Pilpres 2019
Ustaz Abdul Somad Bantah Dirinya Jadi Juru Kampanye Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno
Baru-baru ini beredar di media sosial perihal nama-nama yang dikabarkan bakal jadi juru kampanye nasional dan daerah pasangan Prabowo-Sandiaga.
Penulis: Maria Novena Cahyaning Tyas
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Baru-baru ini beredar di media sosial perihal nama-nama yang dikabarkan bakal jadi juru kampanye nasional dan daerah pasangan calon presiden (capres) Prabowo Subianto dan calon wakil presiden (cawapres) Sandiaga Uno.
Dalam daftar tersebut terlihat beberapa nama tokoh besar, politisi, serta tokoh agama yang sudah malang melintang di Indonesia.
Beberapa di antaranya adalah Presiden Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Presiden PKS Sohibul Iman, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ustaz Abdul Somad, Aa Gym, Rizieq Shihab, Anies Baswedan, serta masih banyak yang lainnya.
Namun daftar nama yang beredar di media sosial tersebut dibantah oleh Ustaz Abdul Somad.
• Tiba di Jakarta, Yohanis si Pemanjat Tiang Bendera Disambut Imam Nahrawi
Hal ini ia sampaikan melalui akun Instagramnya @ustazabdulsomad pada Sabtu (18/8/2018).
Ia mengunggah foto daftar nama-nama tersebut kemudian diberi cap 'HOAX' yang berarti berita yang beredar tersebut tidak benar adanya.
• Zulkufli Hasan Setuju jika Djoko Santoso Jadi Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Sandiaga
Diberitakan sebelumnya, Forum Ijtima Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-Ulama) telah merekomendasikan dua nama untuk dijadikan bakal cawapres oleh Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Mereka adalah ulama kondang Ustaz Abdul Somad serta Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri.
"Peserta Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional sepakat untuk merekomendasikan Prabowo Subianto-Al Habib Salim Segaf Al-Jufri dan Prabowo Subianto-Ustaz Abdul Somad Batubara sebagai calon presiden dan calon wakil presiden," ujar Ketua Umum GNPF, Yusuf Martak, di Hotel Menara Peninsula, Jakarta, Minggu, (29/7/2018), seperti dilansir TribunWow dari Tribunnews.com.
Namun pada akhirnya Prabowo Subianto memilih Sandiaga Salahuddin Uno sebagai pendampingnya di Pilpres 2019 pada Jumat (10/8/2018).
Sebelumnya, kemunculan tiba-tiba nama Sandiaga Uno di bursa cawapres Prabowo memancing reaksi sejumlah pihak, termasuk pihak GNPF yang menyebut kubu petahana Jokowi lebih cerdas.
"Diharapkan agar Pak Prabowo maju didampingi oleh ulama, saya dengar Jokowi di dampingi Maruf amin, kenapa pak Jokowi lebih cerdas daripada kita? ini tidak boleh," ucap Yusuf Martak, dikutip TribunWow dari Breaking News KompasTV.
• Tanggapi Pernyataan Idrus Marham soal Dana Bansos, Jansen Sitindaon: Kok Blak-blakan Banget
Selain itu, polemik munculnya nama Sandiaga juga mengakibatkan panasnya hubungan antara Partai Gerindra dan Partai Demokrat.
Keputusan Prabowo Subianto memilih Sandiaga Uno sebagai pendampingnya di Pilpres 2019 ini sempat membuat Partai Demokrat membatalkan koalisi dan mengadakan pertemuan darurat pada Jumat (10/8/2018) pagi untuk menentukan sikap selanjutnya.
Dikutip TribunWow dari Breaking News KompasTV, Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat EE Mangindaan menegaskan bahwa Partai Demokrat akan mendukung pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Hal ini berdasarkan pertimbangan survei internal Partai Demokrat.
• Bagikan Foto saat Lari Sambil Bawa Obor Api Asian Games 2018, Jokowi: Jadilah Tuan Rumah yang Baik
"Hasil survei internal menunjukkan bahwa 62 persen mendukung Pak Prabowo dan 38 persen mendukung Pak Jokowi.
Atas dasar ini, dan sejumlah pertimbangan-pertimbangan lainnya, Majelis Tinggi Partai Demokrat memutuskan untuk melakukan penjajakan koalisi dengan Bapak Prabowo Subianto.
Setelah beberapa kali melakukan pertemuan dengan pihak Pak Prabowo dan Partai Gerindra, serta partai pengusung lainnya maka Majelis Tinggi Partai Demokrat pada sidang pagi hari ini (10/8/2018) memutuskan untuk mengusung pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno," tegas EE Mangindaan.
• Sandiaga Uno Sebut Mahalnya Harga Bahan Pokok dan Pengangguran sebagai Faktor Kesenjangan
Dengan demikian, sikap resmi Partai Demokrat adalah tetap berkoalisi dengan Partai Gerindra dan mengusung pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di Pilpres 2019. (*)