5 Fakta Anggota TNI yang Tendang Wanita Petugas SPBU di Tanjung Morawa
Video rekaman CCTV berisi aksi pria yang diduga oknum TNI menendang seorang petugas SPBU wanita di Tanjung Morawa, viral di media sosial
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Video rekaman CCTV berisi aksi pria yang diduga oknum TNI marah-marah dan menendang seorang wanita petugas SPBU di Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, viral di media sosial.
Dalam video yang diunggah di Facebook, terdapat pula foto kartu anggota TNI yang diduga melakukan aksi pemukulan tersebut.
Kartu tersebut merupakan milik Kopda DSE yang bertugas di Kodim 0212/Tapanuli Selatan.
Dirangkum TribunWow.com dari TribunMedan.com berikut sejumlah fakta oknum TNI yang tendang petugas SPBU Wanita di Tanjung Morawa, Sumatera Utara:
• Relawan PMI di Gempa Lombok Meninggal Dunia setelah Bangun Tidur
1. Kronologi
Dalam video tersebut, tampak seorang pria mengendarai sepeda motor dengan plat khusus TNI ke sebuah SPBU.
Pria tersebut memboncengkan seorang wanita.
Kemudian petugas SPBU yang bertugas pun meminta pengendara sepeda motor tersebut untuk mengisi bensin di tempat khusus sepeda motor.
Wanita yang dibonceng itu merasa tidak terima lalu mendatangi petugas SPBU tersebut.
Sempat terjadi cekcok hingga wanita tersebut hendak memukul petugas SPBU yang juga seorang perempuan.
Namun petugas SPBU tersebut menghindar dan meninggalkan wanita itu.
Sang wanita terlihat marah dan mencoba mengejar hingga pertengkaran pun terjadi.
2. Waktu dan Lokasi Kejadian
Kejadian tersebut berlangsung di SPBU 14. 203.155 Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.
Pengawas SPBU, Jonson Sitorus mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (22/8/2018) sore.
Saat itu ia mengaku sedang berada di area belakang SPBU.
" Ya kalau kejadian sebenarnya saya tidak ada di situ. Cuma semuanya seperti yang ada di video itulah. Kasusnya sudah dilaporkan ke POM (Polisi Militer)," ujar Jonson Jum,at, (24/8/2018).
• Kemenkeu Beri Rincian Anggaran Bantuan Gempa Lombok yang Hampir Mencapai 1 Triliun
3. Tanggapan Keluarga
Jonson menyebut, operator SPBU yang dianiaya itu berinisial A.
Kasus itu sudah di laporkan ke Polisi Militer satu hari setelah kejadian.
"Ya namanya dipukul gitu, ya keluarganya tidak terima makanya dilaporkan. Dia itu (A) anak TNI juga sebenarnya, cuma bapaknya sudah meninggal," kata Jonson.
4. Pemeriksaan oleh Polisi Militer
Pada Jumat pagi, A tidak terlihat di area SPBU.
Jonson mengatakan A masih diperiksa oleh pihak Polisi Militer.
Selain A, ada dua pegawai SPBU lain yang ikut diperiksa atas kasus ini, termasuk leader di SPBU dan seorang petugas keamanan berinisial D.
"Kedua orang itu saksi sekarang di POM karena saat kejadian mereka ada di lokasi. Saya tidak bisa komentar banyak. Ya memang sudah ditanyain juga dia (A) bagaimana kejadiannya. Cuma seperti yang dilaporkannya ke POM, itulah yang benar,"kata Jonson.
5. Kodam Bukit Barisan minta maaf
Kodam I/Bukit Barisan membenarkan insiden tersebut.
Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) I/Bukit Barisan Letkol Inf Roy Sinaga memohon maaf atas tindakan dan ulah oknum anggota tersebut.
• Kepentingan Zumi Zola yang Diduga Dibayar pakai Gratifikasi, Jahit Pakaian hingga Beli Ikat Pinggang
"Saya meminta maaf atas nama Kodam I/BB dan saya juga berharap hendaknya masyarakat juga dapat berkata-kata yang sopan dalam menegur seseorang terlebih para pengusaha penjual jasa," ucapnya, Kamis (23/8/2018).
Roy menuturkan, saat ini pihaknya sedang mempelajari permasalahan tersebut.
Ia juga berharap kejadian tersebut tidak terulang kembali dan akan memberikan sanksi tegas kepada anggota jika terbukti melakukan pelanggaran.
"Sesuai aturan, semua anggota TNI sama dengan masyarakat umum dan tidak dibeda-bedakankan. Dan apabila melanggar aturan akan dikenai sanksi." kata Roy.
(TribunWow.com/Ananda Putri Octaviani)