Breaking News:

Rupiah Terus Melemah, Fadli Zon: Awal dari Krisis

Fadli Zon mengungkapkan depresiasi atau pelemahan nilai tukar rupiah merupakan awal dari krisis.

Penulis: Qurrota Ayun
Editor: Wulan Kurnia Putri
Kolase/Tribunnews.com/Herudin
Fadli Zon komentari depresiasi rupiah 

TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon memberikan komentar terkait nilai tukar rupiah yang terus melemah terhadap dollar Amerika Serikat (AS).

Hal ini disampaikan Fadli Zon melalui akun Twitternya @fadlizon, Selasa (4/9/2018).

Fadli Zon mengungkapkan depresiasi atau pelemahan nilai tukar rupiah merupakan awal dari krisis.

Seperti yang terjadi pada tahun 1997 hingga 1998, dimana Indonesia menjadi satu diantara negara Asia yang terkena dampak krisis keuangan.

Fadli Zon mengimbau agar pemerintah tidak menganggap enteng permasalahan depresiasi rupiah.

Najwa Shihab Ingin Menangis saat Anggun C Sasmi Tunjukkan Pesan dari Quraish Shihab

"Ini bukan hoaks. Depresiasi rupiah adalah awal dr krisis. Itu terjadi th 1997-1998.

Pemerintah jgn anggap enteng," tulis akun @fadlizon.

Unggahan Fadli Zon pada Twitter
Unggahan Fadli Zon pada Twitter (Twitter @fadlizon)

Ayu Ting Ting dan Zaskia Gotik Kompak Pamerkan Trailer Arwah Tumbal Nyai Part Arwah

Dilansir dari asia.nikkei.com, nilai tukar rupiah sempat mencapai Rp 14.840 pada Jumat (31/8/2018) tengah malam.

Angka tersebut merupakan yang terendah sejak Juli 1998 setelah terjadinya krisis keuangan Asia.

Melemahnya mata uang rupiah menunjukkan total penurunan sebesar 8,7 persen sejak awal tahun.

Terkait hal ini, sebelumnya Bank Indonesia (BI) telah menaikkan suku bunga dengan total 125 basis poin sejak Mei.

Selain itu BI juga melakukan intervensi untuk menopang mata uang rupiah.

Teten Masduki Sebut Ada Sejumlah Hoax yang Tunjukkan Kegagalan Pemerintah, Fadli Zon: Semua Nyata!

Gubernur BI, Perry Warjiyo menuturkan komitmen BI untuk menjaga stabilitas ekonomi sangat kuat, terutama stabilitas nilai tukar rupiah.

Oleh sebab itu, BI meningkatkan intervensi di pasar forex.

Penurunan peso Argentina pada Kamis (30/8/2018) yang jatuh pada rekor terendah terhadap dolar AS memicu kekhawatiran baru dari aset pasar negara berkembang di kalangan investor internasional.

Hal ini karena bank sentral Argentina menaikkan suku bunga utama sebesar 1500 basis poin menjadi 60 persen.

Mata uang rupiah telah jatuh sejak awal tahun 2018 di tengah ketegangan perdagangan antara AS dengan China.

Krisis yang melanda Turki juga turut berpengaruh pada penurunan nilai tukar rupiah.

Indonesia dinilai rentan terhadap aksi jual yang besar saat terjadi tekanan di pasar global.

Prediksi Bulanan Tiap Zodiak, Beberapa Zodiak akan Mengalami Banyak Hal Baik di September

Apalagi defisit transaksi berjalan negara pada saat ini melebar menjadi USD 8 miliar pada kuartal kedua tahun ini.

Meski demikian, Perry menegaskan bahwa kondisi ekonomi masih kuat dan bisa bertahan.

BI juga terus mewaspadai apa yang terjadi pada negara lain, termasuk Turki dan Argentina. 

Dikutip dari bi.go.id, hingga Senin (3/9/2018), nilai tukar rupiah mencapai Rp 14.767 per dollar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor).

Sedangkan kurs transaksi BI menunjukkan Rp 14.841 per dollar AS untuk kurs jual dan Rp14.693 untuk kurs beli. (TribunWow.com/ Qurrota Ayun)

Tags:
Raisa AndrianaPresiden Joko Widodo (Jokowi)Hari Musik Nasional
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved