Breaking News:

Gempa di Lombok

Tanggapi Pernyataan Pramono Anung, Rachland Nashidik: Dana Bantuan yang Dicairkan, Bukan Dianggarkan

Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat menanyakan terkait pencairan dana bantuan untuk korban gempa di Lombok, NTB.

Penulis: Wahyu Ardianti
Editor: Lailatun Niqmah
Kolase / TribunWow.com
Pramono Anung dan Rachland Nashidik 

TRIBUNWOW.COM - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat menanyakan terkait pencairan dana bantuan untuk korban gempa di Lombok, NTB.

Hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitter @RachlanNashidik yang ia tulis pada Kamis (23/8/2018).

Dalam cuitan tersebut, Rachland Nashidik menanyakan soal pencairan dana 38 miliar rupiah untuk para korban.

Bahkan Rachland mengaku tidak mempersoalkan dana yang dianggarkan, melainkan dana yang dicairkan.

"Bung @pramonoanung, saya bertanya, bukan bikin pernyataan. Apakah benar sejauh ini pemerintah cuma mengucurkan Rp. 38 M? Mengucurkan, artinya dana yang sudah dicairkan -- bukan dana yang masih dianggarkan," tulisnya.

Refly Harun: Kalau Semua Jadi Timses dan Saling Menjatuhkan, Siapa yang Menjaga Kewarasan Publik?

 

Cuitan Rachland Nashidik
Cuitan Rachland Nashidik (twitter)

Sebelumnya, Rachland Nashidik melalui akun Twitternya, mendesak pemerintah Indonesia untuk melakukan penanganan gempa di Lombok.

Tak hanya itu, melalui Cuitan yang ia unggahnya pada Selasa (21/8/2018), Rachland mendesak Presiden Jokowi untuk membatalkan pelaksanaan pertemuan tahunan IMF-World Bank Summit.

Rachland mengatakan seharusnya Presiden Jokowi menunjukkan aksi-aksi simbolik yang mengekspresikan empati.

"Bila benar sejauh ini Presiden Jokowi hanya mengucurkan Rp.38 Miliar bagi bencana di NTB, maka ia sedang memamerkan kekosongan sensitivitas, empati, tanggungjawab, sense of urgency dan rasa keadilan di dalam kepemimpinannya.

Negara tak hadir bagi rakyatnya yang sedang berduka.

Saya mendesak Presiden Jokowi membatalkan IMF-World Bank Summit yang akan diselenggarakan di Bali. Tak pantas dan seluruhnya salah untuk mendahulukan perhelatan seharga hampir Rp 1 Triliun di sebelah penderitaan saudara-saudara kita di NTB yang lebih membutuhkan perhatian.

Saya juga mendesak, sambil kita menuntaskan janji menyelenggarakan Asian Games, panitia mengibarkan bendera merah putih di setengah tiang di semua cabang pertandingan. Sebagai tanda bangsa sedang berduka dan ungkapan solidaritas dengan saudara-saudara kita di NTB.

Jokowi Minta Perwira TNI/Polri Sosialisasi Program Pemerintah, Suryo Prabowo Beri Tanggapan

Bila Presiden Jokowi menilai "pariwisata" adalah kepentingan yang lebih besar dibanding keperluan menetapkan status "bencana nasional" di NTB, setidaknya Presiden dapat melakukan aksi-aksi simbolik yang mengekspresikan empati. Jangan business as usual.

Presiden perlu mengingat kuat-kuat, tugas dan tanggungjawabnya bukan hanya menanggulangi bencana di NTB dengan menempatkan korban pada fokus perhatiannya yang utama. Presiden juga harus mengaktifkan perasaan sebangsa, solidaritas sesama warga, fondasi kelangsungan hidup bangsa.

Saat ini kita sedang menjamu tamu dari negara-negara sahabat di Asia. Mata mereka tertuju pada kita. Presiden Jokowi harus menunjukkan: kita bangsa yang besar dan kuat karena saling mengasihi dan saling membantu. Jangan mereka menilai kita tak peduli pada saudaranya sendiri," tulis Rachland Nashidik.

Cuitan Rachland Nashidik
Cuitan Rachland Nashidik (Capture Twitter)
Halaman
12
Sumber: TribunWow.com
Tags:
TribunWow.comGempa BumiLombokPramono AnungRachland Nashidik
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved