oleh Rustam dengan mengatakan jika langkah tersebut tidak akan diambil atas pertimbangan kepentingan rakyat kecil.