Pilpres 2019
Andi Arief akan Penuhi Panggilan Bawaslu, Kesaksiannya Jadi Penentu Nasib Sandiaga Uno
Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief kembali dipanggil Badan Pengawas Pemilu sebagai saksi kasus dugaan mahar politik yang melibatkan Sandiaga Uno.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Andi Arief kembali dipanggil Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sebagai saksi atas kasus dugaan mahar politik yang melibatkan calon wakil presiden (cawapres) Sandiaga Uno.
Pemeriksaan dirinya dijadwalkan Jumat (24/8/2018) besok, pukul 10.00 WIB.
Andi dipanggil Bawaslu untuk kali kedua, setelah sebelumnya ia tak penuhi panggilan pertama, Senin (20/8/2018).
• Komentari Dugaan Mahar 500 Miliar, Ruhut Sitompul Ibaratkan Andi Arief Makan Buah Simalakama
• Prabowo Subianto-Sandiaga Uno Rangkul Partai Emak-emak, Teddy Gusnadi: Ide Aneh
Komisioner Bawaslu Fritz Edward Siregar mengatakan, Andi telah memberikan konfirmasi kepada pihaknya untuk hadir pada pemanggilan besok.
"Jumat jam 10.00, dan beliau bersedia hadir," kata Fritz kepada Kompas.com, Kamis (23/8).
Dihubungi secara terpisah, Andi memastikan akan hadir memenuhi panggilan Bawaslu sebagai saksi.
"Belum ada perubahan," ujar Andi.
Sebelumnya, Andi tak penuhi panggilan pertama Bawaslu karena tengah berada di Bali untuk menghadiri acara pernikahan seorang kader Partai Demokrat.
Kendati demikian, ia mengaku siap untuk memberikan keterangan terkait kasus dugaan mahar politik Sandiaga Uno.
"Prinsipnya kalau untuk kebaikan saya akan hadir kapan saja. Kalau untuk politicking saya nggak akan ladeni," kata Andi, Senin (20/8/2018).
Sandiaga Uno
Dilansir dari Kompas.com, Fritz Edward Siregar mengatakan, pemanggilan bakal calon wakil presiden (cawapres) Sandiaga Uno untuk diperiksa terkait dugaan mahar politik bergantung pada pemeriksaan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Andi Arief besok, Jumat (24/8/2018).
Fritz mengatakan, proses pembuktian kasus diawali dari isi laporan dan dilanjutkan dengan pemeriksaan saksi. Bawaslu akan bekerja dengan memeriksa sejumlah bukti, untuk kemudian mengambil keputusan.
"Bukti itu kan terdiri dari yang namanya kesaksian, pengakuan, keterangan ahli, dokumen, ada petunjuk," kata Fritz di kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Kamis (23/8/2018).
Nantinya, jika petunjuk mengindikasikan adanya praktik mahar politik, maka Bawaslu bisa menindaklanjuti terlapor.
Dalam kasus dugaan mahar politik yang disebut-sebut diberikan Sandiaga Uno ke Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Bawaslu telah memeriksa dua saksi.
Fritz mengatakan, pihaknya menantikan kesaksian dari Andi Arief untuk menentukan langkah selanjutnya.
"Apakah ada alat bukti yang mendukung, kita lihat dulu bagaimana kualifikasi kita dengan Pak Andi Arief besok. Mudah-mudahan bisa mengarah (ke pembuktian)," ujar Fritz.
"Kita lihat, apakah ada bukti-bukti pemberian atau tidak, apakah beliau melihat dan menyaksikan sendiri ada proses pemberian atau beliau mendengar," sambungnya.
• Ingin Gatot Nurmantyo Masuk Tim Pemenangan Prabowo, Sandiaga Uno: Saya Kagum dengan Beliau
Sebelumnya, Federasi Indonesia Bersatu melaporkan dugaan kasus mahar politik yang dilakukan bakal cawapres Sandiaga Uno.
Laporan tersebut bermula dari kicauan Twitter Andi Arief pada Rabu (8/8/2018) malam yang menyebut Prabowo Subianto sebagai "jenderal kardus".
Sebutan itu dilontarkan Andi setelah dia tahu Prabowo akan menjadikan Sandiaga Uno sebagai cawapres karena Wakil Gubernur DKI Jakarta itu memberikan uang sebesar Rp 500 miliar untuk masing-masing dua partai koalisi Gerindra, yaitu PAN dan PKS.
Pernyataan tersebut diakui Andi Arief sebagai perintah dari partainya.
Bahkan, menurutnya, keputusan Demokrat untuk mengungkap soal dugaan mahar ini diambil dalam rapat resmi partai di kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono pada Rabu (8/8/2018) malam.
Sementara itu, seperti yang diberitakan sebelumnya Sandiaga membantah pernyataan yang menyebutkan dirinya memberikan sejumlah dana kepada dua parpol pendukungnya.
(TribunWow.com/Ananda Putri Octaviani)