Ratna Sarumpaet Tak Diizinkan Gelar Diskusi, Yunarto Wijaya: Bukan Gaya Khas Jokowi saat Bertarung
Direktur Eksekutif lembaga survei Charta Politika, Yunarto Wijaya menanggapi insiden yang dialami aktivi Rocky Gerung dengan Ratna Sarumpaet.
Penulis: Wahyu Ardianti
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM- Direktur Eksekutif lembaga survei Charta Politika, Yunarto Wijaya menanggapi insiden yang dialami Rocky Gerung dengan Ratna Sarumpaet.
Hal tersebut Yunarto Wijaya tuliskan melalui akun Twitter pribadinya @yunartowijaya pada Sabtu (25/8/2018).
Dalam cuitan tersebut, Yunarto menyebut bahwa sikap melarang berdiskusi adalah sesuatu yang berlebihan.
Menurutnya, kejadian seperti ini merupakan sebuah kampanye terburuk untuk incumbent atau petahana.
Yunarto berpendapat bahwa kampanye seperti itu bukanlah gaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika sedang bertarung.
• Ruhut Sitompul: Ratna Sarumpaet, Rocky Gerung dan Neno Warisman Bikin Sensasi di Daerah
"Sikap berlebihan melarang diskusi2 dan gerakan 2019 ganti presiden adalah "kampanye" terburuk buat incumbent... Dan ini bukan gaya khas seorang @jokowi ketika sedang bertarung... Entah gaya siapa," tulis Yunarto.
Setelah itu, seorang netizen dengan akun @R_namaku memberikan tanggapan bahwa kehadiran Ratna Sarumpaet membuat masyarakat menolak.
Bahkan netizen tersebut mempertanyakan acara yang akan dihadiri Ratna Sarumpaet itu.
"Mungkin krn seorang spt Ibu Ratna S ikut mendampingi maka banyak masy yg menolak. Lagi pula apa benar2 diskusi? Mari kita jujur dlm memperimbangkannya," tulis akun @R_namaku.
Mendapatkan tanggapan tersebut, Yunarto lantas mengatakan bahwa tujuan Ratna Sarumpaet untuk menggelar acara tersebut agar Jokowi kalah.
• Tulis Ucapan Selamat Ultah ke Sri Mulyani, Rizal Ramli: Semoga Bisa Selesaikan Utang Negara
"Ya dah pasti tendensius pengen jokowi kalah.. salahnya apa? anda mau bikin diskusi tentang tolak jenderal pecatan atau pelanggar ham jg boleh kok," tulis Yunarto.
Diberitakan Kompas.com, Kepala Bidang Humas Polda Kepulauan Bangka Belitung, AKBP Abdul Munim memastikan, pihaknya tidak akan memberikan izin kegiatan diskusi yang akan dihadiri Rocky Gerung dan Ratna Sarumpaet.
Hal ini dikarenakan adanya penolakan dari sekelompok ormas dan organisasi kepemudaan.
“Kalau giat tersebut akan berlangsung di Babel, dikhawatirkan akan mengganggu situasi Kamtibmas di Babel yang sudah kondusif,” kata Abdul Munim, Jumat (24/8/2018).
Sekelompok massa menolak kehadiran Rocky Gerung dan Ratna Sarumpaet saat aksi unjuk rasa di depan Mapolda Kepulauan Bangka Belitung, Jumat (24/8/2018) siang.