Gempa di Lombok
Mensos Beri Santunan Ahli Waris Korban Meninggal Gempa di Lombok Rp 15 juta
Idrus Marham beri santunan kepada ahli waris korban meninggal bencana alam gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Menteri Sosial (Mensos), Idrus Marham beri santunan kepada ahli waris korban meninggal bencana alam gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dilansir dari situs resmi Kementerian Sosial, kemsos.go.id, Senin (20/8/2018), Mensos akan beri santunan Rp 15 juta utuk tiap ahli waris korban meninggal.
Santunan ahli waris sebanyak 556 korban meninggal diungkapkan dengan nilai total mencapai Rp 8,3 miliar.
Disaksikan langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, penyerahan tersebut bertempat di Pengungsian Dusun Kekait, Kampung Bandung, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat.
• Kebiasaan Makan Baekhyun EXO Bikin Fansnya Semakin Jatuh Cinta
Di wilayah tersebut telah berkumpul ahli waris dari 45 jiwa korban meninggal dan masing-masing mendapat santunan Rp 15 juta.
Proses yang sama juga berlangsung di Kantor Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara.
Pendistribusian santunan untuk ahli waris koban meninggal dilakukan di tenda dan jumlah penerima santunan adalah 80 jiwa.
Selain itu, Mensos juga akan menyalurkan Jaminan Hidup (Jadup) selama tiga bulan untuk tiap orang yang besarnya adalah Rp 900 ribu per bulan.
Jadup disalurkan setelah proses pendataan dan verifikasi selesai, dan datanya telah ditetapkan dalam Surat Keputusan Bupati.
• Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,4 Guncang Bali
Sementara itu, untuk pengungsi atau warga yang terkena dampak gempa dan jatuh miskin, Kementerian Sosial mengupayakan agar mereka menerima bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH).
Tentunya setelah dilakukan verifikasi apakah keluarga calon penerima bansos ini memiliki kriteria layak menerima.
Kriteria tersebut adalah memiliki anak sekolah, ibu hamil, ibu dengan balita, lansia, dan penyandang disabilitas berat.
"Kami akan sisir warga yang jatuh miskin agar dapat dimasukkan dalam program perlindungan berkelanjutan melalui program PKH," tegas Idrus.
Selain itu, upaya dengan gerakan Lombok Bangkit dan Bangun Kembali, Kemensos juga beri bantuan pemulihan psikologis korban gempa.
• Alami Cedera di Final Bulutangkis Asian Games, Ginting Banjir Pujian dan Jadi Trending Topic Twitter
"Kemensos juga terus mendampingi penyintas dengan memberikan Layanan Dukungan Psikososial," tutur Idrus.
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan rehabilitasi dan rekonstruksi rumah warga yang rusak akibat gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat akan selesai dalam waktu satu tahun.
Agenda ini sesuai perintah Presiden Joko Widodo untuk merehabilitasi fasilitas publik dan rumah dalam rangka percepatan pemulihan kehidupan sosial-ekonomi masyarakat pasca gempa Lombok.
Dalam pelaksanaannya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan tim Satgas Tanggap Bencana Kementerian PUPR terus berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta TNI dan Polri.
• Disangka Terjatuh, Lensa Kontak Ternyata Berada Dalam Kelopak Mata Selama 28 Tahun
Basuki mengungkapkan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi rumah warga yang rusak akan dianggarkan Rp 50 juta untuk tiap kepala keluarga.
PUPR juga melakukan sistem swakelola untuk pembangunan rumah tahan gempa, sekaligus menjadi edukasi kepada masyarakat mengenai cara membangun konstruksi tahan gempa.
“Kami sudah kirimkan 20 contoh bangunan Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) bersama tim fasilitator 150 orang yang akan mendampingi masyarakat untuk membangun rumahnya, dan masih ada yang akan menyusul lagi." ucap Basuki.
Sedangkan untuk rekonstruksi fasilitas publik, Danis mengatakan telah memulai pembangunan pasar seperti di Pasar Tanjung dan Pemenang, agar roda aktifitas sosial ekonomi warga dapat segera berjalan kembali.
• Selundupkan 105 Kg Sabu, Kader Nasdem Ditangkap BNN
Sementara untuk fasilitas pendidikan yang rusak, telah teridentifikasi lebih dari 500 sekolah rusak yang terdiri dari PAUD, SD, SMP, SMA/ SMK dan sudah mulai dilakukan perbaikan di 43 sekolah. (TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)